#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

15 Juni 2010

Gempa Beruntun Melanda Biak, Papua

Kepanikan melanda sebagian besar masyarakat Kab. Biak Numfor, Provinsi Papua, mereka berhamburan keluar rumah menyusul terjadinya guncangan gempa bumi tektonik secara beruntun :

10:58:08 WIB 2.18 LS - 136.63 BT 6.6 SR 10 Km 126 km Tenggara BIAK-PAPUA

10:38:13 WIB 2.37 LS - 136.66 BT 5.3 SR 10 Km 147 km Tenggara BIAK-PAPUA

10:16:28 WIB 2.17 LS - 136.59 BT 7.1 SR 10 Km 123 km Tenggara BIAK-PAPUA

10:06:01 WIB 2.03 LS - 136.67 BT 6.2 SR 10 Km 114 km Tenggara BIAK-PAPUA


Warga Biak Heppi Komaruddin saat dihubungi mengakui, masyarakat Biak berlarian ke luar rumah untuk menghindari kemungkinan munculnya gempa susulan di wilayah tersebut. "Saya sekarang di luar rumah, ya gempanya sangat terasa bergetar di sekitar rumah," ungkap Heppi Komaruddin, warga Distrik Samofa menanggapi terjadinya gempa susulan.

Ia mengakui, kepanikan warga Biak makin menjadi setelah mendengar peringatan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi tektonik Biak dengan kekuatan 7,1 SR yang berpotensi Tsunami.

Sementara itu, warga Biak Tius Rumpaidus mengakui, kondisi masyarakat Biak merasakan gempa bumi tektonik berkekuatan 7,1 SR dengan kedalaman 10 km sebelah tenggara kota Biak. "Hingga sekarang warga Biak terlihat panik pasca gempa tektonik Rabu siang jam 10.16.28 WIB," ungkap pensiunan karyawan LPP RRI Biak menanggapi kasus gempa bumi tektonik di Biak, Rabu siang.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Biak Bambang Hermanto mengakui, kondisi laut Biak masih aman pasca terjadinya gempa bumi tektonik Rabu siang jam 10.16.28 WIB dengan kekuatan 7,1 SR.

Berdasarkan informasi, pasca peristiwa gempa bumi masyarakat Biak masih beraktivitas seperti biasa meski sempat terhenti karena terjadinya gempa bumi. Bahkan, sebagian warga yang berdiam di pesisir pantai ada sebagian keluar rumah karena takut terjadinya gelombang pasang pasca munculnya peringatan Tsunami dari BMKG setempat yang telah dicabut satu jam kemudian.

Perkembangan Korban dan Kerusakan
Sampai dengan pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat gempa yang terjadi pagi tadi sebanyak 2 orang. Korban meninggal terdapat di Kabupaten Yapen Waropen an. Kamria (47 tahun) dam Andrian (5 bulan). Selain korban meninggal juga terdapat korban yang mengalami luka berat sebanyak 1 orang dan terjadi pengungsian di Kelurahan Paung. Gempa juga mengakibatkan 15 unit rumah terbakar di Kabupaten Yapen Waropen. Sedangkan untuk kabupaten Biak, terdapat beberapa rumah yang mengalami retak-retak dan ambles.


Sampai dengan tanggal 17 Juni 2010 pukul 24.00 WIB, Korban meninggal tercatat 6 orang dan korban luk-luka berat 18 orang serta jumlah rumah rusak di Kabupaten Yapen Waropen akibat gempa tercatat 1.835 unit. Kerusakan rumah terdapat di Kota Serui 535 unit, sedangkan 1.300 unit di kecamatan lainnya. Selain rumah penduduk, 11 unit gereja, 4 unit sekolah dan kantor bupati juga mengalami kerusakan. Kondisi jaringan listrik di sebagian wilayah kabupaten Yapen Waropen padam namun untuk jaringan komunikasi tidak terjadi gangguan.
Kampung Aiyari, Randawaya, Hamtimoi, Karowaiti, Waita, Waridoni, Tare, Larelahiti, dan Kampung Wabudayar di Yapen Selatan itu sekarang terisolir dan membutuhkan bantuan pangan serta obat-obatan.

Sampai dengan tanggal 21 Juni 2010, tercatat 17 orang meninggal akibat gempa yang terjadi di Papua beberapa hari yang lalu. Sedangkan untuk korban luka sebanyak 15 orang dan pengungsi 4.606 orang. Gempa juga menimbulkan dampak kerusakan seperi rumah penduduk (3.423 unit), tempat ibadah (53 unit), sekolah (66 unit) pelabuhan (3 unit) dan puskesmas (1 unit).

Sumber : BMKG, BNPB, Antara, TV One
 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial