#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

15 April 2009

Bencana Terkini : 9-14 April 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 9-14 April 2009

VULKANIK [LETUSAN GUNUNGAPI (VO)]
STATUS GUNUNGAPI : 12 April 2009
LUMAJANG: Status Siaga (Level 3). Tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru, Karangetang dan Ibu sampai saat ini masih dinyatakan dalam status siaga oleh PVMBG, karena aktivitas vulkanisnya masih belum turun. Gunung Semeru berstatus siaga sejak 6 Maret 2009, sedangkan Gunung Karangetang sejak 2 Desember 2008 dan Gunung Ibu sejak 21 April 2008.

Status Waspada (Level 2): Tercatat sebanyak 11 gunung berapi yang berada dalam status Waspada yang masih diawasi secara intensif oleh PVMBG yaitu gunung Soputan, Dukono, Anak Krakatau, Egon, Gamkonora, Papandayan, Lokon, Talang, Kalud, Kerinci dan Gunung Bromo.
Rekomendasi PVMBG: menghimbau kepada masyarakat yang tinggal disekitar lokasi gunung berapi yang bertstus siaga maupun waspada untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. PVMBG terus berkoordinasi dengan Satlak PBA dan Posko Pengamatan terdekat. Sumber : Antara, Liputan6, BIP Newsroom,

[BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 8-12 April 2009
KOTA BINJAI: Daerah Hujan deras yang turun sepanjang Selasa malam menyebabkan meluapnya beberapa sungai di Kota Binjai yang pada akhirnya menggenangi wilayah pemukiman di sekitarnya. Genangan banjir sampai dengan 1 meter merendam sejumlah rumah di kelurahan Setia dan kelurahan Mencirim kecamatan Binjai Kota. Meskipun rumah-rumah mereka terendam, warga masih enggan untuk mengungsi. Warga berharap pemerintah segera melakukan usaha mitigasi seperti pengerukan sungai serta mendirikan tanggul di sepanjang aliran sungai. Sumber: MetroTV,
TANGERANG SELATAN: Pemulihan Paska Bencana Usaha pencarian korban meninggal secara resmi sudah dihentikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang Selatan, karena sudah tidak ada indikasi korban meninggal akan ditemukan lagi. Pundi Amal SCTV (CSR SCTV) memberikan bantuan perlengkapan rumah tangga kepada 315 keluarga korban banjir bandang dimana dana yang berasal dari sumbangan para penonton tersebut yang telah disumbangkan keseluruhannya mencapai 65 juta rupiah. Pemerintah setempat telah membuat surat edaran untuk semua posko untuk melaporkan bantuan kemanusiaan yang selama ini dikelola posko tersebut kepada korban banjir bandang demi transparansi dan akuntabilitas. Sumber : Liputan6, Republika
PADANG PARIAMAN: Daerah Terdampak. Tiga nagari (desa) di kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam dilanda banjir bandang pada Kamis (9/4) lalu dan baru surut pada Jumat (10/4) dini hari. Tiga nagari tersebut adalah Guguak, Anduriang, dan Kapalo Hilalang. Banjir bandang dimulai dengan kejadian longsornya bukit barisan yang dipicu oleh hujan lebat mulai Kamis sore sampai dengan dini hari keesokan harinya.Selain kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam, banjir juga dilaporkan terjadi di 3 wilayah kecamatan yang lain di kabupaten yang sama yang berlokasi di sekitar sungai Batang Mangor dan Batang Ulakan, yaitu di kecamatan Nan Sabaris, Ulakan Tapakis, dan VII Koto Sungai Sariak. Banjir dengan ketinggian antara 2-3 meter tersebut menenggelamkan beberapa nagari diantaranya adalah Nagari Lareh Nan Panjang (kec. VII Koto), Nagari Kurai Taji (kec. Nan Sabaris), dan Nagari Ulakan (kec. Ulakan Tapakis). Korban Jiwa. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa namun satu orang dirawat di rumah sakit akibat kelelahan saat menyelamatkan diri. Dampak. Sedikitnya 100 hektar areal pertanian di 3 desa terdampak tertimbun lumpur, 4 jembatan rusak berat, 9 ternak (sapi dan kerbau) warga hilang hanyut terbawa banjir, Menurut media, sekitar 40 rumah di Nagari Kurai Taji telah tenggelam banjir setinggi 2 meter, Satu kotak yang berisi kertas pilihan umum hilang sementara 3 kotak lainnya ditemukan rusak parah akibat banjir pada waktu perhitungan suara pemilu. Respon Lokal. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, Pemkab Padang Pariaman menurunkan tim SAR ke beberapa lokasi banjir serta mengevakuasi 18 KK yang tinggal di lokasi banjir ke tempat yang lebih aman. Sumber : DetikNews, Republika, Liputan6,
DHARMASRAYA:Daerah Terdampak. Empat kecamatan di kabupaten Dharmasraya yaitu Koto Besar, Sungai Rumbai, Koto Baru dan Pulau Punjung dilaporkan dilanda banjir menyusul hujan deras dalam dua hari belakangan. Diantara daerah terdampak, lokasi terparah yaitu desa Ranah Bonjol dan Ranah Biru yang genangannya mencapai 4 meter. Populasi Terdampak. Hujan memicu dua sungai yang ada yakni sungai Batang Hari dan Batang Abai meluap dan memaksa sekitar seribu penduduk untuk mengungsi karena rumah mereka tenggelam dan takut kejadian di Situ Gintung akan menimpa mereka. Dampak. Menurut data Kenagarian Abai Siat, tercatat sebanyak 260 rumah terendam dengan ketinggian rata-rata 3 meter. Selain itu ada jembatan yang roboh sehingga akses ke beberapa lokasi terputus. Menurut pemerintah setempat, kerugian material akibat insiden ini diperkirakan mencapai 1 miliar rupiah. Respon Lokal. Satkorlak PB dan Dinkes Propinsi Sumbar telah mendistribusikan bantuan berupa makanan, tempat tidur serta selimut. Situasi Terakhir. Sampai dengan hari Senin (13/4) banjir dilaporkan sudah mulai surut, dan warga yang mengungsi juga mulai kembali ke rumah masing-masing. Sumber : Okezone, MetroTV, Liputan6, MetroTV,
KAMPAR: Daerah Terdampak. Meluapnya sungai Kampar membuat sejumlah pemukiman yang berada di sekitar sungai terendam banjir sampai dengan ketinggian 1 meter. Daerah yang tergenang banjir tersebut diantaranya adalah desa Sahilan Darussalam dan Gunung Sahilan di kecamatan Gunung Sahilan. Pengungsian. Sebagian warga masih bertahan di rumah mereka masing-masing, terutama yang memiliki rumah panggung. Namun demikian sejumlah 20 KK sudah mengungsi ke tenda darurat yang disediakan oleh Dinsos setempat diatas jembatan Sungai Kampar. Dampak. Sedikitnya 250 rumah dari dua desa terdampak terendam banjir, selain juga menggenangi puluhan hektar lahan pertanian seperti padi, karet dan sawit. Kebutuhan. Warga mengaku masih membutuhkan bantuan seperti makanan, selimut dan obat-obatan. Sumber : Suara Merdeka,

ANGIN PUTING BELIUNG: 15 Maret 2009
MALANG: Daerah Daerah Terdampak. Serangan angin puting beliung dilaporkan melanda 7 RT dan 4 RW di desa Dermolo kecamatan Kembang pada hari Sabtu (11/4) sore. Meskipun hampir setiap tahun, daerah tersebut seringkali dilanda angin puting beliung, peristiwa kali ini dianggap sebagai yang terhebat dalam 15 tahun terakhir, khususnya setelah tahun 2000 dimana penggundulan hutan marak dilakukan sehingga angin dari laut tidak dapat diredam. Dampak. Akibat insiden tersebut, data awal yang dilaporkan oleh otoritas setempat menyatakan 181 bangunan rusak, 178 diantaranya adalah rumah warga. Selain lahan padi siap panen seluas setengah hektar juga rusak akibat puting beliung. Coping dan Respon Lokal. Pada hari Minggu (12/4), sebanyak 20 personil TNI, 40 pasukan Dalmas, Petugas Linmas desa setempat dan 200-an warga setempat bekerja bakti memperbaiki rumah-rumah yang rusak dan tertimpa pohon. Bantuan tanggap darurat telah diberikan oleh Dinsosnakertrans, PMI, PTPN Balong Beji, Polres dan Wakil Bupati Jepara dimana setip RT yang terdampak mendapatkan 150 kg beras, 15 dus mi instan, ikan asin 3 kg, sarden 1 dus, kecap 2 botol, dan roti 1 dus. Meskipun pemerintah sudah mendirikan posko pengungsian di balai desa setempat, keluarga korban puting beliung memilih menginap di rumah tetangga atau familinya sampai rumah mereka selesai diperbaiki. Sumber : Kompas, Tempo Interaktif,

KEGAGALAN TEKNOLOGI
KEBAKARAN KOTA: 9 April 2009
BIAK NUMFOR: Daerah Daerah Terdampak. Ledakan dilaporkan terjadi di Depot Pertamina Biak yang berisi stok bensin sebanyak 1500 liter pada Rabu malam. Ledakan tersebut dengan cepat menyebar dan menghanguskan belasan rumah disekitarnya hangus terbakar. Lokasi kebakaran tersebut adalah di Kelurahan Saramom Distrik (Kecamatan) Biak. Korban Jiwa. Satu anak dilaporkan meninggal hangus terbakar dalam insiden tersebut selain juga dua orang yang dilaporkan mengalami luka bakar. Dampak dan Kerusakan. Sampai saat ini kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran masih dalam pendataan, namun sekitar 20 rumah dikabarkan telah hangus. Selain kerugian material, insiden tersebut juga membuat trauma warga. Coping dan Respon Lokal. Polres Biak telah melakukan pengamanan lokasi, melakukan evakuasi korban serta menyelidiki kejadian tersebut. Sumber : Antara, MetroTV,

BIOLOGI [EPIDEMI FLU BURUNG]
FLU BURUNG : 12 April 2009
SIAK: Daerah Terdampak. Virus flu burung ditemukan di bebarapa wilayah di kabupaten Siak menyusul peristiwa serupa yang sebelumnya dilaporkan terjadi di kabupaten Pelalawan. Virus ini dipastikan setelah hasil tes laboratorium unggas yang mati menunjukkan hasil positif. Dalam tempo tiga hari virus menyebar dengan cepat dan 3 kelurahan yakni Telukmasjid, Teluk Batil dan Sungai Apit kecamatan Sungai Apit. Coping dan Respon Lokal. Segera setelah mendapatkan laporan mengenai kejadian unggas mati mendadak di lokasi, Dinas Peternakan Siak menurunkan tim untuk melakukan tes terhadap ayam yang mati, dimana hasil yang didapatkan menunjukkan indikasi postif terhadap flu burung. Tim Dinas Peternakan juga telah melakukan penyemprotan di lokasi kandang-kandang unggas milik warga. Tim Dinas Peternakan bersama dengan pemerintah kecamatan setempat langsung mensosialisasikan hasil tersebut kepada masyarakat serta membuat langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi penyebaran.
Beberapa warga melakukan pemusnahan unggas seperti yang disarankan pemerintah setempat untuk menghindari mengantisipasi wabah lebih luas, namun beberapa warga yang lain menolak pemusnahan karena tidak adanya kompensasi dari pemerintah. Sumber : Kompas

PENGUNGSI LINTAS BATAS [REFUGEES]
REFUGEES: 12April 2009
KEPULAUAN SERIBU: Sebanyak 40 orang pengungsi asal Iraq yang terdiri dari 17 laki-laki, 11 perempuan dan 12 anak anak ditangkap oleh kepolisian Kepulauan Seribu pada Sabtu (11/4) malam di Pulau Semak Daun. Para pengungsi tersebut akan menuju ke Pulau Christmas Australia sebelum ditangkap polisi. Setelah dilakukan pemeriksaan, para pengungsi hanya bisa menunjukkan surat dari Komisi Tinggu Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) yang menunjukkan status mereka adalah pengungsi, dan bahwa mereka seadng daam proses penempatan oleh UNHCR. Sampai saat ini, polisi masih terus memeriksa dan menyelidiki kasus ini termasuk siapa yang memfasilitasi keberangkatan mereka. Selain itu, polisi juga melakukan koordinasi dengan UNHCR, Direktorat Keimigrasian dan IOM. Para pengungsi tersebut menurut rencana akan dikembalikan ke rumah penempatan di Bogor. Sumber : Tempo Interaktif (1)(2),

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Tidak ada komentar:

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial