#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

25 April 2009

G. Slamet Siaga, Letusan 800 Meter

Letupan material panas disertai asap Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Pemalang dan Purwokerto dalam beberapa hari terakhir ini mencapai jarak sejauh 800 meter. Karena itu, penduduk diimbau terus waspada. Petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet Gambuhan, Sukedi, di Pemalang, Sabtu (25/4), mengatakan, saat ini aktivitas Gunung Slamet terus meningkat dan memasuki status Siaga (Level III).
"Status siaga III ini telah ditetapkan pada 23 April 2009. Hingga beberapa hari terakhir ini, ketinggian letupan minimal mencapai 100 meter dan maksimal 800 meter," katanya.
Meningkatnya aktivitas gunung tertinggi di Jawa Tengah ini terus menjadi pusat perhatian pos pengamatan gunung berapi Gambuhan di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Letupan asap berwarna putih yang disertai bara dari kawah Gunung Slamet mampu mencapai 30 kali letupan dengan interval waktu 15 menit hingga 20 menit. Ia mengatakan, meski saat ini aktivitas Gunung Slamet tidak menimbulkan semburan yang berbahaya, pihak pos pengamatan gunung berapi mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar gunung itu agar waspada. "Kami imbau warga terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap aktivitas Gunung Slamet. Namun, kami minta mereka juga bisa bersikap tenang," katanya
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tegal Bambang Puji Waluyo mengatakan, peningkatan status Gunung Slamet dari waspada ke siaga telah diterima dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Jumat (24/4). "Namun, untuk menjaga sesuatu hal yang kemungkinan terjadi, kami telah mengimbau kepada warga untuk menyiapkan masker. Namun hingga saat ini, pengungsian atau pun evakuasi belum perlu dilakukan," katanya. Sumber : Kompas. com

Gunungapi Slamet, Status Waspada

Intensitas gempa permukaan di Gunung Slamet, Jawa Tengah, masih tinggi, mencapai 163 kali selama kurun waktu 2 4 jam antara Rabu hingga Kamis (23/4) sekitar pukul 06.00. Selain itu, alat pada Pos Pe ngamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, juga masih merekam adanya gempa tremor vulkanik, dengan amplitudo antara 0,5 hingga 2 milimeter. Hingga saat ini, status gunung tersebut masih dinyatakan waspada.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi, Kamis (23/4), mengatakan, meskipun masih tinggi, intensitas gempa permukaan mulai menurun bila dibandingkan satu hari sebelumnya, yang mencapai 203 kali.Suhu kawah dan suhu mata air panas di kawasan obyek wisata Guci juga relatif masih sama dengan hari sebelumnya. Hanya saja, muncul asap putih kehitam-hitaman, dengan ketinggian mencapai 800 meter. Padahal sebelumnya, asap yang muncul hanya berupa asap putih tebal. Munculnya asap kehitam-hitamaan, diperkirakan karena pengaruh kenaikan tekanan magma. "Saat ini kami masih terus memantau perkembangan setiap hari," ujarnya.
Bau belerang
Sementara itu, masyarakat pada empat desa di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, mulai mencium bau belerang di wilayah mereka. Keempat desa tersebut meliputi Desa Igir Klanceng, Dawuhan, Sridadi, dan Batur Sari. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat Kabupaten Brebes, Rais Khana mengatakan, saat ini pihaknya menetapkan status siaga satu untuk dua kecamatan yang berada di kaki Gunung Slamet, yaitu Kecamatan Sirampog dan Paguyangan. Selain karena kedua kecamatan tersebut berada di kaki Gunung Slamet, penetapan status siaga satu karena munculnya bau belerang pada empat desa tersebut. "Kami menyiapkan camat, satuan pelaksanaan penanggulangan bencana untuk piket selama 24 jam," katanya. Sumber : Kompas.com
 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial