#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

15 April 2009

Bencana Terkini : 9-14 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 9-14 April 2009

VULKANIK [LETUSAN GUNUNGAPI (VO)]
STATUS GUNUNGAPI : 12 April 2009
LUMAJANG: Status Siaga (Level 3). Tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru, Karangetang dan Ibu sampai saat ini masih dinyatakan dalam status siaga oleh PVMBG, karena aktivitas vulkanisnya masih belum turun. Gunung Semeru berstatus siaga sejak 6 Maret 2009, sedangkan Gunung Karangetang sejak 2 Desember 2008 dan Gunung Ibu sejak 21 April 2008.

Status Waspada (Level 2): Tercatat sebanyak 11 gunung berapi yang berada dalam status Waspada yang masih diawasi secara intensif oleh PVMBG yaitu gunung Soputan, Dukono, Anak Krakatau, Egon, Gamkonora, Papandayan, Lokon, Talang, Kalud, Kerinci dan Gunung Bromo.
Rekomendasi PVMBG: menghimbau kepada masyarakat yang tinggal disekitar lokasi gunung berapi yang bertstus siaga maupun waspada untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. PVMBG terus berkoordinasi dengan Satlak PBA dan Posko Pengamatan terdekat. Sumber : Antara, Liputan6, BIP Newsroom,

[BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 8-12 April 2009
KOTA BINJAI: Daerah Hujan deras yang turun sepanjang Selasa malam menyebabkan meluapnya beberapa sungai di Kota Binjai yang pada akhirnya menggenangi wilayah pemukiman di sekitarnya. Genangan banjir sampai dengan 1 meter merendam sejumlah rumah di kelurahan Setia dan kelurahan Mencirim kecamatan Binjai Kota. Meskipun rumah-rumah mereka terendam, warga masih enggan untuk mengungsi. Warga berharap pemerintah segera melakukan usaha mitigasi seperti pengerukan sungai serta mendirikan tanggul di sepanjang aliran sungai. Sumber: MetroTV,
TANGERANG SELATAN: Pemulihan Paska Bencana Usaha pencarian korban meninggal secara resmi sudah dihentikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang Selatan, karena sudah tidak ada indikasi korban meninggal akan ditemukan lagi. Pundi Amal SCTV (CSR SCTV) memberikan bantuan perlengkapan rumah tangga kepada 315 keluarga korban banjir bandang dimana dana yang berasal dari sumbangan para penonton tersebut yang telah disumbangkan keseluruhannya mencapai 65 juta rupiah. Pemerintah setempat telah membuat surat edaran untuk semua posko untuk melaporkan bantuan kemanusiaan yang selama ini dikelola posko tersebut kepada korban banjir bandang demi transparansi dan akuntabilitas. Sumber : Liputan6, Republika
PADANG PARIAMAN: Daerah Terdampak. Tiga nagari (desa) di kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam dilanda banjir bandang pada Kamis (9/4) lalu dan baru surut pada Jumat (10/4) dini hari. Tiga nagari tersebut adalah Guguak, Anduriang, dan Kapalo Hilalang. Banjir bandang dimulai dengan kejadian longsornya bukit barisan yang dipicu oleh hujan lebat mulai Kamis sore sampai dengan dini hari keesokan harinya.Selain kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam, banjir juga dilaporkan terjadi di 3 wilayah kecamatan yang lain di kabupaten yang sama yang berlokasi di sekitar sungai Batang Mangor dan Batang Ulakan, yaitu di kecamatan Nan Sabaris, Ulakan Tapakis, dan VII Koto Sungai Sariak. Banjir dengan ketinggian antara 2-3 meter tersebut menenggelamkan beberapa nagari diantaranya adalah Nagari Lareh Nan Panjang (kec. VII Koto), Nagari Kurai Taji (kec. Nan Sabaris), dan Nagari Ulakan (kec. Ulakan Tapakis). Korban Jiwa. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa namun satu orang dirawat di rumah sakit akibat kelelahan saat menyelamatkan diri. Dampak. Sedikitnya 100 hektar areal pertanian di 3 desa terdampak tertimbun lumpur, 4 jembatan rusak berat, 9 ternak (sapi dan kerbau) warga hilang hanyut terbawa banjir, Menurut media, sekitar 40 rumah di Nagari Kurai Taji telah tenggelam banjir setinggi 2 meter, Satu kotak yang berisi kertas pilihan umum hilang sementara 3 kotak lainnya ditemukan rusak parah akibat banjir pada waktu perhitungan suara pemilu. Respon Lokal. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, Pemkab Padang Pariaman menurunkan tim SAR ke beberapa lokasi banjir serta mengevakuasi 18 KK yang tinggal di lokasi banjir ke tempat yang lebih aman. Sumber : DetikNews, Republika, Liputan6,
DHARMASRAYA:Daerah Terdampak. Empat kecamatan di kabupaten Dharmasraya yaitu Koto Besar, Sungai Rumbai, Koto Baru dan Pulau Punjung dilaporkan dilanda banjir menyusul hujan deras dalam dua hari belakangan. Diantara daerah terdampak, lokasi terparah yaitu desa Ranah Bonjol dan Ranah Biru yang genangannya mencapai 4 meter. Populasi Terdampak. Hujan memicu dua sungai yang ada yakni sungai Batang Hari dan Batang Abai meluap dan memaksa sekitar seribu penduduk untuk mengungsi karena rumah mereka tenggelam dan takut kejadian di Situ Gintung akan menimpa mereka. Dampak. Menurut data Kenagarian Abai Siat, tercatat sebanyak 260 rumah terendam dengan ketinggian rata-rata 3 meter. Selain itu ada jembatan yang roboh sehingga akses ke beberapa lokasi terputus. Menurut pemerintah setempat, kerugian material akibat insiden ini diperkirakan mencapai 1 miliar rupiah. Respon Lokal. Satkorlak PB dan Dinkes Propinsi Sumbar telah mendistribusikan bantuan berupa makanan, tempat tidur serta selimut. Situasi Terakhir. Sampai dengan hari Senin (13/4) banjir dilaporkan sudah mulai surut, dan warga yang mengungsi juga mulai kembali ke rumah masing-masing. Sumber : Okezone, MetroTV, Liputan6, MetroTV,
KAMPAR: Daerah Terdampak. Meluapnya sungai Kampar membuat sejumlah pemukiman yang berada di sekitar sungai terendam banjir sampai dengan ketinggian 1 meter. Daerah yang tergenang banjir tersebut diantaranya adalah desa Sahilan Darussalam dan Gunung Sahilan di kecamatan Gunung Sahilan. Pengungsian. Sebagian warga masih bertahan di rumah mereka masing-masing, terutama yang memiliki rumah panggung. Namun demikian sejumlah 20 KK sudah mengungsi ke tenda darurat yang disediakan oleh Dinsos setempat diatas jembatan Sungai Kampar. Dampak. Sedikitnya 250 rumah dari dua desa terdampak terendam banjir, selain juga menggenangi puluhan hektar lahan pertanian seperti padi, karet dan sawit. Kebutuhan. Warga mengaku masih membutuhkan bantuan seperti makanan, selimut dan obat-obatan. Sumber : Suara Merdeka,

ANGIN PUTING BELIUNG: 15 Maret 2009
MALANG: Daerah Daerah Terdampak. Serangan angin puting beliung dilaporkan melanda 7 RT dan 4 RW di desa Dermolo kecamatan Kembang pada hari Sabtu (11/4) sore. Meskipun hampir setiap tahun, daerah tersebut seringkali dilanda angin puting beliung, peristiwa kali ini dianggap sebagai yang terhebat dalam 15 tahun terakhir, khususnya setelah tahun 2000 dimana penggundulan hutan marak dilakukan sehingga angin dari laut tidak dapat diredam. Dampak. Akibat insiden tersebut, data awal yang dilaporkan oleh otoritas setempat menyatakan 181 bangunan rusak, 178 diantaranya adalah rumah warga. Selain lahan padi siap panen seluas setengah hektar juga rusak akibat puting beliung. Coping dan Respon Lokal. Pada hari Minggu (12/4), sebanyak 20 personil TNI, 40 pasukan Dalmas, Petugas Linmas desa setempat dan 200-an warga setempat bekerja bakti memperbaiki rumah-rumah yang rusak dan tertimpa pohon. Bantuan tanggap darurat telah diberikan oleh Dinsosnakertrans, PMI, PTPN Balong Beji, Polres dan Wakil Bupati Jepara dimana setip RT yang terdampak mendapatkan 150 kg beras, 15 dus mi instan, ikan asin 3 kg, sarden 1 dus, kecap 2 botol, dan roti 1 dus. Meskipun pemerintah sudah mendirikan posko pengungsian di balai desa setempat, keluarga korban puting beliung memilih menginap di rumah tetangga atau familinya sampai rumah mereka selesai diperbaiki. Sumber : Kompas, Tempo Interaktif,

KEGAGALAN TEKNOLOGI
KEBAKARAN KOTA: 9 April 2009
BIAK NUMFOR: Daerah Daerah Terdampak. Ledakan dilaporkan terjadi di Depot Pertamina Biak yang berisi stok bensin sebanyak 1500 liter pada Rabu malam. Ledakan tersebut dengan cepat menyebar dan menghanguskan belasan rumah disekitarnya hangus terbakar. Lokasi kebakaran tersebut adalah di Kelurahan Saramom Distrik (Kecamatan) Biak. Korban Jiwa. Satu anak dilaporkan meninggal hangus terbakar dalam insiden tersebut selain juga dua orang yang dilaporkan mengalami luka bakar. Dampak dan Kerusakan. Sampai saat ini kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran masih dalam pendataan, namun sekitar 20 rumah dikabarkan telah hangus. Selain kerugian material, insiden tersebut juga membuat trauma warga. Coping dan Respon Lokal. Polres Biak telah melakukan pengamanan lokasi, melakukan evakuasi korban serta menyelidiki kejadian tersebut. Sumber : Antara, MetroTV,

BIOLOGI [EPIDEMI FLU BURUNG]
FLU BURUNG : 12 April 2009
SIAK: Daerah Terdampak. Virus flu burung ditemukan di bebarapa wilayah di kabupaten Siak menyusul peristiwa serupa yang sebelumnya dilaporkan terjadi di kabupaten Pelalawan. Virus ini dipastikan setelah hasil tes laboratorium unggas yang mati menunjukkan hasil positif. Dalam tempo tiga hari virus menyebar dengan cepat dan 3 kelurahan yakni Telukmasjid, Teluk Batil dan Sungai Apit kecamatan Sungai Apit. Coping dan Respon Lokal. Segera setelah mendapatkan laporan mengenai kejadian unggas mati mendadak di lokasi, Dinas Peternakan Siak menurunkan tim untuk melakukan tes terhadap ayam yang mati, dimana hasil yang didapatkan menunjukkan indikasi postif terhadap flu burung. Tim Dinas Peternakan juga telah melakukan penyemprotan di lokasi kandang-kandang unggas milik warga. Tim Dinas Peternakan bersama dengan pemerintah kecamatan setempat langsung mensosialisasikan hasil tersebut kepada masyarakat serta membuat langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi penyebaran.
Beberapa warga melakukan pemusnahan unggas seperti yang disarankan pemerintah setempat untuk menghindari mengantisipasi wabah lebih luas, namun beberapa warga yang lain menolak pemusnahan karena tidak adanya kompensasi dari pemerintah. Sumber : Kompas

PENGUNGSI LINTAS BATAS [REFUGEES]
REFUGEES: 12April 2009
KEPULAUAN SERIBU: Sebanyak 40 orang pengungsi asal Iraq yang terdiri dari 17 laki-laki, 11 perempuan dan 12 anak anak ditangkap oleh kepolisian Kepulauan Seribu pada Sabtu (11/4) malam di Pulau Semak Daun. Para pengungsi tersebut akan menuju ke Pulau Christmas Australia sebelum ditangkap polisi. Setelah dilakukan pemeriksaan, para pengungsi hanya bisa menunjukkan surat dari Komisi Tinggu Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) yang menunjukkan status mereka adalah pengungsi, dan bahwa mereka seadng daam proses penempatan oleh UNHCR. Sampai saat ini, polisi masih terus memeriksa dan menyelidiki kasus ini termasuk siapa yang memfasilitasi keberangkatan mereka. Selain itu, polisi juga melakukan koordinasi dengan UNHCR, Direktorat Keimigrasian dan IOM. Para pengungsi tersebut menurut rencana akan dikembalikan ke rumah penempatan di Bogor. Sumber : Tempo Interaktif (1)(2),

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Bencana Terkini : 4-8 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 17-20 Maret 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]
LONGSOR: 18 Maret 2009
JAYAPURA: Daerah Terdampak; Longsor terjadi di dua lokasi di Jayapura pada hari Rabu (18/3). Lokasinya yaitu di Dok V atas dan bar Juwita, di depan pelabuhan Jayapura. Longsor kali ini dipicu oleh hujan terus menerus sejak Selasa (17/3). Korban Jiwa; Empat orang terbunuh dan 2 diantaranya ahirnya berhasil dievakuasi setelah usaha evakuasi berjam-jam. Dampak; Selain korban jiwa, dua rumah rusak berat. Coping dan Respon Lokal; Kepolisian setempat dan TNI telah melakukan evakuasi untuk korban meninggal dan membersihkan puing longsoran setelahnya. Tim pemadam kebakaran dilengkapi dengan mobil pemadam telah diturunkan untuk mempermudahkan evakuasi. Sumber : Vivanews, Antara, Liputan6, BNPB,

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 17-20 Maret 2009
DAS BENGAWAN SOLO: Perbaikan sementara tanggul dan talut yang disebabkan oleh arus Bengawan Solo di Solo (Jawa Tengah), Tuban dan Bojonegoro telah dimulai sementara untuk perbaikan permanen dijadwalkan baru akan mulai pada April atau Mei 2009 karena membutuhkan bantuan dana dari Kementrian Kesejahteraan Rakyat. Menurut BNPB, sampai dengan Rabu (18/3), genangan banjir dengan variasi ketinggian antara 10-30 cm, masih ditemukan di Tuban (5 kecamatan) dan Lamongan (10 kecamatan). Sumber: Kompas, BNPB,
LUWU TIMUR: Daerah Terdampak. Ada 10 desa di kecamatan Petasia kabupaten Morowali yang telah terendam banjir karena banjir meluas sejak Selasa (17/3). Korban Jiwa. Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka. Pengungsian. Banjir yang dipicu oleh meluapnya sungai La’a telah memaksa para warga untuk mengungsi. Dampak. Menurut media, sejumlah ribuan rumah dan fasilitas umum lainnya seperti sekolah dan fasilitas kesehatan telah terendam karena air naik sampai dengan ketinggian 3 meter. Coping dan Respon Lokal. Pemkab Morowali mengirimkan bantuan medis dan makanan untuk para korban banjir. Sumber : Jakarta Post,

ANGIN PUTING BELIUNG: 20 Maret 2009
GORONTALO: Belasan rumah rusak setelah angin kencang dan hujan deras melanda kecamatan Pohe di kota Gorontalo, pada Jumat pagi sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat. Akibatnya, sejumlah atap rumah yang kebanyakan terbuat dari seng beterbangan. Situasi tersebut menyebabkan kepanikan warga setempat sehingga mereka melanjutkan tidurnya di luar rumah. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka. Sumber : Jakarta Post,

KEBAKARAN [ KEBAKARAN HUTAN/LAHAN (FO)]
KEBAKARAN KOTA: 18 Maret 2009
JAKARTA BARAT: Ratusan korban kebakaran dari 5 RT di Jatipulo, desa Tomang, kecamatan Grogol Petamburan masih menolak untuk meninggalkan rumah mereka yang telah luluh lantak ke lokasi pengungsian atau tenda-tenda yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat. Akibatnya, beberapa gangguan penyakit seperti pusing-pusing, batuk, sakit perut dan masalah pernapasan menurut laporan terjadi karena orang-orang tinggal di lokasi terbuka tanpa atap. Dinkes setempat telah mendirikan posko kesehatan untuk memberikan pelayanan medis kepada para korban kebakaran. Sampai saat ini, pemerintah terus memberikan bantuan dalam bentuk makanan, minuman dan obat-obatan. Namun demikian, para korban kebakaran lebih memilih untuk dibantu bahan bangunan sehingga mereka bisa membangun kembali rumahnya. Sumber : Elshinta
JAKARTA TIMUR: Daerah Terdampak; Kebakaran yang diperkirakan berasal dari ledakan kompor telah membakar puluhan rumah di Rawasari, Jakarta Timur pada Rabu (18/3) pagi. Korban. Satu orang luka-luka saat menyelamatkan diri dari api namun sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Dampak. Sekitar 30 rumah hangus terbakar. Kerugian material masih belum dihitung. Coping dan Respon Lokal. Masyarakat setempat bersama dengan tim pemadam kebakaran berusaha memadamkan api akhirnya berhasil dikontrol dalam 2 jam kemudian. Sumber : Liputan6
MAKASSAR: Daerah Terdampak. Tujuh RT di dua RW yang padat di desa Maccini Gusung, kecamatan Makassar telah hancur lebur oleh kebakaran pada Jumat (20/3) pagi. Api kemungkinan dipicu oleh ledakan kompor atau arus pendek, yang kemudian menyebar dengan cepat ke rumah-rumah di sekitarnya. Korban Jiwa. Dua orang meninggal akiban insiden tersebut. Satu orang orang yang lumpuh sempat mengalami koma sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Populasi Terdampak. Laporan terakhir yang dirilis media menyatakan 227 KK atau 1.149 warga yang kehilangan rumahnya terpaksa mengungsi ke emperan toko yang terdekat. Sebagian besar dari keluarga yang terkena dampak adalah dari kalangan menengah dan miskin yang rumahnya terbuat dari kayu. Dampak. Ratusan rumah menurut laporan telah terbakar. Karena kebakaran mulai terjadi pada saat dini hari dimana sebagian penduduk sedang tertidur, maka tidak banyak dari barang-barang yang bisa diselamatkan. Usaha pemadaman api berjalan dengan lambat kaena sulitnya akses menuju lokasi kebakaran. Coping dan Respons Lokal. Dinas pemadam kebakaran setempat menurukan 30 mobil pemadam 2 jam setelah api mulai berkobar dan api akhirnya berhasil dikuasi dalam waktu 30 menit kemudian. Pemprop Sulawesi Selatan dan pemkot Makasar telah mendirikan beberapa tenda untuk menaungi para warga yang kehilangan rumah. Pemerintah kabupaten dan kota masih terus melakukan pengumpulan data bersama, mendirikan 3 dapur umum di lokasi yang berbeda untuk melayani lebih dari 1000 korban kebakaran, selain juga mendistribusikan makanan dan pakaian. Sumber : Detiknews, Tempo Interaktif, Elshinta, Liputan6.

BIOLOGI [EPIDEMI DBD & FLB (BO) ]
FLU BURUNG: 16 Maret 2009
BANDUNG: Sekitar 20 unggas menurut laporan mati di dusun Kaum, desa Dayeuhkolot – kecamatan Dayeuhkolot dalam empat hari terakhir. Unggas yang mati tersebut telah dipastikan terinfeksi oleh virus H5N1, flu burung, menyusul hasil tes laboratorium. Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten merespon situasi tersebut melalui pemusnahan unggas yang tersisa, melalui penyembelihan dan membakar bangkainya selain juga menyemprotkan desinfektan di kandang-kandang. Tim CIRAI (Community-based Integrated Research on Avian Influenza) yang merupakan satu tim gabungan dari RSHS dan fakultas peternakan Unpad telah melakukan pemeriksaan kepada unggas-unggas sekitarnya dalam radius 200 meter dari lokasi kejadian. Selain itu, tim juga memeriksa kemungkinan terjadinya kasus infeksi flu burung terhadap manusia di sekitarnya. Pemerintah pusat telah mengalokasikan dana tahunan sebesar 200 juta rupiah untuk mendanai berbagai penelitian berkaitan dengan flu burung selain juga untuk pencegahan dan penanganannya. Saat ini, pemerintah telah mulai mengembangkan penelitian tentang vaksin flu burung untuk manusia. Sumber : Elshinta, Pikiran Rakyat, Antara,

KEGAGALAN TEKNOLOGI
BLOW OUT LUMPUR PANAS: 19 Maret 2009
SIAK: Tiga sumur minyak di daerah eksplorasi pengeboran di desa Bandar Sungai, kecamatan Sabak Auh yang dikelola oleh Badan Operasi Bersama (BOB) dan PT Bumi Siak Pusako menyemburkan lumpur panas setinggi 1 meter hingga saat ini masih berlangsung. Masyarakat setempat khawatir jika lumpur yang berbau busuktersebut akan menenggelamkan pemukiman mereka. Saat ini, sumur minyak tersebut telah diberi garis polisi. Sumber : Okezone,

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Bencana Terkini : 1-3 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 1 – 3 April 2009

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR BANDANG: 27-30 Maret 2009
TANAH DATAR: Informasi Umum. Banjir bandang yang membawa lumpur, bebatuan dan pepohonan yang tumbang dari daerah lereng gunung berapi di kabupaten Tanah Datar telah menghanyutkan puluhan rumah di daerah bawah. Sebagai gunung berapi yang masih aktif, gunung merapi menghasilkan material vulkanis seperti debu dan batu-batuan sehingga ketika hujan turun pada Senin (31/3), kemudian aliran airnya mengalir serta membawa lahar dingin. Daerah Terdampak. Banjir bandang berdampak pada 5 kecamatan di kabupaten Tanah Datar. Diantara daerah yang terkena dampak. Desa Pasir Laweh dianggap sebagai daerah yang paling terdampak.

Populasi Terdampak. Terdapat 220 penduduk yang telah terisolasi sejak sebuah jembatan penghubung daerah tersebut putus. Korban Jiwa. Satu orang menurut laporan meninggal dan 6 lainnya luka-luka. Pengungsian. Sejumlah 250 orang penduduk desa Jorong Mandailing di kecamatan Sungai Tarab masih mengungsi di lokasi pengungsian yang disiapkan karena takut akan ancaman banjir bandang susulan. Media yang lain mengatakan 900 populasi masih tinggal di pemukiman. Ada tiga lokasi evakuasi yang disediakan pemerintah yaitu di kecamatan Mandailing, Pasie Laweh dan Kandang Malabung untuk mengakomodasi ratusan IDPs (pengungsi) sementara sebagian lainnya mencari perlindungan di beberpa sehelter atau di rumah famili mereka. Dampak. 9 rumah roboh, Pipa saluran air sepanjang 1.300 meter rusak yang memicu putusnya pelayanan air, Jaringan listrik yang melayano 1200 pelanggan terputus dan 600 sambungan di antaranya masih diperbaiki dan sekitar 3000 KK akan terdampak sampai dengan tiga hari kedepan, Media menyatakan kerugian material akibat insiden tersebut diperkirakan sekitar 166 miliar rupiah dihitung dari kerusakan infrastruktur termasuk 7 jembatan, puluhan bangunan dan jalan. Coping dan Respon Lokal; Satlak kabupaten Tanah Datar telah memberikan bantuan logistic dan persediaan obat-obatan ke lokasi bencana. Tanggap darurat direncanakan sampai dengan satu minggu kedepan. Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Tagana, PMI, Basarnas dan yang lainnya masih terus melanjutkan usaha pencarian korban selain juga membersihkan sisa sisa lumpur dan puing-puing yang lain. Pemerintah setempat telah menurunkan 2 alat berat untuk membersihkan reruntuhan diikuti dengan mendirikan beberapa tenda darurat. Untuk memenuhi kebutuhan air para korban, pemerintah setempat membantu penyediaan air dengan water trucking sebelum jaringan pipa air berhasil diperbaiki. Beberapa korban galodo sudah mulai membersihkan rumah mereka dari puing and sampah yang diakibatkan oleh galado (flash flood). Pemerintah Propinsi telah memberikan peringatan kepada penduduk yang tinggal disekitar hulu sungai Malalo (kabupaten Tanah Datar), Anai Kadok (kabupaten Solok) dan Nagari Pasie Talang (kabupaten Solok Selatan). Selain itu, pemerintah propinsi membantu dana tunai sebesar 100 juta rupiah dan akan mendistribusikan 200 ton beras sebagai tambahan dari bantuan beras dari Bupati sebesar 100 ton. KABISAT, LSM lokal, mengetuai jaringannya untuk melakukan pengkajian awal dan melakukan respon dengan mengirimkan hygiene kits sebanyak 170 paket di Malalo dan Anai Kadok. Resiko Potensial; BMKG terus memperingatkan masyarakat setempat untuk selalu siaga akan kemungkinan cuaca buruk sampai sepekan depan. Menurut ramalan, hjan masih akan berpotensi untuk turun dan ketika hujan berlangsung lebih dari 3 jam, masyarakat disarankan untuk mengungsi karena berpotensi terjadinya longsor susulan. Sumber: MetroTV, Tempo Interaktif, Elshinta, Republika, Kompas, Vivanews, Detiknews
TANGERANG SELATAN: Daerah Terdampak. Jebolnya dam di Situ Gintung menyebabkan terjadinya banjir bandang 1.5 juta kubik air menyapu desa di dekatnya yaitu desa Cirendeu pada dini hari tanggal 27 Maret. 2009. Dua RW yang lokasinya dekat dengan tanggul yang jebol yaitu RW 02 dan RW 08 menurut laporan yang terkena dampak paling parah. Secara administratif, daerah yang terkena dampak tersebut berada di wilayah kecamatan Ciputat, kota Tangerang Selatan, sebuah kota yang baru saja terbentuk di Propinsi Banten. Populasi Terdampak. Menurut informasi yang disampaikan oleh koordinator media centre Situ Gintung menunjukkan bahwa 260 KK (+ 1300 populasi) telah terkena dampak insiden tersebut dan 171 orang diantaranya merupakan anak-anak usia sekolah. Korban Jiwa. Saat ini, korban meninggal yang dikonfirmasi oleh otoritas setempat mencapai 100 orang (pada tanggal 2 April) sementara 93 orang lainnya masih dalam pencarian/hilang dari yang sebelumnya berjumlah 120 orang. Sementara itu, staf desa Cirendeu menyatakan bahwa jumlah orang yang hilang menurut catatannya hanya 14 orang. Sejumlah 74 orang juga mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di beberapa posko kesehatan. Pengungsian. BNPB mengkonfirmasi sampai dengan 1 April, sebanyak 525 orang pengungsi ditampung di temoat-tempat pengungsian yang disediakan. Saat ini, pusat pengungsian yang telah disiapkan dikonsentrasikan di 4 lokasi yaitu di fakultas hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta UMJ (71 orang) dan balai desa (204 orang) selain juga tinggal di balai RW 02/03 (176 orang). Namun demikian, karena lokasi pengungsian yang berupa kampus tersebut akan segera digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar, pemerintah setempat berencana untuk merelokasi para pengungsi yang totalnya berjumlah 650 orang tersebut ke Wisma Kertamukti setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah propinsi Jabar, yang direncanakan akan dimulai pada tanggal 4 April. Pemerintah kota telah melakukan koordinasi dengan depsos untuk urusan pemindahan para pengungsi ke penampungan sementara. Kerusakan. Hasil pengkajian insiden Situ Gintung mencatat 319 rumah rusak berat, 11 bangunan dalam kompleks Universitas Muhammadiyah rusak. Respon Pemerintah. Dinas Pekerjaan Umum telah menurunkan alat berat untuk membersihkan reruntuhan akibat insiden tersebut. Depkes menyemprotkan desinfektan dan melakukan sterilisasi untuk lingkungan terdampak untuk memastikan bahwa hal itu tidak akan menyusahkan korban bencana paska bencana. Dalam waktu dekat, Depkes akan mengimplementasikan respon darurat dengan mendirikan RS umum lapangan. Tim gabungan terdiri dari TNI, tim SAR dari berbagai daerah dan sukarelawanmasih terus melakukan proses pencarian dan evakuasi. Water trucking dianggap lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan air para korban karena bisa menjangkau lebih luas. Otoritas kesehatan setempat telah membentuk dan mengoperasikan pusat trauma healing untuk para korban yang masih trauma oleh insiden tersebut. Karena masih banyak korban yang hilang, pemerintah setempat akan memperpanjang periode respons tanggap darurat sampai dengan 1-2 minggu ke depan jika dibutuhkan. Bantuan. Menurut media , bantuan dalam berbagai macam misalnya perlengkapan dapur (kitchen set) masih dibutuhkan oleh para korban. Sumber : MetroTV, Elshinta(1)(2), Kompas (1)(2), BNPB, Okezone, Vivanews, Tribunjabar, Mediacenter, Detiknews,
SAMPANG: Hujan deras yang mengguyur daerah kabupaten Sampang menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Sampang Kota termasuk daerah perumahan di Jalan Suhandak, jalan Panggung yang terletak di desa Panggung dan Gunung Madda. Banjir yang dipicu oleh meluapnya Kali Kemuning menyebabkan sejumlah kendaraan mogok. Sumber : Republika,

ANGIN PUTING BELIUNG: 2 April 2009
BANYUMAS: Daerah Terdampak; Angin Puting beliung menerjang 4 Desa di Kec. Pekuncen, banyumas pada hari Kamis (2/4) pukul 12.30 WIB. Kejadian angin diawali hujan lebat kurang lebih setengah jam mulai pukul 12.00-12.30 WIB. Angin berawal dari Desa Glempang dan bergerak ke arah timur arah Desa Tumiyang dan turun ke Desa Pekuncen dan Pasiraman Kidul. Korban Jiwa; Tidak ada korban luka atau jiwa akibat dari insiden tersebut. Dampak; Mengakibatkan 27 rumah rusak dan ratusan pohon tumbang. 6 unit rumah diantaranya menglami rusak berat, pemiliknya Eka 28 thn, Wartem 40 thn, Warto 45 thn, Rawen 50 thn, Damiri 38 thn dan Sayem 47 thn yang berada di Desa Glempang, juga kandang ayam berkapasitas 3.500 ekor hancur senilai 80 juta rata dengan tanah dan ribuan itik umur 1 minggu juga mati sia-sia karena tertimpa kandang ayam di Desa Tumiyang. Sumber : Jawa Pos
KUBU RAYA: Puluhan rumah di dusun Tanjung Limbung Laut, kecamatan Sungai Rengas dilanda angina puting beliung pada Rabu (1/4) malam. Hembusan angin kuat menerbangkan atap dan dinding semi permanent. Untungnya, tidak ada laporan mengenai korban jiwa ataupun korban luka setelah insiden tersebut. Sampai dengan waktu pelaporan, warga korban puting beliung belum menerima bantuan apapun dari pemerintah setempat. Sumber : MetroTV
CIMAHI: Terdapat 51 titik di kota Cimahi yang sebagian besar terletak di kecamatan Cimahi Utara, yang teridentifikasi rawan longsor. Detailnya, menurut Dinas PU kota Cimahi kecamatan-kecamatan yang rawan longsor adalah Cimahi Utara (22 titik), Cimahi Tengah (15 titik), dab Cimahi Selatan (14 titik). Menurut kepala dinas, banjir dan longsor mungkin melanda daerah trersebut yang utamanya disebabkan kontribusi dari air banjir dari daerah hulu/atas. Oleh karena itu, Dinas Pekerjaan Umum kabupaten terus memperbaiki, memperkuat kerusakan infrastruktur secara gradual selain juga melakukan normalisasi sungai.Sumber : Pikiran Rakyat,

KEBAKARAN/KECELAKAAN TRANSPORTASI
KEBAKARAN KAPAL KARGO: 2 April 2009
BALIKPAPAN: Kapal kargo tanpa muatan bernama Dilla Samudera VI terbakar di perairan yang berjarak 500 m dari Pelabuhan Semayang. Api diduga berasal dari mesin penarik jangkar, karena kapal tersebut sejak Agustus 2007 berlabuh di sekitar perairan tersebut karena kerusakan mesin,. Dalam insiden ini tidak ditemukan korban jiwa. Kerugian materi mencapai 1 milyar lebih. Upaya pemadaman oleh kru kapal sia-sia karena api terlalu besar, sehingga meminta bantuan pada Tugboat pemadam kebakaran dari Pelabuhan Semayang. Kemudian 30 menit 6 Tugboat pemadam kebakaran datang untuk memadamkan kebakaran tersebut. Sumber : Jawa Pos

KEGAGALAN TEKNOLOGI
BLOW OUT LUMPUR LAPINDO : 02 April 2009
SIDOARJO: Tanggul pusat semburan Lumpur Lapindo secara perlahan menghilang, penyebabnya tingkat penurunan tanah dan tidak maksimalnya pengerjaan tanggul tersebut. Akibatnya lumpur dari pusat semburan tidak lagi tertampung dan meluber memenuhi tanggul yang berada di Desa Glagah Arum dan Jatirejo. Humas BPLS Ahmad Zulkarnain menjelaskan bahwa tanggul cincin menghilangkan, jika sebelumnya ketinggian tanggul dari permukaan laut 16 m sekarang tidak lebih dari 10 m. Padahal tanggul cicin tersebut sangat penting, agar lumpur tidak mengalir ke kolam yang lain. Terbukti setelah tanggul hilang lumpur mengalir ke Utara dan sebagian ke kolam Jatirejo sebelah Barat. Kejadian luberan ini sebelumnya juga telah menenggelamkan sebuah pabrik beton PT PPI yang berdekatan dengan semburan. Sumber : Jawa Pos

PENGUNGSI LINTAS BATAS [REFUGEES]
REFUGEES: 17 Maret 2009
SABANG: Penanganan pengungsi Rohingya yang telah terdampar di propinsi Nangroe Aceh Darussalam mulai melibatkan UNHCR dalam prosesnya. UNHCR staf merencanaan untuk mengunjungi dua kamp pengungsian di markas angkatan laut di Sabang dan di kantor kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Secara resmi, UNHCR dilibatkan dalam Joint Verification team (JVC) bersama dengan Deplu, Kementrian Koordinasi Kesra, departemen Imigrasi, dan IOM. Akan ada 2 langkah yang diambil oleh JVC untuk menentukan solusi yang komprehensif untuk para “manusia perahu” yang direncanakan akan dilakukan pada 2-7 April untuk langkah pertama dan verifikasi kedua akan dilakukan pada 14-22 April. Sumber : Republika,

Sumber : Humsit; ERT-Oxfam GB

Bencana Terkini : 18-20 Maret 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 17-20 Maret 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]
LONGSOR: 18 Maret 2009
JAYAPURA: Daerah Terdampak; Longsor terjadi di dua lokasi di Jayapura pada hari Rabu (18/3). Lokasinya yaitu di Dok V atas dan bar Juwita, di depan pelabuhan Jayapura. Longsor kali ini dipicu oleh hujan terus menerus sejak Selasa (17/3). Korban Jiwa; Empat orang terbunuh dan 2 diantaranya ahirnya berhasil dievakuasi setelah usaha evakuasi berjam-jam. Dampak; Selain korban jiwa, dua rumah rusak berat. Coping dan Respon Lokal; Kepolisian setempat dan TNI telah melakukan evakuasi untuk korban meninggal dan membersihkan puing longsoran setelahnya. Tim pemadam kebakaran dilengkapi dengan mobil pemadam telah diturunkan untuk mempermudahkan evakuasi. Sumber : Vivanews, Antara, Liputan6, BNPB,

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 17-20 Maret 2009
DAS BENGAWAN SOLO: Perbaikan sementara tanggul dan talut yang disebabkan oleh arus Bengawan Solo di Solo (Jawa Tengah), Tuban dan Bojonegoro telah dimulai sementara untuk perbaikan permanen dijadwalkan baru akan mulai pada April atau Mei 2009 karena membutuhkan bantuan dana dari Kementrian Kesejahteraan Rakyat. Menurut BNPB, sampai dengan Rabu (18/3), genangan banjir dengan variasi ketinggian antara 10-30 cm, masih ditemukan di Tuban (5 kecamatan) dan Lamongan (10 kecamatan). Sumber: Kompas, BNPB,
LUWU TIMUR: Daerah Terdampak. Ada 10 desa di kecamatan Petasia kabupaten Morowali yang telah terendam banjir karena banjir meluas sejak Selasa (17/3). Korban Jiwa. Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka. Pengungsian. Banjir yang dipicu oleh meluapnya sungai La’a telah memaksa para warga untuk mengungsi. Dampak. Menurut media, sejumlah ribuan rumah dan fasilitas umum lainnya seperti sekolah dan fasilitas kesehatan telah terendam karena air naik sampai dengan ketinggian 3 meter. Coping dan Respon Lokal. Pemkab Morowali mengirimkan bantuan medis dan makanan untuk para korban banjir. Sumber : Jakarta Post,

ANGIN PUTING BELIUNG: 20 Maret 2009
GORONTALO: Belasan rumah rusak setelah angin kencang dan hujan deras melanda kecamatan Pohe di kota Gorontalo, pada Jumat pagi sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat. Akibatnya, sejumlah atap rumah yang kebanyakan terbuat dari seng beterbangan. Situasi tersebut menyebabkan kepanikan warga setempat sehingga mereka melanjutkan tidurnya di luar rumah. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka. Sumber : Jakarta Post,

KEBAKARAN [ KEBAKARAN HUTAN/LAHAN (FO)]
KEBAKARAN KOTA: 18 Maret 2009
JAKARTA BARAT: Ratusan korban kebakaran dari 5 RT di Jatipulo, desa Tomang, kecamatan Grogol Petamburan masih menolak untuk meninggalkan rumah mereka yang telah luluh lantak ke lokasi pengungsian atau tenda-tenda yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat. Akibatnya, beberapa gangguan penyakit seperti pusing-pusing, batuk, sakit perut dan masalah pernapasan menurut laporan terjadi karena orang-orang tinggal di lokasi terbuka tanpa atap. Dinkes setempat telah mendirikan posko kesehatan untuk memberikan pelayanan medis kepada para korban kebakaran. Sampai saat ini, pemerintah terus memberikan bantuan dalam bentuk makanan, minuman dan obat-obatan. Namun demikian, para korban kebakaran lebih memilih untuk dibantu bahan bangunan sehingga mereka bisa membangun kembali rumahnya. Sumber : Elshinta
JAKARTA TIMUR: Daerah Terdampak; Kebakaran yang diperkirakan berasal dari ledakan kompor telah membakar puluhan rumah di Rawasari, Jakarta Timur pada Rabu (18/3) pagi. Korban. Satu orang luka-luka saat menyelamatkan diri dari api namun sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Dampak. Sekitar 30 rumah hangus terbakar. Kerugian material masih belum dihitung. Coping dan Respon Lokal. Masyarakat setempat bersama dengan tim pemadam kebakaran berusaha memadamkan api akhirnya berhasil dikontrol dalam 2 jam kemudian. Sumber : Liputan6
MAKASSAR: Daerah Terdampak. Tujuh RT di dua RW yang padat di desa Maccini Gusung, kecamatan Makassar telah hancur lebur oleh kebakaran pada Jumat (20/3) pagi. Api kemungkinan dipicu oleh ledakan kompor atau arus pendek, yang kemudian menyebar dengan cepat ke rumah-rumah di sekitarnya. Korban Jiwa. Dua orang meninggal akiban insiden tersebut. Satu orang orang yang lumpuh sempat mengalami koma sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Populasi Terdampak. Laporan terakhir yang dirilis media menyatakan 227 KK atau 1.149 warga yang kehilangan rumahnya terpaksa mengungsi ke emperan toko yang terdekat. Sebagian besar dari keluarga yang terkena dampak adalah dari kalangan menengah dan miskin yang rumahnya terbuat dari kayu. Dampak. Ratusan rumah menurut laporan telah terbakar. Karena kebakaran mulai terjadi pada saat dini hari dimana sebagian penduduk sedang tertidur, maka tidak banyak dari barang-barang yang bisa diselamatkan. Usaha pemadaman api berjalan dengan lambat kaena sulitnya akses menuju lokasi kebakaran. Coping dan Respons Lokal. Dinas pemadam kebakaran setempat menurukan 30 mobil pemadam 2 jam setelah api mulai berkobar dan api akhirnya berhasil dikuasi dalam waktu 30 menit kemudian. Pemprop Sulawesi Selatan dan pemkot Makasar telah mendirikan beberapa tenda untuk menaungi para warga yang kehilangan rumah. Pemerintah kabupaten dan kota masih terus melakukan pengumpulan data bersama, mendirikan 3 dapur umum di lokasi yang berbeda untuk melayani lebih dari 1000 korban kebakaran, selain juga mendistribusikan makanan dan pakaian. Sumber : Detiknews, Tempo Interaktif, Elshinta, Liputan6.

BIOLOGI [EPIDEMI DBD & FLB (BO) ]
FLU BURUNG: 16 Maret 2009
BANDUNG: Sekitar 20 unggas menurut laporan mati di dusun Kaum, desa Dayeuhkolot – kecamatan Dayeuhkolot dalam empat hari terakhir. Unggas yang mati tersebut telah dipastikan terinfeksi oleh virus H5N1, flu burung, menyusul hasil tes laboratorium. Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten merespon situasi tersebut melalui pemusnahan unggas yang tersisa, melalui penyembelihan dan membakar bangkainya selain juga menyemprotkan desinfektan di kandang-kandang. Tim CIRAI (Community-based Integrated Research on Avian Influenza) yang merupakan satu tim gabungan dari RSHS dan fakultas peternakan Unpad telah melakukan pemeriksaan kepada unggas-unggas sekitarnya dalam radius 200 meter dari lokasi kejadian. Selain itu, tim juga memeriksa kemungkinan terjadinya kasus infeksi flu burung terhadap manusia di sekitarnya. Pemerintah pusat telah mengalokasikan dana tahunan sebesar 200 juta rupiah untuk mendanai berbagai penelitian berkaitan dengan flu burung selain juga untuk pencegahan dan penanganannya. Saat ini, pemerintah telah mulai mengembangkan penelitian tentang vaksin flu burung untuk manusia. Sumber : Elshinta, Pikiran Rakyat, Antara,

KEGAGALAN TEKNOLOGI
BLOW OUT LUMPUR PANAS: 19 Maret 2009
SIAK: Tiga sumur minyak di daerah eksplorasi pengeboran di desa Bandar Sungai, kecamatan Sabak Auh yang dikelola oleh Badan Operasi Bersama (BOB) dan PT Bumi Siak Pusako menyemburkan lumpur panas setinggi 1 meter hingga saat ini masih berlangsung. Masyarakat setempat khawatir jika lumpur yang berbau busuktersebut akan menenggelamkan pemukiman mereka. Saat ini, sumur minyak tersebut telah diberi garis polisi. Sumber : Okezone,

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Bencana Terkini : 14-17 Maret 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 13-17 Maret 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]
LONGSOR: 17 Maret 2009
KARANGANYAR: Curah hujan saat ini yang tinggi sejak Desember secara perlahan-lahan berkontribusi terhadap kejadian longsor yang terjadi di Dusun Guyun, Desa Tengklik – Tawangmangu. Sejumlah 33 kepala keluarga di lokasi tersebut harus mengungsi karena longsor sedalam 3 meter. Sementara itu, 28 KK dari total 33 KK saat ini tinggal diatas retakan dan 95 KK disekitarnya dibawah retakan. Sehingga rumah-rumah disekitar lokasi tersebut masih sangat berbahaya karena tanah tidak stabil. Bantuan-bantuan yang dibutuhkan yaitu beras, gula/teh, minyak goreng, lauk puak dan mie instan.Sumber : Mediacenter,

GEOLOGI [LETUSAN GUNUNGAPI (VO)]
STATUS GUNUNGAPI SEMERU : 15 Maret 2009
LUMAJANG: Daerah Terdampak Potensial; Di kabupaten Malang, enam Kec. terdekat sedang dimonitor, yaitu Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Wejak, Poncokusumo dan Tumpang. Pemerintah menyatakan status gunung Semeru saat ini masih tetap Siaga. Kesiapsiagaan; Pemerintah kabupaten Malang telah mengalokasikan 4.5 miliar rupiah untuk dana penanganan bencana yang dapat diakses sesuai kebutuhan. Satlak PB kabupaten Malang telah meminta kepada masyarakat setempat untuk tetap siaga, meskipun masyarakat masih boleh melakukan rutinitas harian mereka seperti biasa. Satlak juga telah mempersiapkan ribuan masker yang didistribusikan ke 4 puskesmas yang terletak di Ampelgading, Tirtomulyo, Wajak dan Poncokusumo. Satlak dan warga setempat di 6 Kec. terdampak potensial telah mengadalak simulasi gunung meletus. Selain itu, petugas juga telah memiliki data dan informasi mengenai lokasi pengungsian yang aman. Sumber : Tempo Interaktif,

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 15-17 Maret 2009
LABUHAN BATU: Daerah Terdampak; Satu Desa di Kec. Kualuh Selatan yaitu Desa Sialang Taji menurut laporan terendam genangan banjir setinggi 1 meter setelah insiden jebolnya tanggul sungai. Dampak. Ratusan KK terpaksa mengungsi. Akses jalan Desa tertutup. Kelangkaan ketersediaan air bersih dan sulitnya mendapatkan kebutuhan dasar pangan (sembako). Aktivitas di beberapa sekolah terpaksa terhenti akibat genangan tinggi. Coping Lokal; Warga setempat menggunakan perahu dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.Sumber: Liputan6 (1)(2)(3),
LUWU TIMUR: Daerah Terdampak; Lima Kec. di kabupaten Luwu Timur yait Burau, Angkona, Tomoni Timur, Wotu dan Nuha telah terendam banjir selama lebih dari lima hari. Banjir yang baru-baru ini terhadi dipicu oleh meluapnya dua sungai yang ada, Kalena dan Pawoso. Pengungsian; Beberapa warga yang terkena banjir meninggalkan rumah mereka ke lokasi yang lebih aman sementara sebagian yang lain masih bertahan di rumah masing-masing meskipun genangan air mencapai 2 meter. Dampak; Ratusan rumah di 5 Kec. terendam, Ribuan hektar perkebunan kakao terancam gagal panen, ratusan hektar lahan pertanian dan buah-buahan juga rusak, Isolasi/tidak dapat diaksesnya beberapa lokasi akibat putusnya jalur transportasi, Kegiatan di beberapa sekolah terhenti sementara. Coping dan Respon Lokal; Bupati kabupaten Luwu Timur memulai pengiriman bantuan darurat kepada korban banjir di lokasi yang terisolasi. Bantuan-bantuan tersebut dalam bentuk mi instan, beras dan sarden. Saat ini, pemkab masih berusaha untuk mengimplementasi rencana mitigasi banjir seperti penghijauan kembali hutan gundul, membangun tanggul dan normalisasi sungai. Beberapa posko kesehatan juga telah didirikan, dilayani oleh 2 orang dokter tiap posko, untuk penyediaan perawatan medis secara gratis. Sumber : MetroTV, BNPB

ANGIN PUTING BELIUNG: 15 Maret 2009
CIPUTAT: Daerah Terdampak; Puting beliung melanda sebuah pemukiman tepatnya di RT 01 RW 01 Desa Guntung, Kec. Rempoa pada hari Minggu (15/3). Cuaca buruk akhir-akhir ini dipicu oleh akumulasi awan Cb yang memang biasa terjadi selama musim pancaroba. Korban Jiwa; Tidak ada korban luka atau jiwa akibat dari insiden tersebut. Dampak; Sejumlah 25 rumah warga, khususnya bagian atap, terbang terhempas angin dan Satu mesin di SPBU roboh. Sumber : Liputan6, Detiknews

KEBAKARAN
KEBAKARAN KOTA: 15 Maret 2009
JAKARTA BARAT: Daerah Terdampak; Desa Jatipulo di Palmerah telah dilanda kebakaran pada Minggu (15/3). Kebakaran diperkirakan dipicu oleh hubungan pendek listrik. Populasi Terdampak; Sekitar 1.028 KK atau 1.300 populasi menderita dan kehilangan rumah akibat kebakaran. Pengungsian; Pemerintah Kec. membuka balai kampung Jatipulo sebagai lokasi pengungsian untuk mengakomodasi sejumlah warga korban kebakaran yang kehilangan rumah, namun orang-orang tidak mau meninggalkan rumah mereka sehingga beberapa tenda akhirnya didirikan di dekat lokasi kebakaran sebagai hunian sementara warga. Dampak; 300 rumah hangus terbakar. Coping dan Respon Lokal; Pemkab telah menyiapkan beberapa tenda, puskesmas keliling dan sekitar 2500 paket nasi bungkus, bahan bangunan untuk membangun hunian sementara. Beberapa instansi lain yang terlibat dalam penanganan korban adalah Polisi, TNI, paramedis Kec. Palmerah, dephub, dan Kamtibmas. 25 mobil pemadam kebakaran berusaha untuk memadamkan api milik Dept Pemadam Kebakaran. Api berhasil dipadamkan dalam 3 jam. Akses yang sulit dan angin kencang sempat menghambat usaha pemadaman api. Kebutuhan; Para korban kebakaran berharap mendapatkan bantuan dalam bentuk bahan bangunan untuk membangun kembali rumah mereka yang telah hangus, obat-obatan dan makanan. Sumber : BIP Newsroom, Poskota,

PENGUNGSI LINTAS BATAS [REFUGEES]
REFUGEES: 17 Maret 2009
SABANG: Perdana Menteri Myanmar, Thein Sein, dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Senin (16/3). Tujuan utama dari kunjungan tersebut adalah untuk membahas mengeni hubungan bilateral Indonesia – Myanmar dan kemungkinan juga akan membahas mengenai pengungsi Rohingya yang terdampar di Indonesia selama beberapa waktu. Setelah pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia akan memperpanjang ijin tinggal bagi sekitar 400 orang pengungsi Rohingya. Selama proses tersebut, bantuan kemanusiaan akan terus diberikan sampai solusi terbaik disepakati. Sebenarnya, issu mengenai pengungsi Myanmar tersebut sempat dibahas dalam konferensi terakhir ASEAN yang lalu dan disetujui pula bahwa solusi regional tersebut melibatkan negara asal, negara transit dan negara tujuan. Untuk solusi bilateral, UNHCR dan IOM akan dilibatkan dalam hubungan Indonesia – Myanmar dalam urusan pengungsi. Perdana Menteri Myanmar mengatakan jika pemerintah Myanmar telah memberikan perhatian yang serius terhadap kasus tersebut dan pada dasarnya pemerintah akan menerima para pengungsi tersebut kembali ke Myanmar selama mereka dapat membuktikan kewarganegaraannya dengan dokumen resmi kewarganegaraan. Saat ini, hanya satu orang dari keseluruhan pengungsi tersebut yang memiliki indentitas resmi. Sumber : Vivanews (1)(2),

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Bencana Terkini : 7-13 Maret 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana : Periode 7-13 Maret 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]
LONGSOR: 10-11 Maret 2009
BANJAR: Daerah Terdampak: Dusun Andatain, terletak di Kec. Paramasan telah diluluhlantakkan oleh longsor yang terjadi pada Selasa (10/3). Longsor terjadi di 9 titik dan menutup akses di beberapa ruas jalan propinsi. Dampak: Menyusul terjadinya gangguan tersebut, para pengendara kendaraan bermotor terpaksa harus membayar biaya tambahan untuk mengangkat sepeda motor mereka melewati lokasi longsor. Akibatnya, setiap pengendara harus membayar setidaknya 250 ribu rupiah di setiap titik longsor. Sumber : Kompas,

SUKABUMI: Daerah Terdampak. Longsor melanda Kampung Lepa, Desa Kadudampit, Kec. Kadudampit pada malam hari menyusul hujan deras yang terjadi pada hari Senin (9/3) siang. Dampak. Empat orang tewas dan satu rumah hancur dalam insiden tersebut setelah tertimbun lumpur selama lebih dari satu jam. Coping dan Respon Lokal. Puluhan tetangga korban sempat mencoba untuk mencari dan menyelamatkan korban yang terkubur dengan peralatan seadanya. Namun demikian, tebalnya lapisan longsoran lumpur membuat usaha tersebut berjalan lambat. Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi para korban dan terus melakukan monitoring situasi di lapangan. Satlak PB Sukabumi menyumbangkan dana tunai sebesar 6 juta rupiah untuk keluarga yang berduka. Sumber : PPK Depkes, Okezone, Vivanews, News8, Indosiar, Kompas, & BNPB,
TASIKMALAYA: Daerah Terdampak:. Longsor dilaporkan terjadi di Dusun Cikareo, Desa Batu Sumur Kec. Manon Jaya pada hari Minggu (8/3) dan kembali terjadi pada Rabu (12/3) dini hari. Tingginya curah hujan dan lama hujan disinyalir sebagai pemicu terjadinya insiden tersebut. Pengungsian. Insiden longsor susulan memaksa sejumlah 62 keluarga mengungsi ke balai Desa, karena rumah mereka telah hancur. Dampak. BNPB melaporkan 14 rumah rusak berat sementara media menyatakan 62 rumah hancur dan 5 rumah ibadah rusak ringan. Coping dan Respon Lokal. Satlak PB telah mengirimkan respon darurat dan meminta masyarakat setempat tetap siaga terhadap kemungkinan longsor susulan. Untuk solusi lebih panjang, Pemkab merencanakan untuk merelokasi penduduk Dusun Cikareok. Sumber : BNPB, Elshinta,

GEOLOGI [LETUSAN GUNUNGAPI (VO)]
STATUS GUNUNGAPI SEMERU : 11 Maret 2009
LUMAJANG: Informasi Umum; Menurut rekaman aktivitas seismik pada hari Selasa (14/3), gunung Semeru telah meletus sebanyak 53 letusan dan 4 kali gempa vulkanis. Situasi terakhir tersebut menyebabkan peningkatan status dari Waspada ke level Siaga. Akhir akhir ini, Semeru meletus sebanyak minimal 90 kali per hari. Secara visual, gunung tidak menunjukkan erupsi kabut berasap namun hanya menunjukkan sedikit hembusan. Hal ini merupakan satu indikasi adanya kubah lava yang jika menerima tekanan dari dalam gunung akan menyemburkan awan panas. Daerah Terdampak Potensial: Menurut analisa VSI, material vulkanis (awan panas dan lahar) Semeru berpotensi mengancam penduduk yang tinggal di Desa Pronojiwo (Dusun Rowo Baung dan Supit), Sumber Urip (Dusun Urip) dan Desa Supit Urang (Dusun Kamar A dan Umbulan). Rekomendasi: Tim Tanggap Bencana Gunung Semeru merekomendasikan masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 4 km dari kawah, khususnya mereka yang tinggal di bagian tenggara, seperti Kec. Pranajiwo dan Candipuro. Kesiapsiagaan Lokal: Bupati Lumajang melakukan kunjungan lapangan ke posko pengamatan Semeru yang terletak di gunung Sawur dan menyatakan komitmen pemerintah untuk mempersiapkan antisipasi kemungkinan letusan. Sebanyak 4 Puskesmas yang terletak di Kec. Ampelgading, Tirtomulyo, Wajak dan Poncokusumo disiagakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan medis. Jajaran kesehatan telah memberikan pelatihan untuk membuat masker darurat untuk mengurangi masalah pernapasan yang dipicu oleh dampak vulkanis. Sumber : Indosiar, Viva News, Tempo Interaktif,

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 12 Maret 2009
LAMONGAN: BNPB telah menyerahkan dana bantuan tanggap darurat kepada pemkab Lamongan sejumlah 172 juta rupiah. Dana tersebut akan digunakan untuk biaya operasional tanggap darurat termasuk pemenuhan kebutuhan makanan, sandang, pelayanan medis dan hunian sementara. Sampai saat ini, genangan banjir telah menggenangi 12.901 rumah yang dihuni oleh 51.613 penduduk di 88 Desa dalam 7 Kec.. Sampai dengan 12 Maret, masih ada para pengungsi yang tinggal di lokasi penampungan, yang tersebar di Kec. Laren (234 KK) dan Karangbinangun (38 KK). Sumber: Kompas,
BOGOR: Hujan terus menerus yang mengguyur Bohor meruntuhkan tanggul Kali Baru di Bojong Gede, Bogor pada Selasa (10/3) lalu. Akibatnya, ratusan rumah terendam. Luapan sungai juga menggenangi jalan dan mengganggu lalu lintas. Menghadapi banjir tersebut, beberapa penduduk membuat tanggul kecil untuk mencegah air menggenangi rumah mereka sementara yang lainnya mengungsi ke rumah famili terdekat. Sumber : Okezone
OGAN KOMERING HULU: Daerah Terdampak. Banjir tak terduga menyerang penduduk Desa Cinta Raya, Kec. Kayu Agung sejak Selasa (7/3). Pengungsian. Ratusan penduduk Desa harus meninggalkan rumah mereka ke beberapa lokasi karena banjir dengan ketinggian sampai dengan 1 meter merendam rumah-rumah mereka dan jalan. Warga mengungsi ke rumah famili mereka atau di tenda-tenda darurat. Dampak. Selain menggenangi sejumlah rumah, banjir juga menyebabkan banyak penduduk tidak dapat bekerja karena harus membersihkan rumah mereka akibat banjir. Coping Lokal. Sebelum mengungsi, sejumlah penduduk telah memindahkan harta benda mereka ke lokasi yang lebih tinggi. Setelah kembali ke rumah masing-masing, para korban banjir mulai membersihkan rumah dan lingkungan meerka dari sisa-sisa lumpur dan sampah. Sementara itu, Dinsos kabupaten telah memberikan bantuan 2.4 ton beras kepada keluarga korban banjir. Setiap keluarga mendapatkan sejumlah 20 kg dan makanan lainnya. Periode Waktu Bencana. Menurut masyarakat setempat, banjir saat ini lebih disebabkan karena hujan deras bukan oleh luapan sungai setempat, sehingga pada penduduk tidak menduga sebelumnya. Banjir terakhir yagn pernah mereka alami sekitar empat tahun lalu. Sumber : Kompas,
BANDUNG: Daerah Terdampak. Banjir yang keenam sejak Februari kembali melanda Desa Cienteung, Kec. Bale Endah menyusul hujan terus menerus. Genangan banjir sampai dengan ketinggian 1.5 meter masih terus menghambat aktivitas penduduk setempat. Korban Jiwa. Tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden banjir kali ini. Pengungsian. Menurut PPK Depkes, ada 80 KK mengungsi di satu salah satu kantor partai politik di Bale Endah sementara lainnya mencari perlindungan ke rumah sanak saudara mereka. Dampak. Banjir menggenangi 8 rumah ibadah, dan sebanyak 2.535 sumur juga turut terendam. Akibat sekolah terendam, sejumlah siswa terpaksa harus diliburkan sementara dari kegiatan belajar mengajar di sekolah.Coping Lokal. Otoritas kesehatan setemppat terlibat dalam proses evakuasi, mendirikan posko kesehatan dan memberikan perawatan medis di beberapa posko dan puskesmas selain juga trus memonitor situasi di lapangan. Sumber : MetroTV, PPK Depkes,
PASURUAN: Daerah Terdampak. Tingginya curah hujan di kawasan Prigen dan Bangil yang mencapai 82-104 mm pada tanggal 4 dan 5 Maret telah menyebabkan sungai setempat, Kedunglarangan dan Grati, meluap. Akibatnya, dua Kec. terendam banjir yaitu Bangil (Desa Kalianyar, Kalirejo, Latek, Manaruwi, Tambakan dan Masangan) dan Beji (Desa Kedungringin, Kedungboto, Cangkringmalang, Beji, Pagak dan Gelanggang). Dampak. Menurut BNPB, sejumlah 4.313 rumah, 469 hektar lahan dan 14 hektar tambak di kabupaten tersebut tenggelam.Pemkab menyatakan kerugian materi sebesar 5.6 miliar rupiah akibat dari banjir bulan ini sementara secara keseluruhan kerugian sebesar 7.1 miliar dari banjir bulan lalu (Februari).Coping dan Respon Lokal. Satlak PB dan dinkes Pasuruan telah mendirikan dapur umum, menyiapkan 4 perahu karet dan puskesmas keliling selain juga paramedis. Pemkab saat ini sedang dalam persiapan untuk normalisasi sungai sebagai solusi alternatif untuk menyelesaikan ancaman banjir di lokasi tersebut.Sumber : BNPB, Mediacenter,

ANGIN PUTING BELIUNG: 09 Maret 2009
PATI: Daerah Terdampak. Angin puting beliung disertai dengan hujan deras terjadi di Desa Talun, Kec. Kayen pada Senin (9/3) sore. Dampak. Insiden tersebut menyebabkan 3 luka-luka dan 104 kerusakan dalam berbagai level, termasuk 39 rusak berat dan 65 rusak ringan. Namun demikian menurut media setempat (Suara Pembaharuan), pengecekan terakhir menghasilkan 56 rumah telah roboh dan 131 lainnya rusak ringan. Perkiraan kerugian materi mencapai 13 miliar rupiah terhitung dari kerusakan rumah-rumah tidak termasuk 2 sekolah dan kantor Desa yang rusak. Akibat dari rusaknya gedung sekolah, aktivitas belajar mengajar di sekolah setempat terhenti sementara. Coping dan Respon Lokal; Bupati Pati telah melakukan kunjungan lapangan dan menyampaikan bantuan tanggap darurat. Pemerintah bekerjasama dengan TNI dan PMI telah mendirikan dapur umum untuk mengakomodasi kebutuhan makanan para korban banjir. Dinkes telah merujuk para korban luka ke rumah sakit setempat dan memberikan pelayanan medis kepada sejumlah korban luka lainnya di lokasi kejadian paska kejadian. Puluhan personil TNI dan masyarakat setempat masih terus membersihkan reruntuhan dan mengevakuasi harta benda dan perabotan mereka yang terkubur dibawahnya. Untuk tahap pemulihan, pemkab telah meminta bantuan dana bantuan stimulan kepada pemerintah propinsi. Rencananya adalah setiap rumah rusak berat akan mendapatkan bantuan 5 juta rupiah dan rusak ringan mendapatkan 1 juta rupiah. Sumber : BNPB, Suara Merdeka (1)(2), Liputan6, Detik News, PPK Depkes,
SRAGEN: Angin puting beliung disertai hujan deras melanda Desa Soko, Kec. Miri pada Senin (8/3) sore. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka akiban insiden tersebut. Sejumlah 20 rumah dilaporkan rusak ringan, khususnya di bagian atap, dan sejumlah pepohonan tumbang. Kerugian material akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sumber : Kedaulatan Rakyat,
KUDUS: Puting beliung menyerang Desa Singocandi di kota Kudus pada Minggu sore. Puting beliung yang terjadi disertai dengan hujan deras tersebut dengan cepat menerbangkan sejumlah atap. Akibatnya peristiwa tersebut puluhan rumah rusak dan listrik padam akibat robohnya tower listrik, dan juga menyebabkan kepanikan masyarakat. Sumber : Kedaulatan Rakyat,
INDRAMAYU: Pikiran Rakyat melaporkan serangan puting beliung di Desa Lempuyang, Kec. Anjatan pada Senin (9/3) sore. Setidaknya 70 rumah dan satu gedung sekolah di Desa tersebut rusak dalam berbagai level. Selain itu, sejumlah pohon pisang yang siap panen serta beberapa tiang listrik tumbang akibat puting beliung. Sumber : Pikiran Rakyat,
TERNATE UTARA: Angin puting beliung yang menyerang Desa Kastury di kota Ternate Utara pada Kamis (12/3) pagi telah menghancurkan 13 rumah dan membuat 6 rumah lainnya rusak ringan. Perkiraan kerugian mencapai miliaran rupiah. Masyarakat setempat kemudian mulai membersihkan reruntuhan yang menyebabkan arus lalu lintas setempat macet total. Sementara itu, pemerintah kota langsung menurunkan tim untuk kunjungan lapangan. Sumber : Elshinta, Okezone,

PENGUNGSI LINTAS BATAS [REFUGEES]
REFUGESS: 11 Maret 2009
SABANG: Saat ini, sejumlah 193 orang pengungsi lintas batas yang sampai saat ini masih ditampung di markas TNI AU di kota Sabang sedang menghadapi krisis pangan akibat menipisnya stok makanan. Persediaan makanan yang ada saat ini diperkirakan hanya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan pengungsi satu minggu ke depan. Pemerintah kota telah mengajukan permintaan bantuan ke Menko Kesra namun belum mendapat tanggapan. Bantuan dari luar pernah datang dari Dinsos, IOM dan donatur lainnya, sebagian besar berupa makanan. Salah satu pengungsi menderita TBC sehingga ditempatkan di tenda khusus. Sementara itu, untuk penyakit lain seperti diare telah dapat ditanggulangi dengan baik oleh personil kesehatan setempat. Status resmi yang seharusnya dikeluarkan oleh deplu sampai saat ini masih belum diputuskan untuk para pengungsi tersebut. Sumber : Serambi News,
DUMAI: Sejumlah 10 orang Afghanistan yang masuk secara ilegal di perairan Dumai dari Malaysia. Menyusul investigasi yang dilakukan oleh Rutan Detensi Imigrasi (Rudenim) di Pekanbaru, orang orang tersebut bertujuan untuk mendapatkan suaka politik karena perang sipil di negara mereka, namun demikian Rudenim menetapkan mereka sebagai pengungsi dan segera akan menyerahkan mereka kepada UNHCR (UN High Commissioner on Refugees). Setelah berkoordinasi dengan UNHCR, para pengungsi tersebut akan direlokasi ke Jakarta di bawah pengawasan UNHCR. Sumber : Detiknews,

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Bencana Terkini : 3-6 Maret 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 3-6 Maret 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]
GEMPA : 06 Maret 2009
MELONGUANE: Sejak peristiwa gempa 12 Pebruari 2009, bantuan lain kembali dikirimkan kepada korban gempa bulan Februari lalu di kabupaten Kepulauan Talaud dari Pundi Amal SCTV, di distribusikan dengan menggunakan kapal laut dari Manado ke Melonguane, Ibu kota kabupaten. Paket bantuan yang dikirimkan berisi ratusan paket sembako, selimut, dan pakaian. Penerima bantuan tersebut adalah warga korban gempa yang tinggal di pulau Kabaruang, Pangerang dan Damau. Sumber : Liputan 6

LONGSOR: 05 Maret 2009
BREBES: Longsor melanda desa Larangan, Brebes pada hari Rabu (4/3) yang dipicu oleh hujan deras. Akibatnya, 5 rumah yang terletak diatas tanggul hancur dan 4 lainnya rusak. Longsor sejauh lebih dari 50 meter juga telah menimbulkan jurang sedalam 4 meter. Masyarakat setempat menyalahkan pemerintah yang tidak menanggapi permintaan mereka untuk membangun tanggul penahan di daerah kritis. Menyusul insiden tersebut, puluhan kepala keluarga mengungsi ke tempat aman sementara yang lainnya memperbaiki rumah yang rusak. Sumber : Indosiar

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 03-06 Maret 2009
BOJONEGORO: Kerugian sementara akibat banjir Bengawan Solo di kabupaten Bojonegoro dihitung dari rumah yang terendam di ratusan desa telah mencapai 211 miliar rupiah, dari sektor pertanian dan infrastruktur saja di ratusan desa yang terkena dampak.Pada hari Kamis (5/3), Bengawan Solo mulai meluap lagi, yang berpotensi mengancam 7 kecamatan dari 14 yang ada, yaitu Kota, Trucuk, Kalitidu, Baureno, Kanor dan Dander. Antara menyebutkan 34 rumah di desa Mbesah (kecamatan Kasiman) dan 42 rumah di desa Kalisari (kecamatan Kalisari) telah terendam banjir pada kedalaman 0.75 meter. Menyusul situasi saat ini, peringatan siaga dikeluarkan oleh Balai Pengelolaan Sumber daya Air Bengawan Solo dibawah Dinas PU Propinsi Jawa Timur. Karena curah hujan lokal diperkirakan masih tinggi, air sungai akan masih mungkin berfluktuasi sampai dengan akhir bulan Maret. Tim lapangan Oxfam mulai melakukan kegiatan assessment di kecamatan Kanor, Bojonegoro sejak hari ini (6/3). Belum ada laporan mengenai hasil temuan assessment. Sementara itu tim CRS telah melakukan 2 hari assessment di Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan Ngawi. Namun demikian, tim assessment CRS menemukan tidak ada gaps signifikan dalam konteks kebutuhan dasar darurat di daerah yang telak dikaji. Sumber: Elshinta, Detik Surabaya, Antara, Adhong Ramadhan (CRS ERT)
LAMONGAN : Daerah Terdampak. Banjir susulan saat ini telah merendam setidaknya 8 desa di kecamatan Benjeng pada kedalaam 60 cm. Sementara itu, banjir juga memutuskan akses penghubung Gresik – Lamongan. Pengungsian. Sampai dengan hari ini (6/3), BNPB menyatakan 2.112 populasi (528 KK) dari 3 kecamatan, yaitu Laren, Karangbinangun, dan Glagah yang mengungsi. Coping Lokal. Masyarakat setempat membangun tanggul kecil di depan rumah mereka untuk mencegah air banjir masuk ke rumah mereka. Menyusul meningkatnya status siaga banjir saat ini, Satlak PB Lamongan kembali mempersiapkan sumberdaya dan peralatan mereka untuk menghadapi situasi darurat dibantu oleh masyarakat setempat dan TNI. Sementara itu, sebagian dari mereka juga mulai membersihkan lingkungan dari sisa-sia lumpur yang lalu. Banjir Susulan. Banjir susulan di Lamorngan menurut laporan terjadi menyusul hujan deras yang turun di Gresik, yang merupakan daerah lebih tinggi pada Rabu malam. Saat ini, genangan air masih ditemukan khususnya di daerah lahan pertanian. Sumber : Liputan6, MetroTV, BNPB,
TUBAN: Menurut laporan Indosiar, setelah dilanda banjir selama 4 hari, aktivitas ekonomi di beberapa daerah yang terkena banjir masih terganggu. Masyarakat setempat menangkap ikan untuk bertahan hidup dari air banjir yang masih menggenang di daerah persawahan. Untuk menghadapi masalah kelangkaan air bersih karena sumur gali mereka masih terkontaminasi lumpur, masyarakat menggunakan air banjir untuk mengungsi dan membeli air dari desa tetangga yang tidak terkena banjir untuk minum. Sumber : Indosiar
PASURUAN: Daerah Terdampak. Banjir mulai menggenangi 3 kecamatan di kabupaten Pasuruan yaitu Rejoso, Winongan dan Grati pada hari Senin (26/3). Detailnya, 6 desa di Winongan menurut laporan terendam, kemudian 4 desa di Rejoso dan 5 desa lainnya di kecamatan Grati. Dampak. Genangan banjir tidak hanya memutuskan akses jalan penghubung antar kecamatan namun juga menggenangi ratusan rumah dan fasilitas umum yang lain seperti gedung sekolah. Coping Lokal. Satlak PB Pasuruan telah merespon situasi kedaruratan dengan mendirikan dapur umum untuk menyediakan bantuan makanan kepada masyarakat korban banjir. Sumber : Mediacenter dan Surya Online.
MOJOKERTO: Lebih dari seribu rumah dalam 5 desa di kecamatan Bangsal telah terendam 50-100 cm genangan banjir. Insiden tersebut dipicu oleh hujan yang mengguyur sejak Rabu sore. Menurut masyarakat setempat, banjir saat ini merupakan kejadian pertama di lima tahun terakhir. Karena banjir mulai menggenangi rumah rumah, beberapa penduduk memindahkan barang-barang mereka ke lokasi yang lebih tinggi. Sementara itu, beberapa orang sudah mengungsi ke balai desa atau ke tempat lain yang bebas banjir namun beberapa orang masih tetap bertahan di rumah masing-masing menjaga barang-barang mereka. Satlak PB Mojokerto memprediksi banjir akan segera surut dalam beberapa hari kedepan jika tidak ada hujan turun lagi pada Kamis (5/3). Sumber : Mediacenter,
BANDUNG: Daerah Terdampak. Hujan deras yang mengguyur di bagian hulu sungai Citarum telah menyebabkan hujan di daerah renadh seperti kecamatan Majalaya dan Baleendah pada Kamis (5/3). Daerah yang terkena dampak termasuk desa Cieunteung, Cikuya dan Andir. Dalam musim penghujan kali ini banjir lebih dari empat kali melanda daerah ini. Pengungsian. Tidak ada pengungsian terjadi dari insiden banjir ini, masyarakat setempat masih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing. Dampak. Ratusan rumah terendam banjir berlumpur pada kedalaman 50-100 cm. Genangan tinggi juga memutuskan akses jalan raya. Coping Lokal. Masyarakat setempat mulai memindahkan barang-barang mereka ke lokasi yang lebih aman sejak hari Kamis sebelum banjir menggenangi rumah mereka selain juga masih terus memonitor level air serta mempersiapkan anak-anak dan orang tua untuk diungsikan jika diperlukan. Sumber : Antara,

ANGIN PUYUH: 06 Maret 2009
TOJO UNA-UNA: Daerah Terdampak. Puting Beliung menyerang desa Galuga, kecamatan Tojo Una-una barat pada hari Kamis (5/3) lalu. Korban Jiwa. Satu orang terbunuh dan satu lainnya luka-luka akibat insiden tersebut. Dampak. Sebanyak 6 rumah rusak berat dan 3 lainnya rusak ringan. Puting beliung juga menyebabkan putusnya saluran listrik dan air di daerah tersebut. Coping Lokal. Pemerintah setempat masih melakukan pendataan kerusakan material dan kerugian sementara masyarakat setempat memilih untuk tinggal di luar rumah pada malam setelah kejadian. Sumber : Liputan6,

CUACA BURUK: 06 Maret 2009
HUJAN ES : 06 Maret 2009
BANDUNG; Daerah Terdampak. Hujan eas melanda kota Bandung termasuk beberapa lokasi di jalan Ahmad Yani, Supratman, Laswi, dan Brigjend Katamso pada Kamis sore. Dampak. Hujan deras yang disertai dengan badai mengherankan penduduk setempat karena disertai dengan butiran es sebesar kelereng. Badai berlangsung selama sekitar 30 menit dan diikuti dengan kilat dan petir.
Sumber : Jakarta Post, Okezone, Elshinta,

BIOLOGI [EPIDEMI DBD (BO)]
FLU BURUNG: 06 Maret 2009
CIAMIS: Daerah Berpotensi Terdampak. Kasus flu burung ditemukan di hampir semua region di propinsi Banten, sementara kejadian unggas yang mati mendadak paling banyak ditemukan di kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang dan Tangerang. Korban Jiwa. Sejak 2005 sampai dengan 2009, ada 29 orang yang meninggal akibat flu burung (avian influenza) dari dua daerah (kota dan kabupaten Tangerang) dan 26 diantaranya meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat. Populasi Berpotensi Terdampak. Menurut hasil analisis pilot proyek Pilot Project Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Departemen Kesehatan, sekitar 20 persen dari penduduk Tangerang kota dan kabupaten, yaitu sekitar 900 ribu, rentan terhadap flu berat saat flu menyebar luas. Lebih jauh lagi, diperkirakan 300 ribu penduduk akan mungkin sekali meninggal dalam 6 bulan. Dampak. Selain mengancam hidup manusia, pandemik flu burung juga akan mengganggu sektor yang lain seperti pelayanan publik (rumah sakit, puskesmas, dan polisi) dan untuk kasus yang lebih buruk akan mungkin menyebabkan tutupnya sekolah, pabrik yang akan menyebabkan terganggunya aktivitas ekonomi. Sementara itu, aktivitas penerbangan juga diperkirakan akan terkena dampak seperti pelarangan penerbangan nasional ke Tangerang (bandara Sukarno-Hatta) atau larangan-larangan untuk transit untuk penerbangan Indonesia. Respon dan Penanggulangan. Pemerintah propinsi Banten telah mengalokasikan 20 miliar rupiah untuk menangani dan menanggulangi flu burung di Banten yang diambil dari dana bantuan pemerintah pusat dan APBD. Khusus penangganan flu burung di dua area (Tangerang kota dan kabupaten) saat ini ditangani oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat dan Singapura. Sumber : Kompas, Pikiran Rakyat,

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Indonesia, Hypermarket Bencana

Bencana alam dapat terjadi secara tiba‐tiba maupun melalui proses yang berlangsung secara perlahan. Beberapa jenis bencana seperti gempa bumi, hampir tidak mungkin diperkirakan secara akurat kapan, dimana akan terjadi dan besaran kekuatannya. Sedangkan beberapa bencana lainnya seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, letusan gunungapi, tsunami dan anomali cuaca masih dapat diramalkan sebelumnya.
Meskipun demikian kejadian bencana selalu memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi. Kejutan tersebut terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman bahaya.
Mengapa wilayah negeri ini seolah menjadi hypermarket bencana, peristiwa demi peristiwa bencana silih berganti. Menimbulkan kepanikan, kerusakan, kerugian dan jatuhnya korban. Di sisi lain juga memunculkan fenomena saling menyalahkan.
Secara geografis, geologis, hydrometeorologis dan demografis wilayah Republik Indonesia mempunyai tingkat risiko yang tinggi.
Dalam eksisting geografis wilayah ini berupa kepulauan yang terletak di daerah garis khatulistiwa. Terdapat 17.583 pulau dan kepulauan, yang dihuni sekitar 230 juta penduduk dalam 33.000 desa, 325 kabupaten/kota, dan 33 propinsi. Penduduk Indonesia terdiri dari kurang lebih 200 etnik/suku dengan 583 bahasa dan 5 kepercayaan agama. Hampir sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan sehingga mempunyai kemampuan rendah dan kerentanan tinggi.
Secara geologis negeri ini juga menyimpan ancaman yang tinggi, hal ini terlihat bahwa kepulauan tersebut terletak pada jalur tektonik dan seismik yang terpanjang dan teraktif di dunia. Di sebelah selatan terdapat lempeng Indo-Australia, di sebelah utara terdapat lempeng Eurasia dan di sebelah timur ada lempeng Pasifik yang ketiganya mempunyai pergerakan 12 s/d 100 cm setiap tahunnya. Di samping itu juga terdapat sabuk api (ring of fire) berupa jalur vulkanik sehingga negeri ini terdapat 500 gunungapi yang 129 diantaranya aktif.
Belum lagi secara hydrometeorologis, Indonesia mengenal 2 musim yaitu musim kemarau dan hujan yang memiliki 5.590 sungai besar dan anak sungai yang diidentifikasi 600 sungai diantaranya mempunyai potensi banjir, juga memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia yang secara ekologis mengalami degradasi dari tahun ke tahun.
Dengan mencermati adanya ancaman yang tinggi (high risk), kerentanan yang tinggi (high vulnerabillity) dan diiringi kemampuan yang rendah (low capacity) ini jadi tak salah apabila Republik ini mendapat julukan Hypermarket Bencana. Berdasarkan data kejadian bencana, Indonesia rata-rata bisa mengalami bencana 1 – 3 kali sehari. Pada rentang tahun 2006-2007 saja terjadi 205 peristiwa, dengan 15 jenis bencana yang menimpa 28 propinsi di Indonesia.
Peristiwa bencana mempunyai kebiasaan berulang di suatu tempat, entah 100 sampai 400 tahun sekali.
 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial