Banjir yang merendam sejumlah kawasan di Gorontalo sejak Minggu (20/6) menyebabkan 4.327 rumah terendam.
Hendarman Tolinggi, salah seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Gorontalo mengatakan, jumlah tersebut merupakan data yang mereka temukan dari hasil kunjungan lapangan ditempat yang menjadi korban banjir. “Dari jumlah itu, sebanyak 52 rumah rusak berat, dan 4.275 rusak ringan,” kata Hendarman, Senin (21/6).
Kawasan yang terendam banjir meliputi Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Isimu, Bongomeme, Boliyohuto, Tilango, Tilote, dan Kecamatan Tabumela. “Jika dihitung per kepala keluarga, korbannya menjadi 5.847 keluarga atau 21.581 jiwa,” ujarnya.
Hendarman mengungkapkan, sejauh ini, pihaknya melalui Tagana Kabupaten Gorontalo telah mendistribusi makanan berat sebanyak 1.500 bungkus dan bahan makanan seperti beras, kecap dan supermi di Kecamatan Boliyohuto. “Kecamatan lainnya menyusul,” kata Hendarman.
Sementara itu, warga di Desa Pangadaa Kecamatan Bongomeme yang menjadi korban banjir, hingga saat ini mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Yang ada hanya bantuan dari tim sukses salah satu calon bupati, tapi itupun hanya satu bungkus supermie untuk satu orang,” kata Haryadi, salah seorang warga di Bongomeme. Sumber : Tempo
Hendarman Tolinggi, salah seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Gorontalo mengatakan, jumlah tersebut merupakan data yang mereka temukan dari hasil kunjungan lapangan ditempat yang menjadi korban banjir. “Dari jumlah itu, sebanyak 52 rumah rusak berat, dan 4.275 rusak ringan,” kata Hendarman, Senin (21/6).
Kawasan yang terendam banjir meliputi Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Isimu, Bongomeme, Boliyohuto, Tilango, Tilote, dan Kecamatan Tabumela. “Jika dihitung per kepala keluarga, korbannya menjadi 5.847 keluarga atau 21.581 jiwa,” ujarnya.
Hendarman mengungkapkan, sejauh ini, pihaknya melalui Tagana Kabupaten Gorontalo telah mendistribusi makanan berat sebanyak 1.500 bungkus dan bahan makanan seperti beras, kecap dan supermi di Kecamatan Boliyohuto. “Kecamatan lainnya menyusul,” kata Hendarman.
Sementara itu, warga di Desa Pangadaa Kecamatan Bongomeme yang menjadi korban banjir, hingga saat ini mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Yang ada hanya bantuan dari tim sukses salah satu calon bupati, tapi itupun hanya satu bungkus supermie untuk satu orang,” kata Haryadi, salah seorang warga di Bongomeme. Sumber : Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar