#

INFO BENCANA TERKINI

Info Gunungapi Bromo Meletus, Kab. Probolinggo-Prop. Jatim , 26-Desember-10 17:30:00 WIB, Warga lereng Bromo dari 12 Desa sekitar yang bermukim di sekitar Gunung Bromo terpapar debu vulkanik pekat, 106 rumah roboh, 2 sekolah roboh, Pertanian rusak, suplai air bersih terhambatAnda Peduli Bencana, Salurkan Bantuan dan Dana kirim ke Rek.BCA - 0813004392 Mari Peduli dan Dukung Kami - Terima kasih

Gunungapi Merapi Meletus


View Letusan Merapi in a larger map

Tahap Penanggulangan Bencana

;

01 September 2009

Badai Landa Padang

Angin kencang melanda Kota Padang, Minggu (30/8) sore selama sekitar dua jam. Angin ini menyebabkan baliho roboh, dahan-dahan pohon patah, serta sejumlah atap seng terbang karena tidak sanggup menahan hembusan angin yang terlampau kencang itu.

Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) mencatat kecepatan angin yang berasal dari barat laut itu mencapai 25 kilometer per jam. "Angin kencang ini terjadi di sekitar Kota Padang saja," ucap Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Tabing, Amarizal. Sebelumnya Badan Meteorologi Geofisika, dan Klimatologi (BMGK) mengingatkan agar masyarakat mewaspadai hujan deras disertai petir dan badai pada tanggal 29 sampai 31 Agustus 2009.

Belum ada laporan korban jiwa dalam bencana ini. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Sumatera Barat, Ade Edward, mengatakan angin kencang menyebabkan sejumlah baliho roboh dan dahan-dahan pohon patah. Satu baliho tumbang di Jalan Veteran. Separoh badan jalan ditutupi baliho berukuran 3x5 meter. "Di daerah Bungus Teluk Kabung, ada dahan-dahan pohon yang patah. Namun tidak ada pohon tumbang. Korban jiwa akibat angin kencang ini juga tidak ada," papar Ade.

Dari pemantauan, sebuah baliho di Jalan Damar roboh. Pemasang baliho segera membereskan baliho yang roboh agar tidak mengganggu lalu lintas. Atap seng di sebuah rumah yang ada di Berok Nipah juga berterbangan terbawa angin. Hingga malam, hujan dengan intensitas rendah masih turun di Kota Padang. Badai dan gelombang tinggi ini juga menghantam kawasan pesisir pantai barat Kota Padang, Sumatra Barat, pada pukul 15.00 WIB.

Menurut warga setempat, angin kencang disertai hujan gerimis dari arah barat menuju timur Kota Padang. Badai ini sempat membuat warga khawatir. Selain baliho, setidaknya terdapat lima titik pohon pelindung tumbang di Kota Padang. Di antaranya adalah sebuah pohon tumbang di Jalan Hang Tuah, Jalan Gajah Mada dan Jati.


Badai cukup kuat dirasakan di kawasan pantai Padang. Apalagi, tak ada halangan pohon dan gedung bertingkat. Sejumlah gerobak pedagang berserakan hingga ke badan jalan. Para pedagang terpaksa tak berjualan. Ketinggian gelombang di kawasan pantai juga mencapai tiga meter. Kecepatan angin mencapai 15 hingga 30 kilometer per jam. Menurut Kepala Dinas

Begitu juga dengan kerusakan lainnya dari masyarakat. Ia meminta warga untuk waspada terhadap badai. Apalagi, kondisi cuaca di Kota Padang tak menentu dua hari belakangan.Satu sekolah dan rumah penduduk rusak ditimpa pohon besar yang rubuh akibat badai disertai hujan lebat yang terjadi di Kota Padang, Minggu pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Kepala Sarkorlat

Penanggulangan Bencana Kota Padang, Dedi Hanidal, di Padang, Minggu, mengatakan angin kencang disertai hujan lebat yang melanda Kota Padang dari siang hingga sore hari satu sekolah dan sebuah rumah rusak tertimpa pohon besar yang rubuh. Menurutnya, Sekolah yang rusak yakni SMP 21 Padang di Ulu Gaduk Kota Padang, beberapa lokal di sekolah tersebut rusak serta kantor juga mengalami hal yang sama.

"Sedangkan rumah yang mengalami rusak tertimpa pohon di daerah Bungus Kecamatan Bungus Teluk Kabung (bungtekab), bagian dapur yang tertimpa pohon besar yang rubuh.
"Total semua kerugian yang dialami kedua bangunan tersebut diperkirakan sekitar puluhan juta rupiah. Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota padang, Mahyeldi Ansyarullah, di Padang, mengatakan, Perintah Kota (Pemkot) Padang, akan memberikan bantuan pada dua bangunan yang rusak akibat badai yang sertai hujan lebat. "Khusus untuk sekolah yang rusak yakni, SMP 21 pemkot secepatnya melakukan perbaikan, agar nantinya tidak mengganggu proses belajar dan mengajar di skolah tersebut", ungkapnya. Sumber : Kompas, Metronews, Indosiar

Tidak ada komentar:

 
© Copyright by Siaga Bencana  |  Template by Blogspot tutorial