#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

31 Agustus 2009

Bogor, Krisis Air Berlanjut

Kekeringan akibat kemarau yang berkepanjangan terus meluas di wilayah Bogor. Warga kawasan yang dikenal sebagai Kota Hujan itu harus menggunakan air comberan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK) akibat kurangnya air bersih. Seperti yang terpantau di Leuwiliang, Kabupaten Bogor bagian barat, kemarin. Tanpa memikirkan efek samping, dua bocah mencuci baju, perlengkapan masak, serta makan di got pinggir jalan raya.


Warga terpaksa menggunakan air di got di sisi Jalan Raya Leuwiliang walau kualitas airnya sangat buruk dan debit airnya yang sangat kecil. Air got itu hanya memiliki kedalaman sekitar 10 cm. Tumpukan sampah dan kotoran lainnya sudah terlihat bercampur dengan air.

Warga Desa Karehkel yang kekurangan sumber air pun terpaksa menggunakan air comberan itu. "Sudah lama warga terpaksa menggunakan air seadanya yang kondisinya tidak layak. Meskipun ada sumber air bersih, belum bisa memenuhi kebutuhan semua warga desa," kata Kepala Desa Kharekel, Jendi Rain.

Muntaber Penggunaan air secara sembarangan membuat wabah muntaber datang dengan ganas. Sejumlah kecamatan di Kabupaten Bogor mencatat banyak warga mereka terserang diare. Kawasan rawan muntaber di barat Kabupaten Bogor adalah Kecamatan Rumpin, Parungpanjang, Cigudeg, Sukajaya, Ciampea, Leuwiliang, Leuwisadeng, Cibungbulang, Jasinga, dan Tenjo. Di bagian selatan terdapat Kecamatan Cisarua, Ciawi, Megamendung, Cigombong, Caringin, dan Cijeruk yang menjadi kawasan rawan muntaber.

Pada kurun waktu satu pekan, wabah muntaber telah merengut nyawa enam orang dari ratusan penderita. Korban tewas terakhir Susi r Rosita, 14, pelajar SMP, warga Kampung Babakanlapangan RT 02/01, Desa Rengasjajar, Cigudeg.

Adapun lima korban meninggal lainnya adalah Siti Asiah, 3, warga Kampung Coblong, RT 2/1, Desa Sukakarya, Megamendung, Tami, 14, warga Kampung Lebakwangi RT 03/02, Desa Rengasjajar, Cigudeg, Muhammad Fauzan Rahman, 1, warga Kampung Pasirmuncang, Desa Sukamanah, Megamendung, dan Susi, 23, warga Kampung Wangonjaya, Desa Pasirbuncir, Caringin.
Menurut diagnosis dokter, para korban meninggal karena kehilangan banyak cairan.

Berdasarkan pantauan kemarin, penderita muntaber yang masih dirawat di ruang rawat inap di RS Paru Dr Goenawan, Cisarua, tinggal 16 orang, Cigombong 2 orang, Cigudeg 15 orang, dan Megamendung 9 orang.
Di Kantor Telkom Cigudeg, tinggal 15 orang.

Untuk menangani kasus muntaber yang melanda di sejumlah daerah di Kabupaten Bogor, Departemen Kesehatan Republik Indonesia menurunkan tim khusus. Tim tersebut langsung dari Direktorat Surveilans Epidemilogi dan Kesehatan Matra, Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dan Direktorat Penyuluhan Lingkungan. Para petugas dari tim tersebut diterjunkan untuk membantu dan mencari tahu penyebab penyebaran wabah tersebut.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menduga penyebab merebaknya muntaber di wilayahnya yakni buruknya sanitasi dan kualitas air.
"Kami belum menerima hasil penelitian dari laboratorium kesehatan daerah terkait penyebaran bakteri E-coli di beberapa wilayah. Tapi penyebaran bakteri E-coli ini merupakan penyebab utama muntaber di Kabupaten Bogor," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini. Sumber : Media Indonesia.

Tidak ada komentar:

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial