Empat rumah mengalami rusak, dan 102 bangunan rumah lainnya dalam kondisi terancam.
Awalnya pengungsi di tempatkan di SDN Majalaya 2, namun bangunan sekolah itu, akan di pakai. Sehingga pengungsi dialihkan ke dalam tenda lapangan terbuka.
"Untuk sementara pengungsi ditampung di bangunan SD, namun besok akan dipakai. Sehingga warga di pindahkan ke lapangan yang jaraknya dekat dari bangunan SD," kata Heri dari Satgana PMI Cianjur, Minggu.
Hingga kemarin, warga yang tempat tinggalnya dinyatakan rawan terus berdatangan ke lokasi tenda pengungsi karena khawatir rumahnya akan terkena longsor.
Sementara itu, dua jembatan dari tiga Jembatan Bantar Caringin, yang menghubungkan Cianjur-Bandung Barat, terputus. Pasalnya, air sungai Citarum terus meluap.
Akibat hujan deras yang terus mengguyur kawasan itu, membuat ketinggian air sungai Citarum terus naik. Sehingga ratusan rumah warga di Desa Cisadea, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, terendam hingga mencapai 4 meter.
Akibatnya, 1200 jiwa dari 300 Kepala Keluarga (KK) warga sekitar diungsikan ke tempat yang lebih aman, tepatnya di atas pegunungan karena dikhawatirkan air terus meningkat.
Ketua satgana PMI Kabupaten Cianjur, Rudi Syachdiar Hidajath mengatakan, ratusan warga diungsikan di tenda darurat, di atas pegunungan. Karena, hujan yang terus mengguyur yang mengakibatkan sungai Citarum terus naik. Sumber: Pirba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar