#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

14 Oktober 2009

Perkembangan Akhir Gempa Sumbar 7,6 SR

Pusdalops BNPB melaporkan korban meninggal akibat gempabumi di Sumatera Barat hingga hari Rabu, 14 Oktober 2009 berjumlah 1.115 orang. Korban meninggal terbanyak terdapat di Kabupaten Padang Pariaman yaitu 675 orang. Kemudian, 313 orang di Kota Padang, 80 orang di Kabupaten Agam, 32 di Kota Pariaman, 9 di Kab. Pesisir Selatan, 3 di Kota Solok dan 3 di Kab. Pasaman Barat.
aData tersebut diperoleh dari Satkorlak PB Prov. Sumbar tanggal 13 Oktober 2009 pukul 18.00 WIB. Sedangkan korban yang dilaporkan hilang hanya tercatat 1 orang di Kota Padang. Secara umum aktivitas berjalan lancar di semua wilayah, dan kegiatan evakuasi sudah dihentikan.

BNPB telah memberikan bantuan uang lauk pauk tahap kedua sejumlah Rp. 22 milyar dan bantuan santunan duka cita sebesar Rp. 1,5 milyar dan diterima langsung oleh Gubernur Sumatera Barat.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) melakukan kunjungan ke Padang dan diterima oleh Gubernur. Dalam kunjungannya, Menakertrans memberikan bantuan berupa 20 unit mobil training lengkap dengan peralatannya beserta instruktur kejuruan bangunan dan listrik sebanyak 60 orang, 2 mobil kesehatan beserta tenaga dokter dan medis, 40 paket pelatihan, 5 genset, 10 ton beras dan dana sebesar Rp. 300 juta.

Pelayanan kesehatan dan obat-obatan untuk korban gempa telah mencukupi. Rumah sakit lapangan milik Singapura sudah tidak berfungsi karena seluruh pasien telah ditempatkan kembali di RSUD Kota Pariaman. Tenaga medis dari Sumatera Barat (3.524 orang) mampu mengatasi pasien apabila tenaga medis dari lokasi lainnya ditarik. Saat ini tidak terdapat penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah, kasus korban baru akibat gempa tidak ada. 98% puskesmas sudah beroperasi.

Kemarin (13/10) telah didistribusikan bantuan sebanyak 12 sortie menggunakan helikopter ke Kab. Padang Pariaman. Bantuan tersebut berupa tenda pleton, tikar, terpal, beras, pakaian, alat gali, permakanan dan bantuan sosial lainnya.

Persediaan beras di setiap wilayah sudah mencukupi. Distribusi bantuan sudah mencapai setiap lokasi (nagari). Hanya 13 korong di 3 kecamatan yang memerlukan tambahan bantuan (S. Salak, S. Geringging dan Sicincin).Sumber : BNPB

Chikungunya Meluas di Kab. Sarolangun

Serangan Chikungunya di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, terus meluas dan hingga kini sudah menyerang lebih dari 5.000 orang yang tersebar di beberapa kecamatan.

Berdasarkan catatan, hingga saat ini chikungnya telah menyerang lebih dari 5.000 warga di beberapa kecamatan, kata Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun H Adnan ketika dihubungi di Sarolangun, Selasa.

Bahkan, hampir semua kecamatan di Kabupaten Sarolangun terserang wabah chikungunya tersebut, namun ia belum bisa memastikan soal adanya informasi korban jiwa yang diakibatkan penyakit tersebut.

"Untuk memastikan apakah seseorang tersebut meninggal karena chikungunya adalah dokter yang menanganinya, belum ada informasi pasti," katanya.

Dinas Kesehatan sudah lama melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dan menangani serangan chikungunya yang sudah dalam klasifikasi kejadian luar biasa (KLB) itu, antara lain melakukan pengasapan (fogging).

Namun, pengasapan saja ternyata belum cukup bila tidak diiringi dengan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Selain itu, Dinkes Sarolangun juga telah meminta bantuan ke pemerintah pusat dan Pemprov Jambi terkait mewabahnya penyakit chikungunya, dan telah direspon dengan adanya bantuan berupa satu unit mesin pengasapan dan obat-obatan.

Sementara itu, DPRD Sarolangun meminta instansi terkait, terutama Dinas Kesehatan membangun posko khusus untuk menangani korban penyakit chikungunya.

Ketua sementara DPRD Sarolangun Susi Aprianty minta Dinkes segera berkoordinasi dengan DPRD apabila mengalami kesulitan anggaran untuk menyikapi kasus chikungunya tersebut.


"Penyakit tersebut sudah mewabah, harus ada tindakan segera untuk mengatasinya," ujarnya.

Susi sangat setuju jika posko khusus untuk mengatasi penyakit chikungunya dibuka di setiap desa, jika ada warga yang mengalami gejala penyakit itu bisa segera berobat ke posko.

Pendapat yang sama juga diungkapkan Syahrudin, anggota DPRD Sarolangun dari Fraksi Demokrat, yang minta Dinkes sesegera mungkin mengambil tindakan meski penyakit chikungunya tidak termasuk penyakit yang mematikan. Sumber : antaranews

Banjir Terjang Toli-Toli

Banjir masih mengenangi beberapa wilayah Kota Tolitoli Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu pagi (11/10) setelah hujan menguyur daerah setempat selama empat jam pada Sabtu sore kemarin. Seorang warga yang berada dipinggiran sungai terseret arus air.

Saat terjadi hujan, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa kembali mengenangi sejumlah ruas jalan di Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan Tolitoli.

Jalan-jalan yang tergenang air seperti di S Parman, Usman Binol, Kartini, Magamu, Hasanuddin Kelurahan Baru. Beberapa halaman kantor pemerintah dan sekolah juga terendam air seperti kantor Kecamatan Baolan, Komando Rayon Militer (Koramil), Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN).


Arifin (27) warga Kelurahan Tuweley yang sedang menangkap ayam ketika banjir datang tercebur ke sungai. Korban sempat terbawa arus air sepanjang 500 meter namun berhasil menyelamatkan diri karena memegangi dahan pohon bambu.


Minggu pagi (11/10) aktivitas warga Tolitoli kembali berjalan seperti biasa meski mereka masih mengkhawatirkan terjadinya banjir susulan karena setiap kali hujan deras turun air sungai Tuweley meluap. "Kami masih khawatir banjir susulan karena wilayah Tolitoli masih diselimuti awan tebal," ujar Supratman (26), warga kelurahan Baru. Sumber : Media Indonesia

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial