#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

08 September 2009

Gempa Jabar 7,3 SR, Munculkan Semburan Lumpur di Sukahening

Tasikmalaya, Pasca gempa berkekuatan 7,3 SR pada 2 September lalu, ternyata menimbulkan luapan lumpur yang cukup besar dari sebuah sumur di lahan kebun milik Idi Ruswensi, warga Kampung Pasirgede, Desa/Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi warga kampung setempat.

“Warga kampung sangat khawatir, semburan lumpur yang mengeluarkan bau belerang menyengat itu makin hari makin membesar, sehingga menimbulkan bencana seperti kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur itu,“ ungkap Yuyu, warga kampung Pasirgede.

Yuyu mengatakan, warga kampung mengaku kesulitan untuk membuang luapan lumpur tersebut karena semburannya makin membesar, dan mengeluarkan gas yang berbau belerang menyengat.

“Bau belerang itu dikhawatirkan mengandung racun yang berbahaya bila terisap,” ujarnya.

Semburan lumpur di sumur milik Idi Ruswendi itu, kali pertama ditemukan Yuyu bersama teman-temannya pada Kamis (3/9) dini hari, ketika hendak membangunkan warga untuk makan sahur. Dia mengaku kaget ketika mendengar bunyi seperti ada letupan air di sumur yang tak aktif lagi. Lama kelamaan keluar semburan lumpur berwarna keperakan dan mengeluarkan bau belerang yang cukup menyengat.

“Karena khawatir akan terjadi bencana alam seperti lumpur Lapindo, maka saya segera melaporkan ke aparat desa dan kecamatan,” ujar Yuyu.

Berdasarkan pemantauan KabarIndonesia ke lokasi, ternyata titik semburan lumpur di Kampung Pasirgede yang dihuni 28 KK tersebut semakin membesar, yang awalnya hanya berdiameter 30 cm, kini sudah membentuk kubangan berdiamater sekitar 5 meter dengan kedalaman 3-4 meter.

Karena dikhawatirkan fenomena alam yang muncul pasca gempa tersebut mengancam keselamatan warga seperti kasus Lumpur Lampindo, maka tim ahli Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bancana Geologi dan ITB langsung diterjunkan ke lokasi semburan lumpur untuk melakukan penelitian.

Tim ahli PVMBG dan ITB yang dipimpin Wayan Sengara langsung melekaukan penelitian ke lokasi munculnya semburan lumpur di Kampung Pasirgede. Namun, mereka belum dapat memberikan keterangan hasil penelitiannya karena harus dibawa ke laboratorium serta memberikan kesimpulan dengan munculnya kasus tersebut.

“Kami belum bisa memberikan kesimpulan hasil penelitian secara pasti karena harus dibawa ke laboratorium. Namun kalau melihat sepintas, kandungan air pada semburan lumpur itu adalah sulfur karena baunya yang khas dan cukup menyengat. Ini diduga terjadi setelah adanya gempa sangat besar,” ujar Wayan Sengara. Sumber : kabarindonesia.com

Tidak ada komentar:

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial