Letupan material panas disertai asap Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Pemalang dan Purwokerto dalam beberapa hari terakhir ini mencapai jarak sejauh 800 meter. Karena itu, penduduk diimbau terus waspada. Petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet Gambuhan, Sukedi, di Pemalang, Sabtu (25/4), mengatakan, saat ini aktivitas Gunung Slamet terus meningkat dan memasuki status Siaga (Level III).
"Status siaga III ini telah ditetapkan pada 23 April 2009. Hingga beberapa hari terakhir ini, ketinggian letupan minimal mencapai 100 meter dan maksimal 800 meter," katanya.
Meningkatnya aktivitas gunung tertinggi di Jawa Tengah ini terus menjadi pusat perhatian pos pengamatan gunung berapi Gambuhan di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Letupan asap berwarna putih yang disertai bara dari kawah Gunung Slamet mampu mencapai 30 kali letupan dengan interval waktu 15 menit hingga 20 menit. Ia mengatakan, meski saat ini aktivitas Gunung Slamet tidak menimbulkan semburan yang berbahaya, pihak pos pengamatan gunung berapi mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar gunung itu agar waspada. "Kami imbau warga terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap aktivitas Gunung Slamet. Namun, kami minta mereka juga bisa bersikap tenang," katanya
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tegal Bambang Puji Waluyo mengatakan, peningkatan status Gunung Slamet dari waspada ke siaga telah diterima dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Jumat (24/4). "Namun, untuk menjaga sesuatu hal yang kemungkinan terjadi, kami telah mengimbau kepada warga untuk menyiapkan masker. Namun hingga saat ini, pengungsian atau pun evakuasi belum perlu dilakukan," katanya. Sumber : Kompas. com
Meningkatnya aktivitas gunung tertinggi di Jawa Tengah ini terus menjadi pusat perhatian pos pengamatan gunung berapi Gambuhan di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Letupan asap berwarna putih yang disertai bara dari kawah Gunung Slamet mampu mencapai 30 kali letupan dengan interval waktu 15 menit hingga 20 menit. Ia mengatakan, meski saat ini aktivitas Gunung Slamet tidak menimbulkan semburan yang berbahaya, pihak pos pengamatan gunung berapi mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar gunung itu agar waspada. "Kami imbau warga terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap aktivitas Gunung Slamet. Namun, kami minta mereka juga bisa bersikap tenang," katanya
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tegal Bambang Puji Waluyo mengatakan, peningkatan status Gunung Slamet dari waspada ke siaga telah diterima dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Jumat (24/4). "Namun, untuk menjaga sesuatu hal yang kemungkinan terjadi, kami telah mengimbau kepada warga untuk menyiapkan masker. Namun hingga saat ini, pengungsian atau pun evakuasi belum perlu dilakukan," katanya. Sumber : Kompas. com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar