#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

09 November 2009

Gempa 6,7 SR Guncang Raba-NTB

Gempa tektonik berkekuatan 6,7 pada skala Richter mengguncang wilayah Raba, Nusa Tenggara Barat (NTB) dini hari sekitar pukul 02:41:46 WIB.
Informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin dini hari menyebutkan gempa terjadi pada episentrum 8.24 Lintang Selatan (LS) 118.65 Bujur Timur (BT), kira-kira 28 kilometer barat laut Raba, NTB, pada kedalaman 25 km di bawah permukaan laut. Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, tetapi guncangannya dirasakan hingga ke wilayah Denpasar Bali dan Makassar Sulawesi Selatan.


Kerusakan Rumah Pasca Gempa Raba-NTB (sumber:suarantb.com)

Wilayah Terdampak
Guncangan gempa mengakibatkan warga panik dan berhamburan keluar. Kemudian berlarian menuju ke bukit-bukit terdekat karena takut apabila gempa disusul oleh tsunami. Namun beberapa lama warga kembali ke rumah masing-masing walaupun belum berani memasuki rumah.
Gempa di pagi dini hari itu, menurut warga Raba Bima Supran, terjadi dua kali hentakan dalam waktu sekitar 10 detik. Diduga kalau terjadi hentakan lagi kemungkinan bisa menimbulkan kerusakan. "Ya kalau saja terjadi goyangan lagi mungkin bisa merusak rumah," katanya.

Penduduk di kota Dompu Kabupaten Dompu yang berjarak 60 kilometer juga merasakan besar. Bahkan penduduk di kota Sumbawa Besar sekitar 300 kilometer di sebelah barat Raba Bima juga mengalami kepanikan.

Di kota Dompu, Haji Agus Suryanto yang berdiam di daerah perbukitan Simpasai sekitar dua kilometer dari tengah kota mengatakan penduduk di tengah kota berlarian menjauh dari rumah hingga pukul 04.30. "Setelah terdengar azan subuh baru berani masuk rumah," ujar Agus.

Keadaan di kota Sumbawa Besar, menurut penduduk Kelurahan Pekat Bukit Tinggi Khairuddin, juga mencemaskan. Sebab, setelah terjadinya goyangan gempa tersebut yang dirasakan cukup keras, disusul matinya aliran listrik di kota. "Sampai sekarang masih mati," ucapnya sewaktu dkonfirmasi pukul 05.30.

Perkembangan Terkini
Data sementara yang diperoleh Pusdalops BNPB dari Sekretariat Daerah Kab. Bima pukul 21.00 Wita, tercatat sebanyak 8 (delapan) kecamatan di wilayah Kab. Bima yang mengalami kerusakan meliputi rumah warga, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, jalan dan jembatan serta sarana publik lainnya. Sejauh ini belum ada korban meninggal, namun korban luka ringan hingga berat tercatat 70 orang yang terdiri dari 3 orang luka berat (patah tulang), dan 67 lainnya mengalami luka ringan hingga sedang. Korban tersebut masih dirawat di Puskesmas Ambalawi dan Puskesman Bolo, Kab. Bima.

Selain menimbulkan korban, rumah penduduk juga mengalami kerusakan yaitu sebanyak 442 unit (242 unit rusak berat dan 200 unit rusak ringan), 4 sekolah, 3 kantor, 1 tempat ibadah dan 1 unit sarana ksesehatan rusak.

Sementara itu, data kerusakan di Kota Bima yang diperoleh dari BPBD kota Bima, tercatat jumlah kecamatan yang terkena dampak gempa sebanyak 5 kecamatan, yaitu Rasanae Barat, Mpunda, Raba, Rasanae Timur dan Asakota. Korban meninggal terdapat di Kec. Asakota sebanyak 1 orang, sedangkan 27 orang mengalami luka berat dan 7 orang luka ringan. Rumah penduduk yang mengalami kerusakan sebanyak 2.678 unit, meliputi 717 unit rusak berat dan 1.961 unit rusak ringan.

BNPB telah mengerahkan tim tanggap darurat yang terdiri dari petugas Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Dalam Negri, untuk melakukan kajian secara cepat agar lebih fokus dalam penanganan bencana. Tim tersebut dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Ir. Soetrisno, M.Eng.
Sumber : Tempointeraktif.com, BNPB
 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial