Bencana gempa 5.3 SR Sulteng. Gempa berdampak di wilayah Mamuju Sulawesi Barat. Laporan dari Bpk. Dahlan (Pengurus PMI Prov. Sulbar), 63 rumah rusak berat, 68 rumah rusak ringan, kroban meninggal 3 orang. Saat ini tim Satgana sedang melakukan assessment, evakuasi & Pertolongan Pertama. PMI Provinsi memobilisasi 1 truk & bantuan berupa Hygiene kit & Family Kit. Saat ini PMI Provinsi Sulbar tengah melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Sulbar untuk melakukan operasi Tanggap Darurat Bencana di wilayah Mamuju.
Patahan Semburkan Api
Sumber : Posko PMI, Waspada
Patahan Semburkan Api
Empat titik lokasi gempa di Dusun Lambara Desa Kasano Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) disembur oleh api dan gas yang bermunculan dari bawah tanah retak pasca gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter, pagi tadi.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Matra, Saidiman Marto yang sedang meninjau lokasi terjadinya gempa yang berpusat pada 1,44 Lintang Selatan dan 119,25 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer di perairan Sulawesi ini menemukan adanya api yang tiba-tiba saja muncul dari bawah tanah yang mengalami patahan.
“Ada patahan sepanjang 500 meter yang membelah jalanan di lokasi gempa, yaitu sekitar 91 km di bagian barat daya Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Dijelaskannya, semburan api itu muncul, saat salah seorang warga melihat ada percikan api, melemparkan sebuah korek ketempat percikan api tersebut yang mengakibatkan percikan api tersebut kemudian menyala dan menimbulkan gas yang kemudian tidak bisa dikendalikan.
“Tinggi semburan api yang disertai gas dari dalam tanah tampak mengerikan karena tingginya mencapai tiga meter,” tuturnya.
Lebih lanjut Saidiman mengatakan, Pemkab Matra telah mendatangkan mobil pemadam kebakaran di lokasi semburan api untuk memadamkan percikan api itu. Namun, pemadam kesulitan memadamkan api karena tidak bisa menjangkau titik api yang berada di dalam hutan.
“Beruntung titik api agak jauh dari lokasi rumah warga yang rusak juga dari tempat pengungsian warga yang menjadi korban gempa sehingga semburan api tersebut tidak terlalu membahayakan,” terangnya.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Matra, Saidiman Marto yang sedang meninjau lokasi terjadinya gempa yang berpusat pada 1,44 Lintang Selatan dan 119,25 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer di perairan Sulawesi ini menemukan adanya api yang tiba-tiba saja muncul dari bawah tanah yang mengalami patahan.
“Ada patahan sepanjang 500 meter yang membelah jalanan di lokasi gempa, yaitu sekitar 91 km di bagian barat daya Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Dijelaskannya, semburan api itu muncul, saat salah seorang warga melihat ada percikan api, melemparkan sebuah korek ketempat percikan api tersebut yang mengakibatkan percikan api tersebut kemudian menyala dan menimbulkan gas yang kemudian tidak bisa dikendalikan.
“Tinggi semburan api yang disertai gas dari dalam tanah tampak mengerikan karena tingginya mencapai tiga meter,” tuturnya.
Lebih lanjut Saidiman mengatakan, Pemkab Matra telah mendatangkan mobil pemadam kebakaran di lokasi semburan api untuk memadamkan percikan api itu. Namun, pemadam kesulitan memadamkan api karena tidak bisa menjangkau titik api yang berada di dalam hutan.
“Beruntung titik api agak jauh dari lokasi rumah warga yang rusak juga dari tempat pengungsian warga yang menjadi korban gempa sehingga semburan api tersebut tidak terlalu membahayakan,” terangnya.
Sumber : Posko PMI, Waspada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar