Kepala Kepolisian Sektor Cepu Ajun Komisaris Polisi Andika Bayu menjelaskan, korban yang bekerja sebagai anggota Satuan Pengamanan (Satpam) Gereja Bethani, Cepu, itu nekat menyeberangi jalan yang saat itu dipenuhi arus air yang deras.
Jenazahnya ditemukan mengambang di sungai Karangboyo di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah pada Rabu (28/4), dan dibawa pulang ke kampung asalnya di Desa Kabunan, Kecamatan Balen, Bojonegoro.
Selain Ngadiono, seorang lagi juga terseret air. Namun berhasil diselamatkan. Namun Andika tidak menjelaskan identitas orang tersebut. ”Jadi jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Kasiman hanya satu orang,”.
Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, juga menimpa sejumlah desa di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Sebanyak 1.567 rumah warga terendam. 115 di antaranya rusak berat, serta lima rumah hanyut. Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan mengakibatkan lima rumah roboh, seratusan lebih rumah rusak berat, serta sejumlah sapi dan kambing milik warga hanyut.
"Pendataan masih kami lakukan. Belum ada data laporan korban jiwa pada kejadian itu," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jhony Nurhariyanto, Rabu (28/4/2010).
Dari data yang sudah masuk, banjir bandang melanda Desa Tambakmerak dan mengakibatkan 532 rumah yang dihuni 2.128 jiwa terendam air dengan ketinggian berkisar 0,50 hingga 1,5 meter.
Di desa setempat, banjir mengakibatkan lima rumah yang dihuni 27 jiwa hanyut dan 115 rumah mengalami rusak berat, mulai dari dinding jebol hingga bangunan rumah longsor. "Sejumlah sapi dan kambing milik warga hanyut terbawa air banjir bandang," ucapnya.
Sementara itu, banjir juga menerjang 400 rumah yang dihuni sekitar 2.000 jiwa di Desa Ngaglik. Akibatnya, warga yang menjadi korban banjir bandang terpaksa mengungsi mencari tempat yang aman.
Di Desa Sidomukti, banjir bandang menerjang 192 rumah warga dan di Desa Batokan banjir menerjang 590 rumah yang dihuni sekitar 2.000 jiwa. Menurut dia, penanganan korban banjir bandang sekarang ini dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro bersama Muspika Kasiman.
"Bersama warga melakukan gotong royong, untuk menyelamatkan warga yang menjadi korban banjir bandang, termasuk pasokan sembako ke wilayah lokasi bencana," ujar Jhony.
Berdasarkan laporan Camat Kedewan Herry Kiswanto, akibat banjir bandang di wilayah setempat, akses jalan dari Kecamatan Kedewan ke arah Kecamatan Kasiman terputus akibat jembatan di Desa Jintel, Kecamatan Kasiman, tergerus air.
"Untuk penghubung dua kecamatan harus dilakukan dengan cara berputar lewat pegunungan karena jembatan di Desa Jintel rusak tidak bisa dilewati kendaraan akibat banjir bandang," tuturnya.
Sebelum terjadi banjir bandang di wilayah setempat, terjadi hujan cukup deras selama sekitar tiga jam. "Dari pendataan kami di lapangan, tidak ada laporan korban jiwa," katanya. Sumber : Radar Bojonegoro, Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar