#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

15 April 2009

Bencana Terkini : 18-20 Maret 2009

Sistim Informasi Manajemen Bencana I Periode 17-20 Maret 2009

GEOFISIKA [GEMPA (EQ) & LONGSOR (SL)]
LONGSOR: 18 Maret 2009
JAYAPURA: Daerah Terdampak; Longsor terjadi di dua lokasi di Jayapura pada hari Rabu (18/3). Lokasinya yaitu di Dok V atas dan bar Juwita, di depan pelabuhan Jayapura. Longsor kali ini dipicu oleh hujan terus menerus sejak Selasa (17/3). Korban Jiwa; Empat orang terbunuh dan 2 diantaranya ahirnya berhasil dievakuasi setelah usaha evakuasi berjam-jam. Dampak; Selain korban jiwa, dua rumah rusak berat. Coping dan Respon Lokal; Kepolisian setempat dan TNI telah melakukan evakuasi untuk korban meninggal dan membersihkan puing longsoran setelahnya. Tim pemadam kebakaran dilengkapi dengan mobil pemadam telah diturunkan untuk mempermudahkan evakuasi. Sumber : Vivanews, Antara, Liputan6, BNPB,

HIDROMETEOROLOGI [BANJIR (FL), ANGIN KENCANG (ST) & GELOMBANG PASANG (WV)]
BANJIR: 17-20 Maret 2009
DAS BENGAWAN SOLO: Perbaikan sementara tanggul dan talut yang disebabkan oleh arus Bengawan Solo di Solo (Jawa Tengah), Tuban dan Bojonegoro telah dimulai sementara untuk perbaikan permanen dijadwalkan baru akan mulai pada April atau Mei 2009 karena membutuhkan bantuan dana dari Kementrian Kesejahteraan Rakyat. Menurut BNPB, sampai dengan Rabu (18/3), genangan banjir dengan variasi ketinggian antara 10-30 cm, masih ditemukan di Tuban (5 kecamatan) dan Lamongan (10 kecamatan). Sumber: Kompas, BNPB,
LUWU TIMUR: Daerah Terdampak. Ada 10 desa di kecamatan Petasia kabupaten Morowali yang telah terendam banjir karena banjir meluas sejak Selasa (17/3). Korban Jiwa. Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka. Pengungsian. Banjir yang dipicu oleh meluapnya sungai La’a telah memaksa para warga untuk mengungsi. Dampak. Menurut media, sejumlah ribuan rumah dan fasilitas umum lainnya seperti sekolah dan fasilitas kesehatan telah terendam karena air naik sampai dengan ketinggian 3 meter. Coping dan Respon Lokal. Pemkab Morowali mengirimkan bantuan medis dan makanan untuk para korban banjir. Sumber : Jakarta Post,

ANGIN PUTING BELIUNG: 20 Maret 2009
GORONTALO: Belasan rumah rusak setelah angin kencang dan hujan deras melanda kecamatan Pohe di kota Gorontalo, pada Jumat pagi sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat. Akibatnya, sejumlah atap rumah yang kebanyakan terbuat dari seng beterbangan. Situasi tersebut menyebabkan kepanikan warga setempat sehingga mereka melanjutkan tidurnya di luar rumah. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka. Sumber : Jakarta Post,

KEBAKARAN [ KEBAKARAN HUTAN/LAHAN (FO)]
KEBAKARAN KOTA: 18 Maret 2009
JAKARTA BARAT: Ratusan korban kebakaran dari 5 RT di Jatipulo, desa Tomang, kecamatan Grogol Petamburan masih menolak untuk meninggalkan rumah mereka yang telah luluh lantak ke lokasi pengungsian atau tenda-tenda yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat. Akibatnya, beberapa gangguan penyakit seperti pusing-pusing, batuk, sakit perut dan masalah pernapasan menurut laporan terjadi karena orang-orang tinggal di lokasi terbuka tanpa atap. Dinkes setempat telah mendirikan posko kesehatan untuk memberikan pelayanan medis kepada para korban kebakaran. Sampai saat ini, pemerintah terus memberikan bantuan dalam bentuk makanan, minuman dan obat-obatan. Namun demikian, para korban kebakaran lebih memilih untuk dibantu bahan bangunan sehingga mereka bisa membangun kembali rumahnya. Sumber : Elshinta
JAKARTA TIMUR: Daerah Terdampak; Kebakaran yang diperkirakan berasal dari ledakan kompor telah membakar puluhan rumah di Rawasari, Jakarta Timur pada Rabu (18/3) pagi. Korban. Satu orang luka-luka saat menyelamatkan diri dari api namun sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Dampak. Sekitar 30 rumah hangus terbakar. Kerugian material masih belum dihitung. Coping dan Respon Lokal. Masyarakat setempat bersama dengan tim pemadam kebakaran berusaha memadamkan api akhirnya berhasil dikontrol dalam 2 jam kemudian. Sumber : Liputan6
MAKASSAR: Daerah Terdampak. Tujuh RT di dua RW yang padat di desa Maccini Gusung, kecamatan Makassar telah hancur lebur oleh kebakaran pada Jumat (20/3) pagi. Api kemungkinan dipicu oleh ledakan kompor atau arus pendek, yang kemudian menyebar dengan cepat ke rumah-rumah di sekitarnya. Korban Jiwa. Dua orang meninggal akiban insiden tersebut. Satu orang orang yang lumpuh sempat mengalami koma sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Populasi Terdampak. Laporan terakhir yang dirilis media menyatakan 227 KK atau 1.149 warga yang kehilangan rumahnya terpaksa mengungsi ke emperan toko yang terdekat. Sebagian besar dari keluarga yang terkena dampak adalah dari kalangan menengah dan miskin yang rumahnya terbuat dari kayu. Dampak. Ratusan rumah menurut laporan telah terbakar. Karena kebakaran mulai terjadi pada saat dini hari dimana sebagian penduduk sedang tertidur, maka tidak banyak dari barang-barang yang bisa diselamatkan. Usaha pemadaman api berjalan dengan lambat kaena sulitnya akses menuju lokasi kebakaran. Coping dan Respons Lokal. Dinas pemadam kebakaran setempat menurukan 30 mobil pemadam 2 jam setelah api mulai berkobar dan api akhirnya berhasil dikuasi dalam waktu 30 menit kemudian. Pemprop Sulawesi Selatan dan pemkot Makasar telah mendirikan beberapa tenda untuk menaungi para warga yang kehilangan rumah. Pemerintah kabupaten dan kota masih terus melakukan pengumpulan data bersama, mendirikan 3 dapur umum di lokasi yang berbeda untuk melayani lebih dari 1000 korban kebakaran, selain juga mendistribusikan makanan dan pakaian. Sumber : Detiknews, Tempo Interaktif, Elshinta, Liputan6.

BIOLOGI [EPIDEMI DBD & FLB (BO) ]
FLU BURUNG: 16 Maret 2009
BANDUNG: Sekitar 20 unggas menurut laporan mati di dusun Kaum, desa Dayeuhkolot – kecamatan Dayeuhkolot dalam empat hari terakhir. Unggas yang mati tersebut telah dipastikan terinfeksi oleh virus H5N1, flu burung, menyusul hasil tes laboratorium. Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten merespon situasi tersebut melalui pemusnahan unggas yang tersisa, melalui penyembelihan dan membakar bangkainya selain juga menyemprotkan desinfektan di kandang-kandang. Tim CIRAI (Community-based Integrated Research on Avian Influenza) yang merupakan satu tim gabungan dari RSHS dan fakultas peternakan Unpad telah melakukan pemeriksaan kepada unggas-unggas sekitarnya dalam radius 200 meter dari lokasi kejadian. Selain itu, tim juga memeriksa kemungkinan terjadinya kasus infeksi flu burung terhadap manusia di sekitarnya. Pemerintah pusat telah mengalokasikan dana tahunan sebesar 200 juta rupiah untuk mendanai berbagai penelitian berkaitan dengan flu burung selain juga untuk pencegahan dan penanganannya. Saat ini, pemerintah telah mulai mengembangkan penelitian tentang vaksin flu burung untuk manusia. Sumber : Elshinta, Pikiran Rakyat, Antara,

KEGAGALAN TEKNOLOGI
BLOW OUT LUMPUR PANAS: 19 Maret 2009
SIAK: Tiga sumur minyak di daerah eksplorasi pengeboran di desa Bandar Sungai, kecamatan Sabak Auh yang dikelola oleh Badan Operasi Bersama (BOB) dan PT Bumi Siak Pusako menyemburkan lumpur panas setinggi 1 meter hingga saat ini masih berlangsung. Masyarakat setempat khawatir jika lumpur yang berbau busuktersebut akan menenggelamkan pemukiman mereka. Saat ini, sumur minyak tersebut telah diberi garis polisi. Sumber : Okezone,

Sumber : Humsit, ERT-Oxfam GB

Tidak ada komentar:

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial