#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

30 September 2009

Perkembangan Gempa Jambi 7,0 SR

Guncangan Gempa Jambi 7,0 SR mengakibatkan sedikitnya 200 rumah warga di Desa Lempur dan Desa Lolo Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, rusak akibat gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter yang berlangsung Kamis pukul 08.52 tadi. Gempa berpusat pada 46 kilometer Tenggara Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Sofa, warga setempat, gempa membuat warga panik. Saat mengetahui gempa terjadi, warga langsung berhamburan keluar dari rumah . "Banyak rumah dindingnya retak dan hancur, juga atapnya. Mereka sekarang tidak berani masuk ke dalam rumah, dan memilih membuat tenda," ujarnya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Jambi RL Tobing mengatakan, gempa yang terjadi pagi tadi berdampak menimbulkan kerusakan. Menurut Tobing, kedalaman gempa 10 kilometer pada pada 2.44 LS dan 101.59 BT atau 46 kilometer Tenggara Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, tersebut, cukup dangkal. Sumber : Kompas.com

Gempa Jambi 7,0 SR

Gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter (SR) kembali mengguncang Sumatera, Kamis pagi ini. Kali ini gempa dirasakan di Jambi dan Bengkulu.

Seperti diberitakan Reuters, Kamis (1/10/2009), gempa yang terjadi pada pukul 09.31 WIB itu bertitik pusat di 54 kilometer Muko-muko, Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer.

Ini merupakan gempa kedua terbesar yang terjadi di Sumatera dalam 24 jam terakhir. Rabu sore kemarin gempa berkekuatan 7.6 SR mengguncang wilayah Sumatera Barat.

Menurut data Badan Survei Geologi Amerika Serikat, gempa di Padang kemarin sore berkekuatan 7.9 SR. Sedangkan gempa yang baru terjadi di Bengkulu dan Jambi tadi berkekuatan 6,8 SR. Sumber : BMKG, Okezone

Perkembangan Gempa Sumbar 7,6 SR

Menurut laporan dari Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat, jumlah korban meninggal akibat gempa diperkirakan ± 100 - 200 jiwa dan sekitar 100 orang masih terjebak di reruntuhan gedung. Di Kota Solok 2 orang ditemukan meninggal dunia karena tertimpa pohon kelapa saat ingin menyelamatkan diri. Menurut staf Banjamsos, Dinas Sosial Provinsi jumlah korban sampai pukul 01.30 WIB (1 Oktober 2009) sebanyak 41 orang meninggal dan telah di evakuasi ke Rumah Sakit M. Jamil.

Gempa juga mengakibatkan kebakaran di 10 titik di Kota Padang akibat gempa dan kebakaran terparah terjadi di pusat perbelanjaan Pasar Raya, jalan Padang menuju Bukit Tinggi tertutup longsor di 3 titik di daerah Singgalang dan jaringan listrik di beberapa kab/kota padam dan jaringan komunikasi mengalami gangguan.

Wakil Presiden melakukan rapat koordiasi di rumah dinas bersama dengan menteri terkait dan hasil dari rapat tersebut wakil presiden menunjuk 6 menteri yang di komandoi oleh Kepala BNPB untuk penanganan gempa. Pemerntah menetapkan masa tanggap darurat selama 2 bulan. Pemerintah memberikan dana awal untuk tanggap darurat sebesar Rp. 100 Milyar.

TNI AL mengirim KRI Dr. Soeharso dan akan merapat siang nanti di Kota Padang untuk membuat Rumah Sakit apung. TNI AU juga menyiapkan 2 unit Hercules dan 2 unit pesawat fokker untuk penanganan bencana.


Gempa 8 SR di Samoa, Memicu Tsunami

Tsunami besar terjadi disebabkan oleh gempa bumi yang kuat terjadi di Samoa Selatan Pasifik, menyapu desa-desa dan mobil-mobil ke laut, menewaskan sedikitnya 99 orang dan puluhan orang dinyatakan hilang. Jumlah orang tewas diperkirakan meningkat.

Korban selamat dikarenakan melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi sampai dinyatakan aman oleh pemerintah setempat. Gempa berpusat sekitar 120 kilometer sebelah selatan pulau Samoa, yang memiliki sekitar 180.000 orang penduduk, dengan kekuatan gempa mencapai 8.0 SR, dengan kedalaman 18 km di tengah laut. Ketinggian Tsunami mencapai 4 sampai 6 meter di pantai Samoa Amerika, masuk ke daratan hingga 1,5 km.

Kurang dari 24 jam kemudian, gempa bumi bawah laut lainnya mengguncang wilayah barat Indonesia, Kali ini gempa mengguncang kota Padang Sumatera Barat. Warga sempat panik karena takut terjadi tsunami. Rumah-rumah dilaporkan roboh dan orang-orang terjebak di dalam reruntuhan. Setidaknya 13 orang dilaporkan tewas.

Di Samoa Amerika ibukota Pago Pago, jalan-jalan dan ladang-ladang penuh dengan lautan puing-puing, lumpur, mobil terbalik dan beberapa perahu masuk ke daratan. Upaya pembersihan besar-besaran berlanjut hingga malam. Beberapa bangunan di kota yang jaraknya beberapa meter dari laut diratakan.

Perdana Menteri Samoa Tuilaepa Sailele Malielegaoi tampak terguncang ketika ia terbang dari Auckland, Selandia Baru, ke Apia.

'Begitu banyak yang telah hilang. Begitu banyak orang yang hilang,' katanya kepada wartawan di pesawat. 'Aku sangat terkejut, begitu sedih akan bencana ini.'

Kata Malielegaoi desanya sendiri Lepa telah hancur.

'Untungnya, peringatan tsunami terdengar di radio dan orang-orang diberi waktu untuk naik ke tempat yang lebih tinggi,' katanya. 'Tapi tidak semua orang melarikan diri.' Sumber : BMKG

Wapres Tetapkan 2 Bulan Tanggap Darurat Gempa Pariaman

Pemerintah menetapkan status tanggap darurat pascagempa berkekuatan 7,6 skala Richter di Pariaman, Sumatera Barat, selama dua bulan.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam keterangan pers usai rapat kabinet terbatas di kediaman dinasnya di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat.

"Saat ini di sana hujan deras, listrik padam. Kondisinya berat," ujar Wapres.

Karena itu, pemerintah bertanggung jawab atas semua bantuan makan dan obat-obatan yang dikirim bagi para korban di lokasi pengungsian.
Kita juga akan kirim dokter dari Medan dan Palembang," imbuhnya.

Jalur Darat Padang, Medan dan Bengkulu Putus Total

Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter di Pariaman, Sumatera Barat, tak hanya meruntuhkan sejumlah rumah dan bangunan. Sejumlah akses jalan pun terputus akibat longsor.

Walikota Padang Fauzi Bahar dalam perbincangannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla malam ini, melaporkan bahwa jalur Bukittinggi, Medan, hingga Bengkulu, terputus.

"Jalur darat rusak parah," kata Wapes dalam keterangan pers usai rapat kabinet terbatas penanggulangan bencana gempa Sumbar di kediaman dinasnya di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2009).


Wapres menjelaskan, kerusakan terparah terjadi di Pariaman. Karena itu, pemerintah siap mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan. Kapal laut dan pesawat Hercules juga siap dikirim untuk mengangkut alat berat.
Sumber : Okezone.com

Korban Gempa Sumbar 75 Jiwa

Korban tewas akibat gempa di Pariaman, Sumatera Barat, terus bertambah. Laporan terakhir, jumlah korban tewas mencapai 75 orang.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam keterangan pers usai rapat kabinet terbatas di kediaman dinasnya di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat.

"Angka 75 laporan sementara walikota," ujar Wapres.
Rapat yang digelar sejak pukul 20.20 WIB itu dihadiri Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Panglima TNI Djoko Santoso, Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie. Sumber : Metro TV

Perkembangan Gempa Pariaman 7,6 SR

Sedikitnya 21 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang menguncang sejumlah kawasan di Sumatra, tadi sore, Rabu (30/9). Guncangan akibat gempa dapat dirasakan di Medan, Padang, Jambi, Bengkulu, Aceh bahkan hingga Singapura.

Episentrum atau pusat gempa terletak di koordinat 0,84 lintang selatan, 99,65 bujur timur, 57 kilometer baratdaya Pariaman, Sumatra Barat. Gempa terjadi pada pukul 17.16 WIB. Getaran akibat gempa dapat dirasakan hingga Sumatra Utara bahkan hingga Pekanbaru, Riau.

Badan Meteorologi dan Geofisika meminta warga mewaspadai gempa susulan. Hingga malam ini, setidaknya telah terjadi sekali gempa susulan pada pukul 17.38 WIB dengan kekuatan 6,2 SR.

Kerusakan terparah dilaporkan terjadi di Kota Padang dan Pariaman yang terletak paling dekat dengan pusat gempa. Menurut data dari Departemen Kesehatan, setidaknya 14 orang tewas akibat bencana ini. Bahkan, data terakhir menyebutkan korban tewas sudah mencapai 21 orang.

Di Kota Padang, puluhan rumah dilaporkan ambruk. Beberapa di antaranya juga terbakar, termasuk Pasar Raya, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Padang. Aliran listrik untuk sementara diputus. Jaringan telekomunikasi juga mengalami gangguan.

Sebuah jembatan dilaporkan roboh. Gempa juga mengakibatkan kampus Universitas Andalas rusak parah. Bandar Udara Internasional Minangkabau, ditutup hingga waktu yang belum ditentukan karena mengalami kerusakan. Sejumlah penerbangan pun terpaksa dialihkan, sehingga ratusan calon penumpang telantar. Mereka masih menunggu tanpa ada kejelasan kapan akan diberangkatkan. Sumber : Metro TV

Perkembangan Gempa Pariaman 7,6 SR

Guncangan gemapa telah merobohkan sejumlah bangunan rumah warga di wilayah Pariaman, Sumbar. Diketahui potongan kaki seseorang tampak menyembul di sisi-sisi reruntuhan bangunan. Sejauh ini belum diperoleh kepastian jumlah korban akibat gempa ini.

Potongan kaki itu milik seseorang yang tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa di Pariaman. Namun belum diketahui apakah korban tersebut tewas ataupun masih hidup. Besar kemungkinan masih banyak orang yang tertimpa bangunan tersebut.

Adi, seorang warga Pariaman, menuturkan, guncangan gempa sangat kuat dirasakan warga. Saat terjadi gempa, dirinya sedang berada di dalam rumah. Sementara, warga lainnya sudah berhamburan keluar rumah.

Beruntung, dirinya pun segera keluar rumah. Saat sudah di luar, rumah yang ditempatinya langsung ambruk. Adi mengaku sempat menyelamatkan saudaranya yang terjebak dalam reruntuhan. Untungnya, sejauh ini, seluruh anggota keluarganya selamat.

Tak hanya rumah milik Adi. Rumah-rumah warga lainnya pun banyak yang rusak dan roboh. Bahkan, beberapa di antaranya rata dengan tanah. Namun, menurut Adi, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. Hanya, saat ini, masih banyak warga yang mengungsi karena rumah mereka sudah hancur. Sementara ini warga masih bersiaga mengantisipasi gempa susulan.
Di Padang, Sumbar, sejumlah rumah dilaporkan roboh. Sementara, di Medan, beberapa kaca bangunan retak dan pecah. Sedangkan di wilayah Mentawai, Sumbar, sejumlah rumah terbakar.

Maryati, salah satu warga di Padang menuturkan, saat terjadi gempa ia sedang berada di dalam rumah. Ia langsung keluar saat melihat lampu-lampu di rumahnya bergoyang-goyang cukup kuat. Dibandingkan gempa tahun 2007, gempa kali ini terasa cukup kuat. Bahkan, benda-benda di dalam rumah hingga berjatuhan. Gempa terasa kurang lebih lima menit.

Sementara, kepanikan warga akibat gempa mengakibatkan kemacetan terjadi di beberapa ruas jalan di Kota Padang. Di Jalan Gajah Mada, misalnya. Lalu lintas di jalan ini praktis berhenti. Para pengendara menghentikan kendaraan mereka. Selain karena takut gempa, laju kendaraan juga terhambat karena banyaknya warga yang berhamburan ke jalan. Di jalan ini, beberapa toko elektronik roboh, dan satu rumah terbakar. Bangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Sikeda di Jalan Bumi Anwar juga terlihat roboh. Sumber : Metro TV

Gempa Pariaman 7,6 SR













GEMPA DIRASAKAN


Tanggal30/09/2009-17:16:09 WIB
Kekuatan7.6 SR
Kedalaman71 Km
Lokasi0.84 LS 99.65 BT
Keterangan :
Pusat gempa berada diLaut 57 Km Barat Daya Pariaman-Sumbar
Dirasakan (MMI) :
II Jakarta, II-III Pekan Baru, III-IV Bukit Tinggi, III-IV Bengkulu, III-IV Tapanuli Selatan, III-IV Muko-Muko, IV Sibolga, IV Gunung Sitoli, VI-VII Padang,

Sumber : BMKG

Gempa tersebut dikabarkan menimbulkan dampak korban, kerusakan dan kerugian di Pariaman, Solok dan Padang. Berapa korban dan kerusakan masih belum didapatkan data pasti dari lokasi bencana.

Peringatan dini Siaga Tsunami sempat dikeluarkan oleh USGS, NOAA dan Jepang namun 1 jam kemudian telah di cabut.

Perkembangan Gempa Pariaman 7,6 SR
Hingga kini masih belum diketahui jumlah korban akibat gempa tersebut. Yang pasti, jaringan komunikasi terputus untuk sementara. Gempa terasa hingga berbagai kawasan di Sumatra Barat dan Pekanbaru, Riau.

Guncangan gempa juga dirasakan hingga Padang Sidempuan, Sumatra Utara. Hal ini dibenarkan Hasibuan, warga Padang Sidempuan. Menurut dia, saat gempa, atap-atap rumah terlihat goyang. Warga panik dan keluar ke rumah. Kini, sebagian warga sudah ada yang sudah masuk ke rumah. Sebagian lainnya terlihat masih di jalanan karena khawatir terjadi gempa susulan. Menurut Hasibuan, sejauh ini lokasi di sekitar rumahnya di Padang Sidempuan, belum terlihat adanya kerusakan parah.

Sementara berdasarkan laporan Kantor Berita Antara, warga Kota Jambi dan sekitarnya juga dikejutkan oleh goncangan gempa. Guncangan yang menggetarkan lampu-lampu gantung tersebut membuat sejumlah warga berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Kepala Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika Provinsi Jambi Remus L. Tobing membenarkan telah terjadi gempa dengan guncangan yang cukup kuat. Namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Belum diperoleh informasi adanya kerusakan atau korban akibat goncangan gempa yang juga dirasakan di sejumlah kabupaten di Jambi, Bengkulu dan Aceh.

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial