Enam desa yang terendam banjir adalah Rantau Panjang, Lubuk Kapondong I, Lubuk Kapondong II, Saleh Baru, Tabilang, dan Manuncang. Keenam desa ini dihuni sekitar 2.200 keluarga. Lokasi keenam desa yang berada di daerah pedalaman Mandailing Natal sehingga menyulitkan akses bantuan. Bahkan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal baru mendapat laporan terjadinya bencana tersebut pada pukul 09.00. Hal ini karena tak ada akses komunikasi di lokasi bencana.
"Sulitnya akses komunikasi ini membuat kami juga masih belum mengetahui secara pasti berapa kerusakan bangunan, ladang atau persawahan milik warga akibat banjir bandang ini," ujar Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Sumut Eddy Syofian di Medan.
Dia menuturkan, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Sulangaling. Permukaan air hingga pukul 09.00 dilaporkan mencapai 2 meter dari biasanya. "Berdasarkan laporan Satlak Kabupaten Mandailing Natal, 15 orang dipastikan meninggal, sementara 25 lainnya masih dinyatakan hilang dan belum diketahui nasibnya, ujar Eddy di Medan.
Lokasi keenam desa ini cukup jauh dari Panyabungan, Ibu Kota Kabupaten Mandailing Natal. Dibutuhkan waktu tempuh hingga sembilan jam mencapai lokasi bencana. Menurut Eddy, transportasi darat dari Panyabungan hanya bisa sampai ke Natal yang memakan waktu sekitar tujuh jam.
Dari arah Natal perjalanan diteruskan menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Kalau menggunakan jalan darat dari Medan ke lokasi bencana bisa memakan waktu sekitar 20 jam. "Kami sedang memikirkan mengirim bantuan menggunakan transportasi udara," ujar Eddy.
Pemkab Mandailing Natal lanjut Eddy telah diberi kewenangan memberikan tindakan darurat menolong korban banjir. "Gubernur Sumut telah mempersilakan Bupati Mandailing Natal untuk mengambil beras di gudang Bulog Panyabungan sebanyak 50 ton," katanya.
Pemprov Sumut kata Eddy juga mengirimkan tim dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum untuk membantu korban banjir. Tim SAR dari Satkorlak Provinsi Sumut juga sudah menuju lokasi bencana.
"Gudang Dinas Sosial di Tanjung Morawa akan segera mengirimkan bantuan lauk pauk, selimut dan barang-barang kebutuhan korban bencana lainnya. Sementara untuk tenda-tenda bagi korban masih bisa disediakan dari Pemkab Mandailing Natal," ujar Eddy. Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar