#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

29 April 2009

Bencana Terkini : 25-29 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 25-29 April 2009

GEOLOGI [LETUSAN GUNUNGAPI (VO)]
STATUS GUNUNGAPI SLAMET : 27 April 2009
JATENG: Status. Status Gunung Slamet telah dinaikkan dari waspada menjadi siaga sejak tanggal 21 April lalu. Peningkatan Aktivitas Vulkanik. Sejak status gunung Slamet dinaikkan menjadi siaga, sampai dengan saat ini aktivitas vulkanik gunung tersebut masih terus meningkat. Gempa tremor terus menerus disertai letusan lava pijar berwarna merah menyerupai kembang api.
Pengungsian. Dua lokasi pengungsian disiapkan yaitu di Desa Buniwah kecamatan Bojong dan Desa Bumijawa kecamatan Bumijawa, kabupaten Tegal. Lokasi pengungsian tersebut cukup luas dan memiliki sarana air bersih yang memadai, dekat dengan puskesmas, serta mudah terjangkau. Rekomendasi. Para penduduk di dua kecamatan yang dinilai paling rawan terhadap dampak letusan gunung, yaitu kecamatan Bojong dan Bumijawa diminta untuk berkemas untuk mengungsi. Kesiapsiagaan Lokal. Tim SAR Brebes dan Tegal menyiapkan jalur evakuasi untuk mengantisipasi jika terjadi letusan Gunung Slamet yang mengharuskan adanya evakuasi warga. Kebutuhan logistik dan peralatan untuk evakuasi, diantaranya kendaraan, tenda peleton, dan dapur lapangan telah siap. Dinas Kesehatan propinsi Jawa tengah telah mendistribusikan 10.000 masker untuk menanggulangi dampak hujan abu pada hari Minggu (26/4). Sumber :

Kompas, Suara Merdeka, Liputan6, Okezone, Tempo Interaktif,



HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 25 April 2009
SAMARINDA: Bandara Temindung yang sebelumnya terendam banjir dan terpaksa ditutup selama beberapa hari, mulai dengan hari Minggu (26/4) sudah dapat beroperasi secara normal kembali. Sumber :Tempo Interaktif,

GELOMBANG PASANG : 28 April 2009
MALUKU TENGGARA: Daerah Terdampak. Gelombang pasang setinggi 3 meter melanda daerah pemukiman di pesisir pantai, tepatnya di desa Ohoirenan kecamatan Kei Besar Selatan pada hari Selasa (28/4). Gelombang pasang diketahui telah mulai melanda daerah tersebut sejak 12 jam sebelum gelombang yang kuat menerjang rumah warga. Populasi Terdampak. Sekitar seratusan penduduk setempat terpaksa menyingkir ke tempat aman. Korban Jiwa. Tidak ada korban jiwa dilaporkan terjadi dalam insiden ini, namun sebuah pustu (puskesmas pembantu) setempat terancam air laut. Gelombang dengan kekuatan yang cukup besar menyebabkan talud di bibir pantai yang lebarnya lima meter tersebut time meter diantaranya telah termakan abrasi, sehingga ketika gelombang datang, air laut dengan mudah menjebol talud yang telah rapuh. Dampak. Sebanyak 35 rumah warga rusak diterjang gelombang pasar. Sumber : Okezone,
CUACA BURUK : 28 April 2009
NTB: Akibat diterpa gelombang tinggi, 23 nelayan asal Bima, NTB, hilang di perairan lepas pantai Pulau Pisang, Perbatasan Papua Barat dengan Maluku Utara. Tim SAR kini mencari mereka. Sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Ke 23 nelayan terbagi dalam 13 kapal dan 2 jiwa dipastikan selamat. Sumber :Liputan6

BIOLOGI [BO]
PANDEMI FLU BABI : 25-29 April 2009
INTERNASIONAL: Wabah Flu Babi. Satu wabah penyakit yang mematikan ditemukan di Meksiko dan disinyalir telah merambah Amerika Serikat bahkan di New Zaeland 10 pelajar terkena flu setelah pulang dari Meksiko. Angka Kematian dan Kesakitan. Penyakit yang telah membunuh setidaknya 86 orang di Meksiko ini terjadi akibat serangan virus H1N1, seperti virus influenza pada manusia bukan mutasi dari virus flu burung. Sedangkan informasi terakhir yang disampaikan Depkominfo menyatakan 8 kasus flu babi ditemukan di Amerika Serikat, sementara di Meksiko sebanyak 878 suspect dan 60 diantaranya sudah meninggal. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 kasus dinyatakan positif flu babi. Gejala. Flu babi memiliki gejala demam diatas 39°C, sakit kepala, pegal linu dan iritasi mata. Pengobatan. Untuk pengobatan penyakit ini, menurut Menteri Kesehatan Indonesia sama seperti metode pengobatan flu burung, karena virus flu babi pada dasarnya mirip seperti dengan flu burung. Penanggulangan WHO. Untuk menyingkapi situasi ini, WHO menggelar pertemuan dengan para ahli kesehatan untuk mengantisipasi agar virus flu babi tidak akan menjadi pandemi dunia. Penanggulangan Depkes. Meskipun belum ada peringatan dari WHO bahwa flu babi dapat menjangkau Indonesia, departemen kesehatan RI meminta semua daerah terutama untuk kawasan peternakan untuk senantiasa waspada. Depkes menetapkan enam langkah untuk mengantisipasi dan menanggulangi virus penyebaran flu babi yaitu: (1) pengumpulan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber; (2) Berkoordinasi dengan WHO untuk mmantau perkembangan; (3) membuat surat edaran kewaspadaan dini; (4) melakukan rapat koordinasi dengan kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan; (5) berkoordinasi dengan Departemen Pertanian dan Departemen Luar Negeri untuk merumuskan langkah-langkah tindakan penanggulangan. Sebagai salah satu realisasi upaya preventif, Depkes mengaktifkan thermal scanner yang pernaj digunakan untuk memindai flu burung dan memastikan pemindai tubuh tersebut bekerja dengan baik. Sumber :

Liputan6, Republika, Okezone (1)(2), Tempo Interaktif, BIP Newsroom, Vivanews,


DENPASAR : Indonesia tak lepas dari sejarah wabah Flu Babi dunia. inilah yang terjadi di Bali pada 1918 lalu saat pandemik flu Spanyol merebak ke seluruh dunia. Dari jutaan orang meninggal, 30 ribu di antaranya adalah warga Bali. Gusti Ngurah Mahardika, Kepala Laboratorium Biomedik Universitas Udaya Bali, di Denpasar, Bali, Rabu (29/4), menyatakan virus flu babi atau swine influenza dengan sub type H1N1 dipastikan sudah ada di Indonesia. Tapi, mempunyai genetik atau sifat yang berbeda. Flu Spanyol yang menewaskan warga Bali juga masuk sub tipe H1N1. Tentunya ini bertolak belakang dengan yang telah dinyatakan pemerintah. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan jenis virus influenza ini tak bisa berkembang di iklim seperti Indonesia. Sumber : Liputan6

Sumber : Humanitarian Situation, ERT-Oxfam GB

Bencana Terkini : 21-24 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 21-24 April 2009

GEOLOGI [LETUSAN GUNUNGAPI (VO)]
STATUS GUNUNGAPI KERINCI : 21-24 April 2009
JAMBI: Aktivitas Gunung Kerinci (3.805 dpl) Aktivitas Gunung Kerinci (3.805 dpl) yang terletak di perbatasan Sumatera Barat dan Jambi dalam semingu terakhir meningkat dan sempat memuntahkan hujan abu ke perkebunan teh PTP Nusantara VI yang berada di lerengnya. Hingga Selasa (21/4), masih terjadi letusan di puncak gunung. Oleh karena situasi tersebut, VSI menaikkan status Kerinci dari aktif normal menjadi siaga dan tim vulkanologi dari Bandung sudah berada di Pos Pengamatan Gunun Kerinci untuk memantau perkembangan aktivitas Kerinci.
Pemerintah setempat sampai saat ini masih belum menyarankan para penduduk untuk mengungsi. Selain itu, situasi juga dinilai masih aman untuk penerbangan lokal disekitar lokasi. Hanya saja, pemerintah melarang penduduk untuk mendekati daerah punck gunung. Sumber :

Mediacenter (1)(2), suara merdeka,


STATUS GUNUNGAPI SLAMET : 24 April 2009
JATENG: PVMBG telah meningkatkan status Gunung Slamet yang terletak di Purwokerto dari waspada (level 2) menjadi siaga (level 3) pada tanggal 23 April 2009 menyusul terjadinya peningkatan aktivitas vulkanis gunung tersebut sejak tanggal 21 April lalu. Peningkatan Aktivitas Vulkanik. Peningkatan aktivitas vulkanis gunung slamet dicirikan dengan peningkatan gempa permukaan dan gempa tremor vulkanik, temperatur air panas dan kejadian letusan asap. Gas belerang juga dilaporkan muncul di 4 desa di kecamatan Sirampog, Brebes pada hari Kamis (23/4). Daerah Terdampak Potensial. Kabupaten Tegal. Menurut kepala kantor Kesbangpolinmas (Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat) kabupaten Tegal, terdapat 10 desa di 2 kecamatan yang rawan terkena letusan Gunung Slamet yaitu 5 desa di kecamatan Bojong (desa Tuwel, Rembul, Kedawung, Dukuh Tengah, dan Sumiarsih) serta 5 desa di kecamatan Bumijawa (desa Bumijawa, Batumirah, Dukuh Benda, Guci dan Sigedong). Kabupaten Brebes. Empat desa lokasi ditemukannya gas belerang, yaitu desa Igir Klanceng, Dawuhan, Batursari, di kecamatan Sirampog serta desa Pandansari di kecamatan Paguyangan juga ditetapkan dalam status siaga satu karena letaknya yang cukup dekat dengan Gunung Slamet. Pengungsian. Sampai dengan waktu pelaporan, pemerintah belum melakukan evakuasi warga yang berpotensi terdampak letusan, karena situasi saat ini masih terkendali. Rekomendasi. Dengan adanya peningkatan status tersebut, PVMBG merekomendasikan masyarakat setempat untuk tidak melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet. Untuk itu, dua jalur pendakian dari lima yang ada yaitu jalur melalui Desa Guci dan Bumijawa (Kabupaten Tegal) telah ditutup. Namun demikian, pemerintah setempat tetap meminta masyarakat agar tetap tenang dalam menyingkapi situasi saat ini. Jika terjadi hujan abu lebat, masyarakat juga dianjurkan untuk menggunakan masker penutup hidung untuk mengantisipasi terhadap gangguan saluran pernapasan (ISPA). Respon Lokal. Otoritas setempat terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait termasuk dengan Dinas Kesehatan, Kesra kabupaten Tegal, Dinas Sosial, RS/Puskesmas dan PMI Kabupaten Tegal. Sebanyak 30 satgas (Satuan Petugas) juga telah dikerahkan ke setiap kecamatan terutama di Bojong dan Bumijawa. Di Kabupaten Brebes, pemerintah setempat telah membuka posko kesehatan dan tenda dapur umum selain juga menerjunkan tim SAR berjumlah 30 orang untuk membantu warga. Tim SAR tersebut akan bertugas selam 24 jam untuk memantau perkembangan Gunung Slamet dari pos satu Blambangan. Sumber :Antara, Suara Merdeka, Okezone, vsi, BNPB, Tempo Interaktif, Tribun Jabar,

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 23 April 2009
SAMARINDA: Banjir yang disinyalir akibat kerusakan alam pertambangan batu bara, sampai dengan hari Rabu (21/4) masih menyebabkan Bandara setempat, bandara Temindung, ditutup sejak hari Snin lalu. Korban Jiwa. PPK Depkes menyebutkan sebanyak 8 kelurahan di 3 kecamatan yaitu kecamatan Samarinda Utara (6 desa), Samarinda Ilir (1 desa) dan Samarinda Ulu (1 desa). Populasi Terdampak. Sampai dengan hari Selasa (21/4), PPK Depkes menyatakan jumlah penduduk yang beresiko banjir sebesar 13.270 KK atau sekitar 40.000 warga. Pengungsian. Sampai dengan hari Kamis (23/4), sekitar 300-an pengungsi korban banjir khususnya warga kelurahan Temindung Permai (Samarinda Utara), kelurahan Gunung Kelua dan Kelurahan Sidodadi (Samarinda Ulu) mengungsi di gedung PKK Samarinda. Menurut pengakuan warga, di lokasi pengungsian tidak ada akses fasilitas sanitasi yang bisa digunakan, karena toilet yang ada di gedung tersebut tidak dibuka. Dampak. Ratusan korban banjir terserang beberapa penyakit seperti penyakit kulit, gangguan saluran pernapasan, dan diare. Banjir yang menggenangi sekolah mengganggu aktivitas para siswa yang saat ini sedang melaksanakan Ujian Nasional (Unas). Karena banjir melanda daerah perkotaan termasuk daerah sentra perdagangan, menyebabkan gangguan perputaran uang di daerah tersebut. Sarana kesehatan yang terendam banjir diantaranya sebanyak 3 unit yaitu puskesmas Temindung permai, Puskesmas Remaja dan 1 unit puskesmas pembantu Dua kantor kelurahan terendam Sampai dengan Rabu (22/4), bandara Temindung masih ditutup dan beberapa jadwal penerbangan dialihkan ke bandara lain. Respon Lokal. Dinas Ksesehatan kota Samarinda telah membuka 3 posko pelayanan kesehatan masing-masing berlokasi di kelurahan Sempaja Utara, Temindung Permai dan Sidodadi. Sumber : Kompas (1)(2), PPK Depkes, Tempo Interaktif (1)(2),
ANGIN PUTING BELIUNG : 21-24 April 2009
TEBO: Daerah Terdampak. Desa Sungai Ramba di kecamatan Tebo Ulu dilanda angin puting beliung pada hari Sabtu (18/4) petang. Pengungsian. Beberapa penduduk yang rumahnya menjadi korban puting beliung untuk sementara mengungsi ke masjid dan rumah tetangga. Dampak. 76 rumah rusak dalam berbagai level Respon Lokal. Pemkab telah mengajukan proposal bantuan logistik (pangan, papan dan sandang) ke Dinsosnakertrans Propinsi Jambi, bantuan kemanusiaan tersebut akan segera disalurkan Dinas Sosnakertrans dan instansi terkait saat ini sedang melakukan pendataan mengenai jumlah jiwa dan kerugian yang diderita. Sumber : Antara,
MALANG: Daerah Terdampak. Angin puting beliung melanda dua desa di Kabupaten Malang, yaitu desa Gampingan kecamatan Pagak dan desa Karangsuko kecamatan Poncokusumo pada hari Kamis sore (23/4). Selama empat bulan terakhir, serangan puting beliung kali ini merupakan yang kelima melanda Kabupaten Malang. Korban Jiwa. Tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam peristiwa ini. Dampak. Dampak kerusakan di desa Gampingan adalah 19 rumah serta kantor kecamatan Pagak rusak ringan dan berat. Kerugian diperkirakan mencapai 65 juta rupiah. Lahan tanaman tebu seluas 5 hektar rusak Respon Lokal. Pemerintah Kabupaten Malang telah mendistribusikan bantuan kepada korban puting beliung berupa bahan makanan serta bahan bangunan (genting dan semen) senilai 4.5 miliar rupiah. Di desa Karangsuko, 3 rumah warga rusak. Sumber : Tempo Interaktif,
BIOLOGI [BO]
PANDEMI FLU BURUNG : 23 April 2009
RIAU : Satu lagi pasien suspect flu burung meninggal dunia di Pekanbaru pada Rabu malam (22/4) setelah mendapatkan perawatan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru selama empat hari. Sampai saat ini sampel darah dan usap lendir tenggorokan (swap) masih dalam pemeriksaan laboratorium untuk memastikan korban meninggal karena virus flu burung. Sumber : Antara, Okezone,
KEBUMEN : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Peperla) kabupaten Kebumen mencatat sedikitnya 11 kasus flu burung terjadi sejak Januari sampai pertengahan April 2009 dengan jumlah unggas yang mati mencapai 450 ekor. Selama bulan April ini laporan yang masuk berasal dari desa Lajer, kecamatan Ambal dengan unggas yang mati sebanyak 83. Untuk menekan penyebaran virus flu burung, dinas Peperla menghimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selalu menjaga kebersihan kandang serta lingkungan, selain juga melakukan upaya prefentif dengan biosecurity. Sumber : Suara Merdeka,
Sumber : Humanitarian Situation, ERT-Oxfam GB


27 April 2009

Bencana Terkini : 18-21 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 18-21 April 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]
LONGSOR: 17-19 April 2009
SUKABUMI: Media melaporkan terjadinya longsor di Leuwi Goong, kecamatan Cibadak pada hari Jumat (17/4). Akibatnya, tiga rumah rusak parah dan belasan lainnya terancam ambruk oleh longsor susulan. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, para pemilik rumah yang terancam longsor mengungsi karena tanah sekitar rumah mereka terus bergerak. Sumber : MetroTV.
LOMBOK BARAT: Daerah Terdampak. Hujan yang turun selama beberapa jam sebelumnya telah menimbulkan longsor pada hari Sabtu (18/4) di daerah perbukitan dusun Erat Mate dan Malaka, Desa Mekar Sari kecamatan Gunung Sari. Populasi Terdampak. Sebanyak kurang lebih 110 KK yang tinggal di dusun Ranjok Barat terkena dampak longsor. Dampak. Akibat kejadian tersebut puluhan rumah tertimbun longsor. Data sementara mencatat 19 rumah warga telah tertimbun di Erat Mate, sedangkan dari lokasi yang lain masih dalam proses pendataan. Korban Jiwa. Meskipun tidak ada laporan mengenai korban jiwa, para penduduk yang rumahnya terkena longsor terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara atau ke rumah tetangga. Hujan yang masih terus mengguyur lokasi juga menyebabkan tertutupnya akses jalan darat oleh lumpur dan bebatuan yang mempersulit kegiataan pendataan ke lokasi oleh pemerintah daerah setempat. Respon Lokal. Kepala desa Mekar Sari berharap adanya bantuan dari berbagai pihak guna meringankan beban warga korban longsor yang sebagian besar masuk kategori miskin. Sumber : Antara, Kompas, Liputan6, Tempo Interaktif ,

GEOLOGI [LETUSAN GUNUNGAPI (VO)]
STATUS GUNUNGAPI TALANG : 18 April 2009
SOLOK: Gempa berurutan yang beberapa waktu lalu mengguncang Pagai Selatan, Mentawai, telah mempengaruhi aktivitas gunung berapi yaitu Gunung Talang yang terletak di kabupaten Solok. Dari hasil catatan Pos Pemantau Vulkanologi Gunung Talang menunjukkan bahwa gempa-gempa tersebut memicu peningkatan aktivitas gempa vulkanik dari rata-rata lima kali sehari menjadi seratus kali lebih dalam sehari. Namun demikian, secara visual, gunung berapi masih belum mengeluarkan material dan asap gunung sehingga sampai saat ini masih berstatus waspada. Pada waktu gempa Mentawai tahun 2005 lalu, selang dua hari setelah gempa, Gunung Talang meletus. Saat ini, otoritas setempat meminta kepada warga yang tinggal di lereng dan di bawah Gunung Talang untuk senantiasa waspada. Sumber :

Okezone,


HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 15-21 April 2009
JOMBANG: Daerah Terdampak. Tiga desa padat penduduk di kecamatan Jombang Kota, pada Kamis (16/4) lalu mulai terendam banjir, yaitu desa Jabon, Pulo Lor dan Sengon. Di daerah tersebut banjir biasa terjadi setiap tahun, namun banjir kali ini lebih parah dibanding biasa karena di beberapa lokasi banjir mencapai 1 meter tingginya. Pengungsian. Meskipun banjir cukup tinggi sampai degnan 1 meter, hal tersebut tidak membuat warga mengungsi ke lokasi lain. Dampak. Banjir yang juga menggenangi bangunan sekolah dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas para murid yang sebentar lagi akan menempuh ujian nasional. Respon Lokal. Para warga korban banjir bergotong-royong menambal tanggul sungai Koto yang jebol dengan menggunakan karung pasir.
Sumber : MetroTV, Elshinta,,
KOTAWARINGIN TIMUR: Daerah Terdampak. Banjir dilaporkan terjadi di 3 desa di kecamatan Parenggean dan 10 desa lainnya di kecamatan Mentaya Hulu. Banjir dipicu oleh luapan Sungai Tualan di Kecamatan Parenggean dan sungai Mentaya di kecamatan Mentaya Hulu. Respon Lokal. Pemerintah kabupaten sudah mengirimkan bantuan untuk korban banjir. Sedangkan dinas sosial propinsi Kalteng juga telah mengirimkan bantuan berupa beras, sarden, biskuit, dan alat rumah tangga. Selain itu dinas PU setempat juga sedang mengkalkulasi rencana pembangunan jembatan yang jebol akiban banjir. Situasi Terakhir. Sampai dengan Senin (20/4), banjir di beberapa lokasi sudah mulai surut. Sumber :

Kompas (1)(2)(3)

SAMARINDA: Daerah Terdampak. Sebanyak tiga kelurahan di kecamatan Samarinda Utara yaitu kelurahan Sempaja dan Temindung Permai serta satu kelurahan bernama Air Putih di kecamatan Samarinda Ulu dilanda banjir sejak hari Sabtu (18/4). Informasi lain menyebutkan 9 kelurahan di 3 kecamatan yang terletak di bantaran sungai terendam, yaitu Sempaja Selatan, Gunung Lingai, Lempake, dan Temindung Permai di Samarinda Utara, Sidodadi dan Gunung Kelua di Samarinda Ulu, dan Sungai Pinang Luar, Bandara, dan Pelita di Samarinda Ilir. Populasi Terdampak. Republika (media nasional) melaporkan sekitar 35-40 ribu jiwa saat ini menderita akibat banjir dengan ketinggian 30-100 cm merendam pemukiman mereka. Sementara berdasarkan data dari Pemerintah Kota Samarinda, banjir telah merenadm 223 RT dengan populasi sebesar 19.545 KK terkena dampak banjir kali ini. Pengungsian. Sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut Elshinta, sedikitnya 2000 warga terpaksa mengungsi akibat banjir. Dampak. Ribuan rumah terendam, dan beberapa ruas jalan di dalam kota tergenang sehingga merepotkan banyak pengguna jalan karena kendaraan mereka mogok. Banjir di daerah pertokoan juga membuat sejumlah besar toko terpaksa menutup toko dan terpaksa kehilangan pendapatan. Bandara Temindung terpaksa harus ditutup pada hari Senin (20/4) karena genangan banjir menggenangi apron. Penyakit paska banjir (umumnya gatal-gatal) dilaporkan mulai terjadi Respon Lokal. Pemerintah setempat telah menurunkan perahu karet untuk proses evakuasi korban banjir. Karena banjir sering terjadi di wilayah tersebut, masyarakat sudah terbiasa. Bagi yang memiliki rumah tingkat tetap bertahan, sedang yang lainnya memilih mengungsi ke rumah sanak famili daripada ke posko pengungsian. Dinas Kesehatan melalui beberapa puskesmas membuka posko kesehatan gratis. Sumber :

DetikNews, Liputan6, Elshinta (1)(2), MetroTV, Republika, Kompas, Tempo Interaktif,

KENDARI: Daerah Terdampak. Sekitar seratus rumah di kelurahan Lahundape dan kelurahan Korumba kecamatan Kendari Barat terendam banjir setinggi betis orang dewasa. Banjir disinyalir terjadi akibat hujan selama dua jam yang diperburuk dengan buruknya saluran drainase yang ada. Dampak. Selain merendam seratusan rumah, banjir juga merendam ruangan Unit Gawat Darurat di RSU Sultra. Hal ini menyebabkan pelayanan medis banyak pasien terganggu, dan pasien terpaksa harus dirawat di luar ruangan. Sumber : Liputan6,

ANGIN PUTING BELIUNG : 18-21 April 2009
KENDARI: Daerah Terdampak. Angin puting beliung disertai dengan hujan es menghantam kota Tembilahan, ibukota kabupaten Indragiri Hilir, pada Sabtu (18/4) lalu. Korban Jiwa. Tidak ada korban jiwa akibat insiden ini meskipun dua orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena patah tulang dan 6 orang lainnya luka ringan. Pengungsian. Menurut Antara, sebagian dari 200 KK yang terkena dampak puting beliung sampai dengan Senin (20/4) masih mengungsi di posko darurat atau di rumah famili mereka. Data resmi dari PPK Depkes menyebutkan 370 KK (1.242 orang) sempat mengungsi. Dampak. Akibat serangan puting beliung, belasan rumah rusak serta beberapa diantaranya roboh. Catatan pemerintah setempat menyebutkan 10 rumah warga atapnya terbang terbawa angin, sementara dua bangunan, aula SMP 1 dan asrama kodim setempat yang terbuat dari papan roboh. Selain itu di dalam kota, angin puting beliung menyebabkan beberapa pohon roboh menimpa kabel listrik sehingga listrik sempat padam selain juga jaringan komunikasi termasuk telepon dan internet juga belum pulih. Respon Lokal. Pada malam hari paska kejadian, petugas dari dinas PU melakukan pembersihan puing dalam kota. Satlak kabupaten Indragiri Hilir juga telah mendirikan posko darurat selain juga melakukan pendataan. Sumber :

DetikNews, Kompas(1)(2), Antara, PPK Depkes,


Sumber : Humanitarian Situation, ERT-Oxfam GB

25 April 2009

G. Slamet Siaga, Letusan 800 Meter

Letupan material panas disertai asap Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Pemalang dan Purwokerto dalam beberapa hari terakhir ini mencapai jarak sejauh 800 meter. Karena itu, penduduk diimbau terus waspada. Petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet Gambuhan, Sukedi, di Pemalang, Sabtu (25/4), mengatakan, saat ini aktivitas Gunung Slamet terus meningkat dan memasuki status Siaga (Level III).
"Status siaga III ini telah ditetapkan pada 23 April 2009. Hingga beberapa hari terakhir ini, ketinggian letupan minimal mencapai 100 meter dan maksimal 800 meter," katanya.
Meningkatnya aktivitas gunung tertinggi di Jawa Tengah ini terus menjadi pusat perhatian pos pengamatan gunung berapi Gambuhan di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Letupan asap berwarna putih yang disertai bara dari kawah Gunung Slamet mampu mencapai 30 kali letupan dengan interval waktu 15 menit hingga 20 menit. Ia mengatakan, meski saat ini aktivitas Gunung Slamet tidak menimbulkan semburan yang berbahaya, pihak pos pengamatan gunung berapi mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar gunung itu agar waspada. "Kami imbau warga terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap aktivitas Gunung Slamet. Namun, kami minta mereka juga bisa bersikap tenang," katanya
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tegal Bambang Puji Waluyo mengatakan, peningkatan status Gunung Slamet dari waspada ke siaga telah diterima dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Jumat (24/4). "Namun, untuk menjaga sesuatu hal yang kemungkinan terjadi, kami telah mengimbau kepada warga untuk menyiapkan masker. Namun hingga saat ini, pengungsian atau pun evakuasi belum perlu dilakukan," katanya. Sumber : Kompas. com

Gunungapi Slamet, Status Waspada

Intensitas gempa permukaan di Gunung Slamet, Jawa Tengah, masih tinggi, mencapai 163 kali selama kurun waktu 2 4 jam antara Rabu hingga Kamis (23/4) sekitar pukul 06.00. Selain itu, alat pada Pos Pe ngamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, juga masih merekam adanya gempa tremor vulkanik, dengan amplitudo antara 0,5 hingga 2 milimeter. Hingga saat ini, status gunung tersebut masih dinyatakan waspada.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi, Kamis (23/4), mengatakan, meskipun masih tinggi, intensitas gempa permukaan mulai menurun bila dibandingkan satu hari sebelumnya, yang mencapai 203 kali.Suhu kawah dan suhu mata air panas di kawasan obyek wisata Guci juga relatif masih sama dengan hari sebelumnya. Hanya saja, muncul asap putih kehitam-hitaman, dengan ketinggian mencapai 800 meter. Padahal sebelumnya, asap yang muncul hanya berupa asap putih tebal. Munculnya asap kehitam-hitamaan, diperkirakan karena pengaruh kenaikan tekanan magma. "Saat ini kami masih terus memantau perkembangan setiap hari," ujarnya.
Bau belerang
Sementara itu, masyarakat pada empat desa di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, mulai mencium bau belerang di wilayah mereka. Keempat desa tersebut meliputi Desa Igir Klanceng, Dawuhan, Sridadi, dan Batur Sari. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat Kabupaten Brebes, Rais Khana mengatakan, saat ini pihaknya menetapkan status siaga satu untuk dua kecamatan yang berada di kaki Gunung Slamet, yaitu Kecamatan Sirampog dan Paguyangan. Selain karena kedua kecamatan tersebut berada di kaki Gunung Slamet, penetapan status siaga satu karena munculnya bau belerang pada empat desa tersebut. "Kami menyiapkan camat, satuan pelaksanaan penanggulangan bencana untuk piket selama 24 jam," katanya. Sumber : Kompas.com

23 April 2009

Kerinci Mereda, Hujan Es dan Puting Beliung Datang

Aktivitas di Gunung Kerinci di Prov. Jambi mereda. Namun bukan berarti rasa was-was warga sekitar telah hilang. Ancaman bencana baru muncul yaitu Hujan es dan anggin puting beliung memorakporandakan ratusan urmah dan lahan warga di Kec. Kayu Aro dan Gunung Tujuh Kab. Kerinci. Kedua bencana itu datang bersama sekitar pukul 12.00 kemarin. Selam sekitar satu jam warga di kedua kecamatan tersebut ketakutan akibat deraan puting beliung dan guyuran hujan es.
Serangan terparah terjadi di Ds. Sungai Rumpun Kec. Gunung Tujuh dan Ds. Bendung Air Kec. Kayu Aro. Di Sungai Rumpun tercatat 136 yunit rumah rusak parah . Adapun di Bendung Air tercatat 25 unit rumah rusak. Burhan warga RT 04 Sungai Rumpun mengatakan bahwa satu-satunya rumah tempat mereka berteduh sudah rusak akibat ditimpa hujan es serta angin puting beliung. Anak dan istrinya terpaksa diungsikan ke rumh keluarganya di RT 06 lantaran atap rumahnya bolong. Kemana lagi kita harus berteduh, sementara rumah satu-satunya sudah bolong diterpa hujan es dan puting beliung keluarga Burhan sambil meneteskan air matanya. Dia dengan melihat dengan mata kepala sendiri butiran-butiran es menerpa atap rumahnya bersamaan dengan derunya anggin puting beliung yang merusak rumah mereka. Saya sedang istirahat ketika hujan lebat datang bercampur es disusul dengan anggin puting beliung. Sumber : Jawa Pos

20 April 2009

Banjir Samarinda Meluas

Peristiwa bencana alam sepertinya tak mau berhenti dan tambah meluas. Hal ini terlihat pada banjir di Samarinda, Kaltim. Dari semula hanya tiga kelurahan, kemarin (19/4) menjadi lima kelurahan yang terendam, 31 ribu jiwa harus mengungsi. Kelurahan Gunung Linggai, Sempaja Selatan, Temindung Permai, Sempaja Utara, dan Sungai Pinang Luar yang berada di wilayah Kec. Samarinda Utara.
“Memang ada perluasan area terdampak banjir, terutama yang menjadi langganan banjir”, ujar Camat Samarinda Utara, Marnabas.
Antisipasi terus dilakukan agar tidak lebih meluas lagi, namun tergantung air pasang dan hujan. Pihak Kecamatan meminta pihak kelurahan untuk mendirikan Posko Penanggulangan Banjir. Perahu kayu pun sudah di distribusikan ke daerah banjir, untuk mempermudah proses evakuasi penduduk ke daerah aman. Lurah Sempaja, Nusran membeberkan bahwa air masih terus naik. Awalnya 14 RT kemarin, saat ini menjadi 18 RT dengan jumlah korban mencapai 1.230 KK. Maka pihak kelurahan terus mengantisipasi dengan membuat Posko sampai tingkat RT untuk kewaspadaan dan antisipasi bila banjir terus meluas. Sumber : Jawa Pos

Bencana Alam Banjir Trenggalek

Derasnya hujan seharian hingga menjelang pagi yang mengguyur Trenggalek kemarin (19/4) menyebabkan Sungai Tawing meluap, sehingga merendam puluhan rumah penduduk di tiga kecamatan. Kec. Gandusari, Kec. Karangan dan Kec. Kampak terendam, banjir terparah terjadi di Kec. Gandusari. Desa yang terlanda banjir adalah Kedungsigit, Sukorame, Karanganyar, Sukorejo, Wonorejo, dan Ngrayung. Jembatan ambrol juga terjadi, selain jalanan dan pekarangan rumah warga.
Di Dusun Nglaban, Desa Karanganyar 40 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 30 cm yang juga terjadi di Dusun Pule, Desa Sukorejo sehingga mengakibatkan jalanan macet karena terendam. Menurut keterangan Kades Karanganyar Bambang Dwi Suryanto mengatakan bahwa wilayahnya biasa menjadi langganan banjir.
Warga sudah memperkirakan terjadinya banjir, sehingga terdengar kentongan yang dipukul oleh petugas. Warga diharapkan segera memasak agar tidak kekurangan makanan selama kebanjiran
Kejadian bermula dari datangnya air pukul 05.00 WIB dan semakin siang air bertambah tinggi memasuki pekarangan dan akhirnya merendam rumah-rumah pendudukdan sempat merubuhkan dapur salah satu warga. Derasnya aliran Sungai Tawing juga menyebabkan ambrolnya jembatan darurat Sukorame, Desa Sukorame, Kec. Gandusari untuk kedua kalinya. “Semua warga harus berputar, terutama anak sekolah mengalami kesulitanakan karena semakin jauh,” ujar Mohammad Syamsu, Kades Sukorame. Jalan Propinsi sekitar 1 kilometer di Desa Kedungsigit, Kec. Karangan tergenang air, pada pukul 07.00 WIB ketinggian air mencapai 1 meter. Menurut Camat Karangan Sunani ,”Debit air memang terlalu besar, sehingga meluber begini. Padahal kedalaman sungai sudah memadai sekitar 2 meter”. Sumber : Jawa Pos

19 April 2009

Evakuasi Logistik Pemilu Tertunda

Insiden Pesawat Jatuh di Puncak Jaya, Papua
Timika. Bangkai pesawat jenis Pilatus Porter PC-6 dengan kode registrasi penerbangan PK-LTJ yang dinyatakan hilang kontak pada jumat lalu (17/4) dan akhirnya ditemukan oleh salah satu tim SAR.Data yang dihimpun oleh Radar Timika menyebutkan,pesawat mililk Pemerintah kab.Mimika yang dikelola oleh PT.Mimika Air itu di temukan sabtu (18/4) sekitar pukul 08.10 WIT pada koordinat 03. 52 LS dan 137.45 BT, yakni diantara lokasi danau Distrik Ilaga sekitar 4.000 m dari permukaan laut (mdpl).

Dalam insiden tersebut bangkai pesawat akhirnya ditemukan pada kemiringan 60 derajat disekitar Gunung Gergaji, dikawasan Danau Sinak, Distrik Ilaga kab.Puncak (pemekaran dari kab.Puncak Jaya) Prop. Papua. Tim SAR kemarin melakukan pencarian lewat udara dengan mengunakan pesawat Twin Otter Trigana Air Services yang di pilot Kapten Dian Prihantato.Hasil dari Komandan TNI Angkatan Udara Timika yaitu Letkol. Pnb. Easter Hariyanto menyatakan sesuai hasil identifikasi dari udara peswat Mimika Air diperkirakan menabrak bukit disekitar lokasi Gunung Gergaji hingga menyebabkan bagian hidung pesawat dan mesin hancur serta sayap kiri rusak, bagian tengah dan belakang pesawat secara visual dipastikan utuh. Tentang kondisi korban jatuhnya pesawat yaitu 9 penumpang (salah satunya terdapat seorang bayi) dan 2 awak pesawat masih belum diketahui bagaimana kondisi korban tersebut.Menurut informasi masih ada peluang tentang kondisi korban hidup walaupun sedikit.
Sesuai laporan tim pencari yang mengamati dari kejauhan dilokasi kejadian bahwa tampak ada kepulan asap yang diduga ada tanda-tanda kehidupan korban tersebut.
Danlanud memastikan ada salah satu warga kampung yang mendekat kelokasi jatuhnya pesawat dan kemungkinan (korban) hidup masih ada.Pesawat Mimika Air yang di piloti Kapten Pilot Nay Linn Auang (warga asal Miyanmar) diduga jatuh akibat menyimpang ke kanan dari jalur terbangnya karena rotasi dan pengaruh angin. Dengan demikian Easter menegaskan bahwa pihaknya belum memastikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut. ”Kami belum bisa pastikan dan nanti ada tim KNKT yang selidiki. Pencarian korban oleh Tim SAR gabungan dari Timika dan Emergency Responce Group PT Freeport Indonesia (ERG PTFI) dihentikan sabtu siang sekitar pukul 13.00 WIT akibat cuaca yang sangat buruk.”Kerapatan hutan dan lokasinya sangat curam” itu mempersulit jalanya evakuasi korban jatuhnya pesawat tersebut. Tim SAR kemarin (18/4) melakukan pencarian dengan mengunakan satu pesawat Trigana Air Servisces,satu helikopter Air Fast,dan satu pesawat MAF (Mission Avilitation Fellowship). Dalam pencarian dan evakuasi korban oleh Tim SAR gabungan akan dilanjutkan hari minggu (19/4) pagi ini.Untuk rencana evakuasi semau korban akan di bawa ke Ilaga dan 2 korban kru pesawat akan di evakuasi ke Timika.peralatan pencarian dan evakuasi sudah di persiapkan di Distrik Ilaga yang dijadikan posko bantuan selain pos induk yang berada di Timika.”Jadi besok (minggu 19/4) tinggal alutsisnya atau helikopternya yang bergeser ke TKP. Bahwa proses dalam pencarian korban akan sangat bergantung pada kondisi cuaca.Untuk posko bantuan di Ilaga sudah ditempatkan 11 personel Tim SAR yang terdiri atas 6 personel SAR Timika di tambah 5 personel dari ERG PT Freeport Indonesia. Operator dari Mimika Air sekaligus Kepala Subdinas Perhubungan Udara dan pada Dinas Perhubungan kab.Timika John Rettob menjelaskan operator akan bertanggung jawab penuh terhadap evakuasi korban ke Ilaga dan ke Timika,operator Mimika Air sudah berkoordinasi dan meminta bantuan kepada pengelola pesawat Twin Otter Trigana Air dan pesawat Maf untuk melakukan evakuasi korban. Pada proses pencarian korban kemarin diikutsertakan keluarga korban dari Timika menuju Ilaga dengan dua flight penerbangan bersama 8 anggota Tim SAR untuk membantu melakukan evakuasi korban.Ternyata pesawat Mimika tersebut mengangkut logistik pemilu dari Ilaga ke Mulia dengan berat 800 kg – 1000 kg.Dengan kejadian jatuhnya pesawat tersebut dengan dugaan barang yang diangkut melebihi kapasitas.Jam terbang pesawat Mimika Air mulai melakukan penerbangan pada 4 Desember 2008 itu tercatat 542 jam. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal tidak dapat memastikan adanya logistik pemilu yang dibawa oleh pesawat Mimika Air yang jatuh pada 17 april kemarin dan hanya memastikan pesawat berjenis Pilatus PK-PTJ membawa informasi terkaitnya dengan pemilu legislatif 9 april lalu.Untuk logistik pemilu Menhub tidak bisa memastikan tetapi informasi yang masuk dari anggota KPU itu berhubungan sekitar pemilu dalam jumpa pers di kantor Dephub jl Medan Merdeka Barat. Menurut berita yang masuk selain mengangkut penumpang pesawat yang jatuh di daerah Sinak-Ilaga Papua itu juga mengangkut berita acara formulir C2 pemilu.Formulir C2 adalah kertas plano besar tempat mencatat perhitungan suara manual di TPS. Sumber : Jawa Pos (Ayik-FPBI)

18 April 2009

Bencana Terkini : 15-17 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 15-17 April 2009

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 14-17 April 2009
INDRAGIRI HULU: Daerah Terdampak. Media menyebutkan sebagian wilayah di delapan kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, sejak senin lalu tergenang banjir dengan ketinggian rata-rata sekitar 75 cm. Kedelapan kecamatan tersebut adalah batang Peranap, Peranap, Kelayang, Siberida, Batang Cenaku, Sungai Lala, pasir Kenyuh dan Batang Gansal. Informasi terakhir oleh media pada hari Rabu mengatakan banjir telah mulai surut di beberapa daerah seperti di Kuala Cenaku, Pelayang, Sebrida Peranap dan Batang Gansal.

Populasi Terdampak. Menurut data Dinas Sosial kabupaten setempat, banjir kali ini telah menyengsarakan sebanyak 3.840 warga dari 547 KK dari 6 kecamatan tersebut. Sumber lain dari media (Elshinta), menyebutkan 7.120 jiwa dari 2.836 rumah di Indragiri Hulu terendam banjir sampai dengan 17 April 2009. Pengungsian. Menurut laporan PPK Depkes, akibat banjir kali ini terjadi pengungsian sebanyak 1.240 KK. Dampak. Sebanyak 590 rumah penduduk dilaporkan terendam banjir pada Selasa (14/4) dan makin bertambah pada Rabu (15/4) menjadi 1.350 rumah selain juga 339 hektar lahan pertanian dan perkebunan serta 20 petak kolam ikan yang ikut terendam. Selain itu, 2 unit fasilitas kesehatan masyarakat yaitu Pustu di Desa Pejangki dan Polindes di desa Banjar Padang turut tergenang. Respon Lokal. Untuk menghindari kenaikan level air, Dinsos telah menyiagakan sejumlah posko banjir, karena banjir masih dimungkinkan naik karena peluang turunnya hujan sangat besar kemungkinannya untuk terjadi. Dinkes setempat terlibat dalam evakuasi korban, mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan, dan melakukan pemantauan di lokasi kejadian. Sumber : Kompas, Okezone, PPK Depkes, Elshinta,
BENGKALIS: Daerah Terdampak. Desa Parit I di kecamatan Bukit Batu sedang dilanda banjir selama lebih dari sepekan. Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir berkontribusi untuk memicu banjir selain juga faktor air pasang laut saat ini. Dampak. Selain merendam rumah-rumah penduduk setempat dan lahan pertanian/perkebunan warga, banjir juga menggenangi ruas-ruas jalan darat sehigga akses ke beberapa daerah kena banjir cukup sulit. Akibat genangan banjir yang cukup lama, banyak anak-anak yang menderita demam dan gatal-gatal. Respon Lokal. Menurut penduduk setempat, sejauh ini belum ada penanganan intensif dari pemerintah untuk membantu para korban banjir. Sumber : Kompas,
PERAIRAN INDONESIA: BMKG memperingatkan bahaya gelombang laut tinggi mencapai 2-3 meter yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia. Perairan yang berpotensi terancam tersebut adalah perairan Aceh Utara hingga perairan Aceh Barat dan Sumatera Utara serta kepulauan Mentawai. Gelombang tinggi dapat mengancam perahu nelayan dan tongkang, namun perjalanan laut jarak pendek seperti Merak – Bakauheni dan Gilimanuk Ketapang masih aman. Sumber : Mediacenter,

PENGUNGSI LINTAS BATAS [REFUGEES]
PENGUNGSI ROHINGYA: 15 April 2009
SABANG: Pemerintah Australia akan memberikan bantuan dana sebesar 3.2 juta USD untuk membantu penanganan pengungsi Rohingya yang berasal dari Myanmar dan Bangladesh. Bantuan tersebut terbagi dalam 3 bagian, yang pertama untuk makanan (1 juta USD) yang akan disalurkan melalui program makanan dunia (WFP), yang kedua untuk bantuan pengiriman kesehatan melalui UNDP (1.2 juta USD) dan yang terakhir bantuan untuk memajukan kehidupan wilayah tersebut melalui CARE Australia. Sumber : Okezone,,

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial