#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

29 Juni 2010

Kereta Api Logawa Terguling di Madiun

Tiga rangkaian gerbong Kereta Api Logawa Jurusan Purwokerto-Jember terguling di kawasan Hutan Jati Wilangan Madiun, Jawa Timur siang tadi (29/6). Hery C Winarno, Koordinator Humas Daop VIII Surabaya, mengatakan kereta tersebut terguling sekitar pukul 14.10 siang tadi.


Menurut Hery, dari 11 gerbong yang ada setidaknya terdapat tiga gerbong yang terguling dan masuk parit. Tiga gerbong anjlok atau terpisah dari rangkaiannya serta lima gerbong lainnya tidak terguling dan tidak anjlok. Untungnya tidak semua gerbong masuk jurang.

Dua dari enam korban tewas akibat anjloknya KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember masih belum bisa dievakuasi. Kedua korban terjepit di antara gerbong yang terguling.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Madiun AKBP Umar Effendy seperti disiarkan TVOne. Belum diketahui pasti kondisi korban yang terjepit itu. saat ini juga belum ada pengumuman resmi identitas para korban.

Sebelumnya, Kapolres Madiun, Ajun Komisaris Besar Polisi Umar Effendy menyatakan, kereta sedang menuju Surabaya dan terakhir ke Jember. "Selain 6 tewas, dua masih terjepit dan 20 luka-luka cukup serius," kata Umar Effendy.

Rangkaian Kereta Api Logawa anjlok di daerah perbukitan antara Nganjuk dan Madiun dan tiga gerbong terakhir terguling dan masuk ke jurang sedalam 13 meter di Desa Petung, Kecamatan Sragen, Jawa Timur. PT KA belum mengetahui penyebab anjlok dan tergulingnya tiga dari tujuh gerbong kereta jurusan Purwokerto-Jember itu.

Tiga gerbong Kereta Api Legawa kelas ekonomi terguling di Madiun, Jawa Timur. Saat ini, tiga gerbong yang terguling itu sedang menjalani proses evakuasi. "Kereta penolong dari Madiun baru datang. Ini baru dievakuasi," kata Humas PT Kereta Api (PT KA) Daerah Operasi (Daops) VII Hariyono dalam perbincangan


Pengalihan Jalur Via Pantura

Tergulingnya Kereta Api Logawa di kawasan hutan jati Saradan, Madiun, membuat seluruh perjalanan kereta dari Surabaya dan Malang menuju Jakarta lewat Solo atau sebaliknya dialihkan melalui jalur pantura atau jalur Semarang. Koordinator Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya, Hery C Winarno, mengatakan pengalihan ini karena pengangkatan gerbong kereta yang terguling kemungkinan memakan waktu lama. "Untuk mengangkat tiga gerbong dari sungai kemungkinan agak lama," kata Hery.

Beberapa kereta yang dialihkan melalui jalur pantura di antaranya adalah kereta yang dari Surabaya semisal Kereta Api Bima, Kereta Api Turangga, serta Kereta Api Sancaka, serta kereta dari Malang yaitu Kereta Api Malabar serta Kereta Api Eksekutif Gajayana.

Untuk kereta dari Malang, selanjutnya harus menuju Surabaya untuk dialihkan menuju Semarang, begitu juga kereta yang dari Surabaya selanjutnya dialihkan ke Stasiun Pasar Turi untuk selanjutnya menuju ke Semarang.

Akibat pengalihan ini, seluruh jadwal kedatangan kereta kemungkinan molor sekitar empat jam dari biasanya "Saat ini sebenarnya sedang penuh karena liburan sekolah," kata Herry. Karena itu, bagi penumpang yang tidak berkenan dengan pengalihan ini, PT KAI berjanji mengembalikan tiket yang terlanjur dibeli. Sumber : Vivanews.com


24 Juni 2010

Banjir Dahsyat 42 Tewas dan 1.000 Hilang di Brasil

Brazil dilanda banjir besar. Pemerintah menyatakan setidaknya 42 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang hilang akibat banjir yang menenghancurkan beberapa kota dan desa di sebelah timur laut Brazil.

Hujan besar di negara bagian Alagoas dan Pernambuco telah menenggelamkan kota, menghancurkan bendungan sungai dan menyebabkan lebih dari 40 ribu orang kehilangan tenpat tinggalnya.

Atas kejadian tersebut, 29 orang tewas dan 607 orang hilang di Alagoas. Sebanyak 500 orang yang hilang berasal dari daerah Uniao de Palmeiras yang dihempas oleh air setelah bendungan jebol akibat curah hujan yang tinggi. Di wilayah ini, sebanyak 26 ribu orang kehilangan tempat tinggalnya.

"Sayangnya, semua kota hampir mendekati seratus persen hancur," kata juru bicara peratahanan sipil wilayah Alagoas, Sandro Cavalcante seperti yang dilansir reuters, Rabu (23/6/2010).

Sementara itu, di sebelah utara Alagoas, Pernambuco, 13 orang tewas dan hampir 18 ribu orang kehilangan tempat tinggalnya.

Gambar dari Globo Television menunjukan seluruh kota rata tenggelam oleh air. Puing-puing rumah dan mobil tampak mengapung. Rel-rel kereta juga terkoyak oleh kekuatan air.

"Kota ini tampak seperti kota yang baru saja terkena ledakan bom atom," kata Gubernur Alagoas, Tetonio Vilela Filho.

"Kami berdoa semoga mereka yang hilang masih hidup," ujar dia.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva segera menggelar rapat darurat pada hari Selasa. Pemerintah akan segara memberikan bantuan dan upaya penyelamatan pada daerah yang terkena dampak pada hari Rabu ini.

Pemerintah Brazil mengalokasikan dana sebesar USD 56 juta sebagai bantuan awal, mengirimkan 20 ribu kantong bahan makanan pokok, serta mengirimkan kasur dan selimut bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal. Sumber : Vivanews.com

23 Juni 2010

Banjir China Menelan 200 Jiwa

Satu bendungan yang dilanda banjir di Cina kembali bobol, Rabu (23/6). Sementara, banjir besar menewaskan hampir 200 orang dan sekitar 100.000 warga mengungsi akibat musibah itu.

Air Sungai Fu di provinsi Jiangxi pertama kali menghantam Bendungan Changkai, Senin (21/6) malam setelah beberapa hari hujan lebat, mengancam daerah-daerah sekitar kota kecil Fuzhou.Air sungai itu menghantam bendungan itu kembali Rabu pagi, kata kantor berita Xinhua.

Penduduk yang rumahnya terancam banjir sudah diungsikan Selasa malam, katanya. Pasukan berpakaian rompi oranye menggunakan sampan-sampan untuk mencari penduduk yang terkepung dan membawa mereka ke tempat yang aman.

"Rumah kami tidak terkena banjir tetapi pada pukul 02:00 waktu setempat air mulai meluap dengan sangat cepat, jadi kami buru-buru mengumpulkan barang-barang kami dan pergi," kata seoarng penduduk, yang mengaku bernama Wu.

Hujan lebat melanda banyak daerah China selatan dalam pekan lalu menewaskan paling tidak 199 orang dan menyebabkan 123 orang hilang. Sementara air sungai meluap dan tanah longsor menghambat hubungan jalan raya dan kereta api, kata Kementerian Urusan Sipil.

Lebih dari 2,38 juta orang telah diungsikan walaupun banyak mengungsi ke lokasi yang terdekat. Banjir telah menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 42,12 miliar yuan (6.2 miliar dolar), dengan lebih dari 1.6 juta hektar tanah pertanian digenangi air dan sekitar 195.000 rumah ambruk.

Keadaan itu mengingatkan pada banjir hebat di China tahun 1998, ketika Perdana Menteri (waktu itu) Zhu Rongji mengeluhkan bahwa bendungan-bendungan pencegah banjir kondisinya buruk.

Saat ini, para pemimpin negara itu tampaknya berusaha menggunakan ancaman banjir itu sebagai unjuk kekuatan nasional, dan usaha-usaha pertolongan mendapat perhatian besar di media pemerintah. Tetapi seorang pejabat senior penanggulangan bencana mengemukakan kepada "beberapa jaringan yang lemah perlu diperhatikan".

"Khususnya sungai-sungai kelas menengah dan lebih kecil, standar-standar pencegahan banjir lebih rendah dan segera satu banjir besar terjadi yang kemungkinan besar berbahaya," kata laporan itu mengutip pernyataan tersebut itu.

Lebih dari 15.000 orang termasuk tentara dan polisi sedang berusaha mengatasi pecahnya Bendungan Changkai dengan karung berisi pasir dan benda-neda lainnya, kata laporan media resmi. Para pejabat dikerahkan untuk menutup kebobolan pertama di bendungan yang meluas sampai 400 meter menghantam bagian-bagian tanggul sepanjang 82km yang melindugi daerah pertanian yang letaknya rendah yang berpenduduk sekitar 150.000 orang.

Tentara dan para pejabat dikerahkan, Rabu, untuk menyelamatkan 100.000 orang yang rumah-rumah mereka dilanda banjir atau terancam air bah, kata Xinhua. Tidak ada korban sampai hari ini.

Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao menyerukan untuk melakukan "segala usaha mengatasi banjir dan meyelamatkan nyawa penduduk" setelah bendungan itu bobol, kata Xinhua.

Hampir setiap tahun, daerah-daerah China dilanda banjir yang menelan korban jiwa. Pusat Meteorologi Nasional memperingatkan bahwa hujan-hujan yang turun sekarang dapat menghantam daerah-daerah selatan sampai Sabtu.

21 Juni 2010

Banjir Rendam 4.327 Rumah Di Gorontalo

Banjir yang merendam sejumlah kawasan di Gorontalo sejak Minggu (20/6) menyebabkan 4.327 rumah terendam.

Hendarman Tolinggi, salah seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Gorontalo mengatakan, jumlah tersebut merupakan data yang mereka temukan dari hasil kunjungan lapangan ditempat yang menjadi korban banjir. “Dari jumlah itu, sebanyak 52 rumah rusak berat, dan 4.275 rusak ringan,” kata Hendarman, Senin (21/6).

Kawasan yang terendam banjir meliputi Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Isimu, Bongomeme, Boliyohuto, Tilango, Tilote, dan Kecamatan Tabumela. “Jika dihitung per kepala keluarga, korbannya menjadi 5.847 keluarga atau 21.581 jiwa,” ujarnya.

Hendarman mengungkapkan, sejauh ini, pihaknya melalui Tagana Kabupaten Gorontalo telah mendistribusi makanan berat sebanyak 1.500 bungkus dan bahan makanan seperti beras, kecap dan supermi di Kecamatan Boliyohuto. “Kecamatan lainnya menyusul,” kata Hendarman.

Sementara itu, warga di Desa Pangadaa Kecamatan Bongomeme yang menjadi korban banjir, hingga saat ini mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Yang ada hanya bantuan dari tim sukses salah satu calon bupati, tapi itupun hanya satu bungkus supermie untuk satu orang,” kata Haryadi, salah seorang warga di Bongomeme. Sumber : Tempo

16 Juni 2010

Gempa 5,3 SR Mamuju, Sulbar

Bencana gempa 5.3 SR Sulteng. Gempa berdampak di wilayah Mamuju Sulawesi Barat. Laporan dari Bpk. Dahlan (Pengurus PMI Prov. Sulbar), 63 rumah rusak berat, 68 rumah rusak ringan, kroban meninggal 3 orang. Saat ini tim Satgana sedang melakukan assessment, evakuasi & Pertolongan Pertama. PMI Provinsi memobilisasi 1 truk & bantuan berupa Hygiene kit & Family Kit. Saat ini PMI Provinsi Sulbar tengah melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Sulbar untuk melakukan operasi Tanggap Darurat Bencana di wilayah Mamuju.

Patahan Semburkan Api
Empat titik lokasi gempa di Dusun Lambara Desa Kasano Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) disembur oleh api dan gas yang bermunculan dari bawah tanah retak pasca gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter, pagi tadi.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Matra, Saidiman Marto yang sedang meninjau lokasi terjadinya gempa yang berpusat pada 1,44 Lintang Selatan dan 119,25 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer di perairan Sulawesi ini menemukan adanya api yang tiba-tiba saja muncul dari bawah tanah yang mengalami patahan.

“Ada patahan sepanjang 500 meter yang membelah jalanan di lokasi gempa, yaitu sekitar 91 km di bagian barat daya Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Dijelaskannya, semburan api itu muncul, saat salah seorang warga melihat ada percikan api, melemparkan sebuah korek ketempat percikan api tersebut yang mengakibatkan percikan api tersebut kemudian menyala dan menimbulkan gas yang kemudian tidak bisa dikendalikan.

“Tinggi semburan api yang disertai gas dari dalam tanah tampak mengerikan karena tingginya mencapai tiga meter,” tuturnya.

Lebih lanjut Saidiman mengatakan, Pemkab Matra telah mendatangkan mobil pemadam kebakaran di lokasi semburan api untuk memadamkan percikan api itu. Namun, pemadam kesulitan memadamkan api karena tidak bisa menjangkau titik api yang berada di dalam hutan.

“Beruntung titik api agak jauh dari lokasi rumah warga yang rusak juga dari tempat pengungsian warga yang menjadi korban gempa sehingga semburan api tersebut tidak terlalu membahayakan,” terangnya.

Sumber : Posko PMI, Waspada

15 Juni 2010

Gempa Beruntun Melanda Biak, Papua

Kepanikan melanda sebagian besar masyarakat Kab. Biak Numfor, Provinsi Papua, mereka berhamburan keluar rumah menyusul terjadinya guncangan gempa bumi tektonik secara beruntun :

10:58:08 WIB 2.18 LS - 136.63 BT 6.6 SR 10 Km 126 km Tenggara BIAK-PAPUA

10:38:13 WIB 2.37 LS - 136.66 BT 5.3 SR 10 Km 147 km Tenggara BIAK-PAPUA

10:16:28 WIB 2.17 LS - 136.59 BT 7.1 SR 10 Km 123 km Tenggara BIAK-PAPUA

10:06:01 WIB 2.03 LS - 136.67 BT 6.2 SR 10 Km 114 km Tenggara BIAK-PAPUA


Warga Biak Heppi Komaruddin saat dihubungi mengakui, masyarakat Biak berlarian ke luar rumah untuk menghindari kemungkinan munculnya gempa susulan di wilayah tersebut. "Saya sekarang di luar rumah, ya gempanya sangat terasa bergetar di sekitar rumah," ungkap Heppi Komaruddin, warga Distrik Samofa menanggapi terjadinya gempa susulan.

Ia mengakui, kepanikan warga Biak makin menjadi setelah mendengar peringatan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi tektonik Biak dengan kekuatan 7,1 SR yang berpotensi Tsunami.

Sementara itu, warga Biak Tius Rumpaidus mengakui, kondisi masyarakat Biak merasakan gempa bumi tektonik berkekuatan 7,1 SR dengan kedalaman 10 km sebelah tenggara kota Biak. "Hingga sekarang warga Biak terlihat panik pasca gempa tektonik Rabu siang jam 10.16.28 WIB," ungkap pensiunan karyawan LPP RRI Biak menanggapi kasus gempa bumi tektonik di Biak, Rabu siang.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Biak Bambang Hermanto mengakui, kondisi laut Biak masih aman pasca terjadinya gempa bumi tektonik Rabu siang jam 10.16.28 WIB dengan kekuatan 7,1 SR.

Berdasarkan informasi, pasca peristiwa gempa bumi masyarakat Biak masih beraktivitas seperti biasa meski sempat terhenti karena terjadinya gempa bumi. Bahkan, sebagian warga yang berdiam di pesisir pantai ada sebagian keluar rumah karena takut terjadinya gelombang pasang pasca munculnya peringatan Tsunami dari BMKG setempat yang telah dicabut satu jam kemudian.

Perkembangan Korban dan Kerusakan
Sampai dengan pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat gempa yang terjadi pagi tadi sebanyak 2 orang. Korban meninggal terdapat di Kabupaten Yapen Waropen an. Kamria (47 tahun) dam Andrian (5 bulan). Selain korban meninggal juga terdapat korban yang mengalami luka berat sebanyak 1 orang dan terjadi pengungsian di Kelurahan Paung. Gempa juga mengakibatkan 15 unit rumah terbakar di Kabupaten Yapen Waropen. Sedangkan untuk kabupaten Biak, terdapat beberapa rumah yang mengalami retak-retak dan ambles.


Sampai dengan tanggal 17 Juni 2010 pukul 24.00 WIB, Korban meninggal tercatat 6 orang dan korban luk-luka berat 18 orang serta jumlah rumah rusak di Kabupaten Yapen Waropen akibat gempa tercatat 1.835 unit. Kerusakan rumah terdapat di Kota Serui 535 unit, sedangkan 1.300 unit di kecamatan lainnya. Selain rumah penduduk, 11 unit gereja, 4 unit sekolah dan kantor bupati juga mengalami kerusakan. Kondisi jaringan listrik di sebagian wilayah kabupaten Yapen Waropen padam namun untuk jaringan komunikasi tidak terjadi gangguan.
Kampung Aiyari, Randawaya, Hamtimoi, Karowaiti, Waita, Waridoni, Tare, Larelahiti, dan Kampung Wabudayar di Yapen Selatan itu sekarang terisolir dan membutuhkan bantuan pangan serta obat-obatan.

Sampai dengan tanggal 21 Juni 2010, tercatat 17 orang meninggal akibat gempa yang terjadi di Papua beberapa hari yang lalu. Sedangkan untuk korban luka sebanyak 15 orang dan pengungsi 4.606 orang. Gempa juga menimbulkan dampak kerusakan seperi rumah penduduk (3.423 unit), tempat ibadah (53 unit), sekolah (66 unit) pelabuhan (3 unit) dan puskesmas (1 unit).

Sumber : BMKG, BNPB, Antara, TV One
 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial