#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

25 Juli 2010

Banjir Tanah Bumbu, Kalimantan

Banjir besar melanda kawasan pemukinan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Selain merendam ribuan rumah penduduk, ruas jalan provinsi lintas Banjarmasin – Kabupaten Tanah Laut – Kabupaten Tanah Bumbu terendam air hingga 2 meter dan menyebabkan arus lalu lintas terputus.

Hujan lebat yang turun dalam beberapa hari terakhir di kawasan itu menyebabkan meluapnya Sungai Satui, Sungai Danau dan Kintap, di mana terdapat tambang batubara besar, salah satunya milik PT Arutmin Indonesia.

Banjir yang berlangsung sejak Sabtu dini hari ini juga menyebabkan empat orang hilang dan dua orang di antaranya ditemukan sudah menjadi mayat, Sabtu siang.

Data korban banjir yang diperoleh Tempo dari Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu rumah 3.198 kepala keluarga terendam banjir, dan sebagian dari mereka diungsikan ke bangunan pasar, sekolah, gedung serbaguna.

”Total warga mengungsi belum terdata, namun bahan makanan telah siap di lokasi,” ujar Kepala Hubungan Masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu Ardiansyah, Sabtu.

Korban tewas sementara dua orang, satu berusia 30 tahun dan satu lagi pria 70 tahun. Pihak SAR Gabungan terus melakukan pencarian korban lainnya. Empat orang dilaporkan hilang terseret arus, ujar Ardiansyah.

Banjir Meluas

Banjir yang melanda Kabupaten Tanah Bumbu dan Tanah Laut di Kalimantan Selatan terus meluas menyusul masih tingginya curah hujan turun di wilayah tersebut.

Kepala Bagian Humas Pemkab Tanah Bumbu, Ardiansyah, Minggu (25/7), mengatakan banjir telah merendami sebagian besar daerah dataran rendah sepanjang tepi sungai Satui dan Kusan Hulu. "Saat ini banjir terus meluas dan merendami tiga kecamatan di Tanah Bumbu,"
ungkapnya.

Jika sehari sebelumnya, Sabtu (24/7), banjir hanya melanda enam desa di Kecamatan Sungai Danau, kini banjir meluas dan telah merendami sepuluh desa di tiga kecamatan ditambah Kecamatan Karang Bintang dan Kusan Hulu. Saat ini diperkirakan 4.000 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata satu meter sampai satu setengah meter.

Kecamatan Sungai Danau, merupakan daerah terparah dilanda banjir meliputi Desa Sungai Danau sebanyak 13 rukun tetangga terdiri 281 keluarga, Desa Bukit Baru enam RT (81 KK), Desa Jombang tiga RT (66 KK), Desa Satui Timur empat RT (219 KK), Desa Sekapuk enam RT (95 KK). Sedangan desa terparah dilanda banjir yaitu Desa Sinar Bulan dan Makmur Mulia sebanyak 10 Rt dengan jumlah korban banjir mencapai 1.332 KK.

Total warga korban banjir di wilayah ini mencapai 3.198 KK atau lebih dari 10.000 Jiwa. "Hingga kini warga masih menempati tenda-tenda dan bangunan tempat pengungsian yang disediakan pemerintah. Adapula warga yang menumpang di rumah sanak keluarga mereka," tambahnya.

Sementara, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel, Akhmad Ariffin, mengatakan banjir di Tanah Bumbu, juga menyebabkan dua warga bernama Galuh,35 dan M Jufri,65 tewas akibat terseret arus. "Tim SAR juga masih melakukan pencarian terhadap tiga warga lainnya yang hilang terseret arus sungai satui," tuturnya.

Banjir di wilayahnya inipun sempat memutuskan arus lalu lintas di jalan trans kalimantan poros selatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin ke Kabupaten Kotabaru. Selain wilayah Tanah Bumbu, banjir besar juga melanda wilayah sekitar tambang di Kabupaten Tanah Laut yaitu Kecamatan Kintap. Tercatat sebanyak 388 keluarga di Desa Kintapura, Desa Kintap Lama dan Desa Pasir Putih permukimannya terendam banjir.

Sumber : Tempo.com, Media Indonesia

16 Juli 2010

Philipina Dilanda Badai Tropis Conson

Badai Conson menghantam Luzon dengan kecepatan rata-rata 120 kilometer atau 74 mil per jam. Seorang warga menceritakan, angin berdesing bagai suara bocah yang kesemekik dengan sangat keras. Pemukiman kumuh di pinggir pantai pun tersapu. Para penghuninya mencari sisa reruntuhan dan puing bangunan untuk dijadikan tempat bernaung seadanya.

Korban yang tewas sebagian karena bertumbukan dengan pohon, tembok sebagian lagi tenggelam dan tersengat aliran listrik. Belasan nelayan dilaporkan hilang. Pihak berwenang masih terus menghimpun data kerusakan dan korban yang diperkirakan masih akan bertambah.

Setelah menghantam Filipina, taufan Conson terus bergerak ke arah Laut China Selatan. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah kawasan ibukota Manila dan sekitarnya terendam banjir.
Aktivitas keseharian masyarakat di ibukota Manila terganggu. Aliran listrik padam di seluruh Luzon, termasuk di ibukota Manila. Jalan-jalan dipenuhi oleh dahan-dahan pohon yang patah serta potongan-potongan puing dan reruntuhan. Perusahaan energi Meralco mengatakan hingga Rabu petang, 12 juta penduduk Manila masih terpaksa bertahan tanpa aliran listrik. Diperingatkan bahwa perbaikan aliran listrik pun mungkin akan memakan waktu hingga empat hari.

Sedangkan sistem transportasi pun terhenti akibat tidak adanya pasokan energi. Penerbangan banyak mengalami penundaan maupun pembatalan. Penerbangan internasional yang baru tiba ke Manila dialihkan ke pusat kota Cebu.
Sekolah- sekolah diliburkan. Para pegawai di perkantoran berusaha mengandalkan listrik dari generator. Namun mereka kesulitan dalam menggunakan sarana komunikasi, seperti telfon dan internet.
Filipina merupakan negara yang disebut sabuk angin taufan di kawasan Pasifik. Setiap tahunnya, dua puluh angin taufan menyapu negeri itu, menewaskan ratusan orang. Taufan Conson yang kini menerpa negara tetangga Indonesia tersebut, merupakan taufan pertama untuk musim ini dan begitu mengejutkan warga di Manila, karena sebelumnya badan cuaca Filipina mengumumkan taufan hanya akan menerpa kawasan utara. Tak urung Presiden Filipina Benigno Aquino III melemparkan kegusarannya terhadap badan cuaca setempat karena tidak memperingatkan terlebih dahulu pada warga Manila bahwa Conson akan menghantam kota itu.

Presiden Filipina yang baru itu segera mengadakan rapat darurat di markas besar tentara untuk mengatasi dampak dari taufan yang melanda negeri itu. Ia pun memperingatkan badan cuaca nasional untuk meningkatkan kinerja peramalan cuacanya untuk meminimalisasi kehancuran yang disebabkan bencana angin taufan yang kerap melanda negara kepulauan tersebut. Ujarnya, semua pihak terkait harus bertanggungjawab atas problem ini, karena sudah sekian lama masalah yang sama menerpa Filipina.
Pada bulan september silam, Badan cuaca Filipina juga tak luput dari kritikan pedas, ketika gagal memperingtakan warga Manila atas ancaman badai tropis Ketsana, yang akibatnya menewaskan ratusan orang.

Bantaeng Diterjang Banjir Bandang

Bencana banjir terus saja terjadi. Kemarin,sekitar 100 rumah warga yang tersebar di Kecamatan Bissappu,Kabupaten Bantaeng,rusak akibat diterjang banjir.


Ke-100 rumah warga tersebut berada di Kelurahan Bonto Rita,Kecamatan Bissappu, Jalan Monginsidi, Jalan Bakri,Kayangan, Garegea, Tala-tala, dan Kayu Lompoa. Bencana banjir tersebut, akibat hujan deras yang mengguyur daerah ini sejak Selasa (13/7) lalu. Meski tidak ada korban jiwa, banjir bandang ini menimbulkan kerugian materiil akibat rendaman air mencapai ketinggian dada orang dewasa.

Informasi yang dikumpulkan harian Seputar Indonesia (SI) menyebutkan, air mulai menggenangi permukiman warga sejak sekitar pukul 01.30 Wita dini hari kemarin.Setengah jam kemudian, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa. “Saat itu banyak warga panik.


Apalagi banjir ini menimbulkan kerugian cukup besar di kalangan warga yang sebagian permukiman itu terbuat dari rumah panggung,” kata Maemunah,warga Kelurahan Bonto Rita,yang sedang menunggu bantuan sembako kemarin. Hasil verifikasi di kelurahan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Bantaeng tercatat, jumlah rumah yang mengalami rusak berat mencapai 35 dan rusak sedang 65 unit.


Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banteng sudah memberikan bantuan. Bantuan diberikan berupa peralatan dapur, seperti kompor, wajan, teko, tempat nasi, cerek, selimut, tikar plastik, dan sembako. Bantuan ini diberikan kepada warga yang rumahnya mengalami rusak berat.


Sementara warga yang rumahnya mengalami rusak ringan atau terendam banjir hanya mem-peroleh bantuan sembako berupa beras 5 kg, mi instan 5 bungkus, ikan kaleng 3 buah, kecap dan sambal masing-masing 1 botol. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Bantaeng Abd Rasyid menuturkan, bantuan kepada korban banjir merupakan wujud kepedulian Pemkab.


“Bupati Bantaeng sudah melihat langsung kondisi di lapangan. Karena itu, melalui Dinas Sosial (Dinsos),diberikan bantuan untuk mengurangi beban masyarakat. Insya Allah,Pemkab akan berupaya memberikan bantuan tam-bahan kepada korban banjir di dae-rah ini,”ungkapnya.


Menurutnya, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah sudah mengingatkan warga tetap waspada untuk mengantisipasi kemungkin-an musibah banjir hingga akhir Juli,sebab hingga kini belum bisa diprediksi kapan hujan akan berakhir.Khusus warga yang rumahnya mengalami rusak parah karena hanyut,Pemkab melalui Dinsos akan mengupayakan bantuan tambahan
 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial