#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

10 November 2009

Longsor Palopo, Tewaskan 14 Jiwa

Hujan deras selama dua jam yang mengguyur Desa Tanete, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, 30 kilometer dari Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengakibatkan longsor. Sedikitnya 14 orang tewas tertimbun, sembilan orang lagi sudah teridentifikasi.

Diperkirakan korban meninggal akan bertambah karena masih ada empat warga yang belum ditemukan. Diduga, korban hilang itu juga tertimbun tanah longsoran atau terbawa arus Sungai Padang Lampe seperti sebagian korban yang telah ditemukan.

Sembilan korban tewas yang teridentifikasi itu adalah Basra, Nuri, Alamat, Mail, Oddang, Samsir, Pradipa, Ramona, dan Ginsal. Sedangkan yang masih dalam pencarian adalah Amriani, Dedy, Ira, dan Faizal.

Selain memakan korban jiwa, bencana alam itu juga merusak sedikitnya 15 rumah. Bahkan ratusan warga Tanete yang selamat terpaksa mengungsi ke tempat yang aman karena khawatir terjadi bencana lagi.

Lokasi longsor terdapat di 51 titik di ruas jalan poros Palopo--Toraja kilometer 18--20, di areal perbukitan dan Gunung Battang. Akibatnya jalan Palopo--Tana Toraja terputus 10 kilometer. Sumber : Lampung Post

09 November 2009

Gempa 6,7 SR Guncang Raba-NTB

Gempa tektonik berkekuatan 6,7 pada skala Richter mengguncang wilayah Raba, Nusa Tenggara Barat (NTB) dini hari sekitar pukul 02:41:46 WIB.
Informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin dini hari menyebutkan gempa terjadi pada episentrum 8.24 Lintang Selatan (LS) 118.65 Bujur Timur (BT), kira-kira 28 kilometer barat laut Raba, NTB, pada kedalaman 25 km di bawah permukaan laut. Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, tetapi guncangannya dirasakan hingga ke wilayah Denpasar Bali dan Makassar Sulawesi Selatan.


Kerusakan Rumah Pasca Gempa Raba-NTB (sumber:suarantb.com)

Wilayah Terdampak
Guncangan gempa mengakibatkan warga panik dan berhamburan keluar. Kemudian berlarian menuju ke bukit-bukit terdekat karena takut apabila gempa disusul oleh tsunami. Namun beberapa lama warga kembali ke rumah masing-masing walaupun belum berani memasuki rumah.
Gempa di pagi dini hari itu, menurut warga Raba Bima Supran, terjadi dua kali hentakan dalam waktu sekitar 10 detik. Diduga kalau terjadi hentakan lagi kemungkinan bisa menimbulkan kerusakan. "Ya kalau saja terjadi goyangan lagi mungkin bisa merusak rumah," katanya.

Penduduk di kota Dompu Kabupaten Dompu yang berjarak 60 kilometer juga merasakan besar. Bahkan penduduk di kota Sumbawa Besar sekitar 300 kilometer di sebelah barat Raba Bima juga mengalami kepanikan.

Di kota Dompu, Haji Agus Suryanto yang berdiam di daerah perbukitan Simpasai sekitar dua kilometer dari tengah kota mengatakan penduduk di tengah kota berlarian menjauh dari rumah hingga pukul 04.30. "Setelah terdengar azan subuh baru berani masuk rumah," ujar Agus.

Keadaan di kota Sumbawa Besar, menurut penduduk Kelurahan Pekat Bukit Tinggi Khairuddin, juga mencemaskan. Sebab, setelah terjadinya goyangan gempa tersebut yang dirasakan cukup keras, disusul matinya aliran listrik di kota. "Sampai sekarang masih mati," ucapnya sewaktu dkonfirmasi pukul 05.30.

Perkembangan Terkini
Data sementara yang diperoleh Pusdalops BNPB dari Sekretariat Daerah Kab. Bima pukul 21.00 Wita, tercatat sebanyak 8 (delapan) kecamatan di wilayah Kab. Bima yang mengalami kerusakan meliputi rumah warga, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, jalan dan jembatan serta sarana publik lainnya. Sejauh ini belum ada korban meninggal, namun korban luka ringan hingga berat tercatat 70 orang yang terdiri dari 3 orang luka berat (patah tulang), dan 67 lainnya mengalami luka ringan hingga sedang. Korban tersebut masih dirawat di Puskesmas Ambalawi dan Puskesman Bolo, Kab. Bima.

Selain menimbulkan korban, rumah penduduk juga mengalami kerusakan yaitu sebanyak 442 unit (242 unit rusak berat dan 200 unit rusak ringan), 4 sekolah, 3 kantor, 1 tempat ibadah dan 1 unit sarana ksesehatan rusak.

Sementara itu, data kerusakan di Kota Bima yang diperoleh dari BPBD kota Bima, tercatat jumlah kecamatan yang terkena dampak gempa sebanyak 5 kecamatan, yaitu Rasanae Barat, Mpunda, Raba, Rasanae Timur dan Asakota. Korban meninggal terdapat di Kec. Asakota sebanyak 1 orang, sedangkan 27 orang mengalami luka berat dan 7 orang luka ringan. Rumah penduduk yang mengalami kerusakan sebanyak 2.678 unit, meliputi 717 unit rusak berat dan 1.961 unit rusak ringan.

BNPB telah mengerahkan tim tanggap darurat yang terdiri dari petugas Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Dalam Negri, untuk melakukan kajian secara cepat agar lebih fokus dalam penanganan bencana. Tim tersebut dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Ir. Soetrisno, M.Eng.
Sumber : Tempointeraktif.com, BNPB

06 November 2009

Gunungapi Karangetang Semburkan Lava Pijar

Sitaro: Aktivitas Gunung Karangetang di Sulawesi Utara meningkat. Jumat (6/11) dini hari, gunung yang terletak di Kabupaten Sitaro ini mengeluarkan lava pijar mencapai ketinggian lima meter. Semburan berlangsung hingga pagi tadi.

Warga setempat mengatakan, semburan lava pijar kali ini lebih besar dibanding yang terjadi Maret silam. Meski demikian, warga di sekitarnya tidak mau mengungsi. Namun, Pemerintah Kabupaten Sitaro telah mendirikan posko dan menyediakan kendaraan untuk mengevakuasi warga yang tinggal di lereng gunung.

Gunung Karangetang adalah salah satu gunung api yang paling aktif di Indonesia. Selengkapnya simak video berita ini. Sumber : SCTV

03 November 2009

Kebakaran Hebat Pengeboran Celah Timor

Selasa , 3 Nopember 2009, Terjadi kebakaran hebat di ladang minyak Celah Timor, wilayah Australia, menyusul kebocoran pada 21 Agustus lalu. Hingga Senin, kebakaran belum berhasil dikendalikan. Laut Timor hingga Alor di sisi Indonesia dan Timor Leste tercemar minyak. Nelayan setempat tidak dapat melaut.

Kebocoran terjadi di pengeboran dengan kapasitas produksi 400 barrel minyak per hari. Kebocoran muncul 73 hari lalu.

Jutaan ikan mati di sepanjang perairan selatan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste. Sumur minyak yang bocor itu terletak sekitar 150 mil laut atau 250 kilometer di utara Australia.

Dilaporkan, sumur yang bocor dan terbakar terletak di ladang Atlas Barat dan Montara. Pada Senin, petugas terus mencurahkan banyak lumpur ke lubang sumur untuk menutup kebocoran yang memicu kebakaran yang mengakibatkan gumpalan asap hitam pekat ke udara.

PTTEP Australasia, perwakilan PTT Exploration and Production Co Ltd milik Thailand, telah berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan kebocoran dan kebakaran. Meski demikian, bencana tersebut tetap belum bisa dikendalikan. Kebakaran semakin hebat dan perairan yang tercemar pun meluas akibat lelehan minyak mentah.

”Fokus operasi kami pada hari-hari terakhir adalah mengurangi intensitas kebakaran. Sejumlah ahli ternama bekerja untuk mengatasi problem ini. Kami terus berupaya sekuat tenaga,” kata Menteri Sumber Daya Australia Martin Ferguson.

Tak tahu penyebabnya

PTTEP berencana memproduksi sekitar 35.000 barrel minyak per hari dari ladang Montara, nama perusahaan yang sudah terkenal soal eksplorasi pada 41 proyek di 14 negara. Namun sayangnya, kegagalan justru terjadi di ladang minyak Celah Timor yang akan merusak reputasi perusahaan tersebut.

Guna menekan bencana agar tak meluas, petugas perusahaan melakukan pencampuran 4.000 barrel lumpur yang siap dituangkan ke sumur. Pejabat Keuangan PTTEP Australasia, Joe Martins, mengatakan tidak tahu bagaimana api muncul. ”Ada banyak pertanyaan yang tak terjawab, termasuk apa penyebab kebakaran,” kata Martins.

Dia menambahkan, ”Fokus perhatian kami satu-satunya saat ini adalah bagaimana agar semua personel selamat, mengendalikan api, dan memadamkannya dengan baik agar tidak sampai membawa bencana lebih parah.”

Ferguson menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan. Petugas menyelidiki penyebab kebakaran dan kemungkinan akan melakukan perubahan di bidang regulasi perminyakan.

Ferguson menambahkan, jika penyelidikan menemukan faktor kelalaian PTTEP, perusahaan harus siap menerima sejumlah sanksi. ”Mereka harus bertanggung jawab. Minyak telah mencemari lautan luas, bergerak mencapai ribuan kilometer jauhnya,” kata Ferguson.

Direktur Eksekutif Yayasan Timor Barat Ferdi Tanone mengatakan, ribuan ikan mati di wilayah selatan NTT. Nelayan tidak bisa melaut. Sumber : Kompas
 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial